Ahok Disarankan Jadi Bos BUMN Ini, Bukan Pertamina atau PLN, Arief Poyuono: Saya Beri 10 Jempol!
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menanggapi kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi satu di antara petinggi BUMN.
Terkait status narapidana Ahok, Arief merasa itu tak menghalangi suami Puput Nastiti Devi tersebut menjadi Bos BUMN.
"Nggak masalah, nggak bisa disalahkan terus. Kan narapidana sudah dihukum, sudah ada konsekuensinya dia dihukum," ujarnya.
Apalagi dalam undang-undang hal itu tidak melanggar etika.
"Yang tadi saya katakan etika itu kalau melanggar undang-undang, sesuatu apa undang-undang dilanggar itu melanggar etika, sesuatu yang disepakati bersama untuk kebaikan itu melanggar etika," ucap Arief.
Sedangkan, soal status Ahok yang merupakan kader PDIP itu juga dianggap tak menjadi masalah.
Pasalnya, Ahok adalah kader partai bukan pengurus partai.
Arief mengaku dirinya dahulu pernah mengurusi BUMN meski aktif menjadi anggota Partai Gerindra.
"Nggak ada masalah hanya pengurus, karena dulu saya juga orang BUMN juga mbak," lanjut Arief.
Dalam acara tersebut, Arief juga merasa bingung mengapa Ahok disebut-sebut akan memimpin PLN atau Pertamina.
"Saya agak heran kenapa Ahok harus di sektor energi, kenapa PLN dan Pertamina?," ujar Arief.

Sehingga, Arief menantang Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memimpin perusahaan yang bergerak di bidang baja, Krakatau Steel.
"Justru sementara kalau menurut saya, saya tantang Ahok itu untuk jadi Dirut di PT Krakatau Steel," ucap dia.
Menurut Arief Poyuono, Krakatau Steel merupakan perusahaan yang kini membutuhkan perhatian khusus.
Pasalnya, perusahaan itu di ambang kehacuran.
"Gini loh Krakatau Steel itu sudah hampir punah, kerugiannya utangnya 40 triliun dan asetnya tinggal 21 triliun," kata Arief.