ALASAN Erick Thohir Tidak Perlu Takut Rekrut Ahok BTP Jadi Bos BUMN, Bahasa Keras Adalah Cara Ahok

Peneliti Alpha Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman menilai Menteri BUMN Erick Thohir tak perlu risau dengan adanya penolakan terhadap Basuki Tj

Editor: rida
ist
Ahok 

TRIBUNJAMBI.COM- Peneliti Alpha Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman menilai Menteri BUMN Erick Thohir tak perlu risau dengan adanya penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama dari serikat pekerja Pertamina.

Menurut dia, Serikat Pekerja tidak memiliki yang alasan masuk akal menolak Ahok menjadi Direktur Utama atau Komisaris Utama Pertamina.

Penolakan itu lebih karena alasan politis dan takut jika Ahok akan bersih-bersih di Pertamina.

“Alasannya sangat politis menolak karena Ahok bahasanya kasar dan bikin heboh di Pertamina. Alasan seperti ini yang selalu dipakai para penolak Ahok, bahasanya yang cenderung kasar dan keras selalu diangkat agar mempengaruhi opini publik,” ujar Ferdy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/11/2019).

Kronologi Sopir Travel Paksa Penumpang Berbuat Asusila, Korban Pasrah di Bawah Ancaman Pelaku!

VIDEO: Nikmatnya Dendeng Basah Hj Herni yang Melegenda, Sajikan Ragam Kuliner Khas Jambi

LANGKAH Mudah Agar Wajah Se-Glowing Artis Korea, Jangan Lakukan Kesalahan Fatal Sebelum Tidur!

Ferdy menambahkan, saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, Ahok kerap marah-marah karena birokratnya tak memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan banyak koruptor.

Bahasa yang keras adalah cara Ahok melawan politisi korup yang sering bermain-main dengan anggaran negara dan tak memberikan layanan prima kepada masyarakat.

Menurut dia, kehebohan Ahok di DKI-Jakarta tidak pernah membuat pasar merespons negatif.

Saat ini IHSG sentimennya negatif, karena kondisi global belum kondusif.

Bukannya Cantik, 5 Artis Terkenal Ini Pernah Alami Efek Buruk Perawatan Wajah, Sampai Wajah Merah

Curhat Cerita Dewasa Agus Gunawan, saat SMP Pura-pura Menikah Akhirnya Kini Beneran Jodoh

Kisah Viral Menantu dan Anak Diusir Mertua Usai Bulan Madu, Ternyata Ini Alasan Sebenarnya!

“Ahok itu paham aturan, setiap kebijakan yang diambil di DKI-Jakarta selalu mengikuti aturan. Jika ditempatkan menjadi Direktur Utama Pertamina saya kira Ahok akan sangat paham di mana dia akan diam dan kapan dia akan berbicara lantang. Ketika terkait masalah korporasi dan strategi bisnis, saya kira Ahok akan menjaga cara bicara, jangan sampai strategi bisnisnya diketahui lawan bisnisnya,” kata Ferdy.

Sebelumnya, Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Arie Gumilar membenarkan telah membentangkan spanduk yang berisi penolakan terhadap Ahok untuk mengisi jabatan di Pertamina.

Harga Motor Bekas Rp 18 Jutaan - Yamaha NMAX, Honda New Vario 150, Yamaha Aerox, Suzuki GSX

5 Tips Penting Agar Harga Jual Mobil Anda Tinggi, Jangan Sampai Salah Strategi!

Sepekan Dibuka, Pelamar CPNS di Tanjab Timur Tembus 1.500 Lebih, Hati-hati Penipuan CPNS

Kronologi Pencuri Motor di Malang Kejar-kejaran Dengan Polisi Melawan Sampai Diberondong Tembakan

Dikutip dari Tribunnews.com, dalam spanduk tersebut tertulis beberapa tuntutan, di antaranya Pertamina tetap wajib utuh, tolak siapa pun yang suka bikin rusuh, memilih figur tukang gaduh, dan bersiaplah Pertamina segera runtuh.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengamat: Penolakan Ahok Jadi Dirut Pertamina Sangat Politis"

Penulis : Akhdi Martin Pratama
Editor : Erlangga Djumena

Stafsus Kementerian BUMN: Lihat Dulu Kerja Ahok, Jangan Bawa-bawa Politiklah...

Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengingatkan Serikat Pekerja Pertamina agar lebih dahulu melihat kinerja dari Basuki Tjahja Purnama (BTP) atau akrab disapa Ahok.

Hal ini disampaikan Arya setelah ditanya ihwal adanya aksi penolakan dari Serikat Pekerja Pertamina terhadap Ahok yang dikabarkan akan masuk ke struktur kepemimpinan di Pertamina.

"Ini clear banget ya soal bisnis. Jangan bawa-bawa politiklah ke urusan bisnis. Jadi, kami minta, kami harapkan teman-teman serikat pekerja lihat dulu! Kalau Pak Ahok masuk (salah satu perusahaan BUMN) di mana, lihat dulu kerjaannya," kata Arya ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/11/2019).

Meski begitu, Arya masih enggan membenarkan bahwa Ahok akan mengisi jabatan di Pertamina.

Pasalnya, jabatan di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pun lowong.

Ia menduga adanya dorongan politik yang membuat Serikat Pekerja Pertamina melakukan aksi penolakan.

Padahal, Ahok belum tentu masuk ke Pertamina.

"Jadi tolong kepada serikat pekerja jangan bawa-bawa politik! Ayolah kawan-kawan Serikat Pekerja Pertamina," ucapnya.

Arya juga turut bicara soal komentar mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan terkait rencana Ahok masuk jajaran petinggi di BUMN.

Dahlan menilai masuknya Ahok ke BUMN akan membuat kehebohan.

"Saya tanya balik, (Pak Dahlan) di sini atau di PLN bikin heboh enggak? Bikin heboh juga kan. Terkadang, Pak Dahlan Iskan ini lupa kalau dia juga suka buat kehebohan. Tanya ke beliau, sewaktu dia di PLN bikin kehebohan bikin bagus (kinerja perusahaan) enggak?" katanya.

Kementerian BUMN memang tengah mengevaluasi seluruh strukturisasi sejak dipimpin oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Arya memastikan semua jabatan di BUMN bakal dirombak.

Diketahui, Bank Mandiri, BTN, Pertamina, PLN, dan Inalum masih mencari orang yang tepat untuk mengisi sejumlah jabatan.

Jabatan tersebut rencananya akan terisi sebelum akhir 2019.

"Kalau ingin membuat langkah berbeda, kita harus berani membuat hal-hal yang baru. Kan Pak Erick mengatakan, beliau akan mengevaluasi keseluruhan BUMN," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Stafsus Kementerian BUMN: Lihat Dulu Kerja Ahok, Jangan Bawa-bawa Politiklah..."

Penulis : Ade Miranti Karunia
Editor : Yoga Sukmana

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved