Prabowo Rencana Bikin Komcad dari Siswa, Mendikbud Siap Ketemu dengan Menteri Pertahanan, Setuju?

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berencana menemui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
cover video Kompas TV/Youtube
Nadiem makarim bakal digandeng Prabowo membentuk pasukan rahasia ini 

Prabowo Rencana Bikin Komcad dari Siswa, Mendikbud Siap Ketemu dengan Menteri Pertahanan, Setuju?

TRIBUNJAMBI.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berencana menemui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Pertemuan Nadiem Makarim dengan Prabowo Subianto rencananya guna membahas rencana pelatihan siswa hingga mahasiswa menjadi pasukan komando cadangan (komcad).

Dilansir wikipedia, komponen cadangan adalah sebuah pasukan cadangan militer atau sebuah organisasi militer yang terdiri dari warga negara yang menggabungkan peran militer dengan karier sipil.

Keberadaan komponen cadangan memungkinkan suatu negara untuk mengurangi anggaran militer pada masa damai dan disiapkan untuk perang.

Jeniusnya Kebangetan, Bocah 9 Tahun Ini Sudah Lulus Sarjana, Ambil Jurusan Teknik Elektro, Mudah?

Komentar Pedas Susi Pudjiastuti Soal Rencana Pemerintah Hentikan Penenggelaman Kapal Illegal Fishing

Komcad bisa juga diartikan wajib militer atau suatu kewajiban bagi seorang warga negara berusia muda terutama pria, biasanya antara 18-27 tahun untuk menyandang senjata dan menjadi anggota tentara dan mengikuti pendidikan militer guna meningkatkan ketangguhan dan kedisiplinan seorang itu sendiri.

"Belum sempat bicara sama Pak Prabowo, tapi saya akan bicara dengan Pak Menhan mengenai ini," ucap Nadiem Makarim di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Nadiem Makarim mengaku belum memiliki bayangan terkait pelibatan pelajar untuk dijadikan pasukan cadangan karena belum bertemu langsung dengan Prabowo Subianto.

"Saya belum sempat berbicara, karena dua hari ini kegiatan saya penuh dengan rapat terbatas dengan Presiden," ucapnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto, berencana menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melatih para siswa hingga mahasiswa untuk pasukan cadangan.

Hal tersebut diungkapkan saat dirinya rapat bersama Komisi I DPR RI, di Gedung DPR Jalan Gatot Subroto, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019).

11 Bahan Alami Pengganti Micin yang Membuat Makanan Lebih Gurih

Melansir video tayangan Kompas TV, Prabowo Subianto mengungkapkan akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk menyusun komponen cadangan.

Prabowo menjelaskan pertahanan negara meliputi militer dan non militer, fisik dan non fisik.

Ia menyinggung selain komponen utama pertahanan dari TNI, Indonesia membutuhkan komponen cadangan.

"Pertahanan negara terdiri dari pertahanan militer dan nir militer, fisik dan non fisik. Kita tadi sudah singgung bahwa pertahanan militer yang fisik komponennya terdiri dari komponen utama, cadangan, dan komponen pendukung," ucapnya.

Ia mengungkapkan komponen utama tentunya adalah TNI.

"Harus siap menghadapi ancaman militer terbuka," ungkapnya.

Prabowo juga menyebut unsur pertahanan non militer.

"Kemudian pertahanan non militer yaitu ada unsur utama, unsur-unsur lain, tentunya akan banyak peran kementerian dan lembaga di luar pertahanan," ucapnya.

DUKUNG Ahok BTP Jadi Petinggi BUMN, Buya Syafii Maarif: Selama Ditahan, Dia Belajar Menjaga Lidahnya

Ia mencontohkan pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan guna menyusun komponen cadangan.

"Sebagai contoh kita akan bekerja sama dengan kementerian pendidikan untuk menyusun komponen cadangan. Pendidikan dan latihan komponen cadangan nanti akan banyak peran dari kementerian pendidikan di SMA," ucapnya.

Bahkan tidak memungkinkan pelatihan akan diberikan sedini mungkin.

"Bahkan sedini mungkin di SMP hingga nanti di perguruan tinggi," ungkapnya.

Prabowo juga mencontohkan yang terjadi di Amerika Serikat.

"Sebagai contoh kalau di Amerika, sumber perwira itu mereka dapatkan dari akademi militer, mungkin 20 persen, 80 persen adalah perwira cadangan dari universitas-universitas," ujarnya.

Pertahanan Rakyat Semesta

Menhan Prabowo juga menekankan terkait konsep pertahanan dan keamanan Indonesia.

Ia menyebut konsep pertahanan dan keamanan negara harus didasarkan pada sistem pertahanan rakyat semesta.

DUKUNG Ahok BTP Jadi Petinggi BUMN, Buya Syafii Maarif: Selama Ditahan, Dia Belajar Menjaga Lidahnya

Hal tersebut juga diujarkan Prabowo saat memaparkan program Kementerian Pertahanan dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/10/2019), dilansir melalui Kompas.com.

"Kita mengerti dan memahami bahwa mungkin saat ini secara teknologi mungkin kita tidak bisa mengalahkan kekuatan teknologi bangsa lain.

Tapi pertahanan kita, berdasarkan pemikiran atau konsep pertahanan rakyat semesta," ujar Prabowo.

Konsep tersebut dimaksudkan apabila suatu saat Indonesia terlibat perang, maka seluruh rakyat harus ikut terlibat.

"Kalau terpaksa kita terlibat perang, perang yang kita laksanakan adalah perang rakyat semesta. The concept of the total people's war," ungkapnya.

Prabowo menyebut apabila seluruh rakyat Indonesia bersatu, maka tidak ada negara lain yang akan menduduki.

Ia mengungkapkan pertahanan negara tidak hanya diperkuat oleh TNI sebagai komponen utama.

Akan tetapi di dalamnya perlu dibangun komponen cadangan yang berasal dari segala sektor.

Dengan demikian setiap warga negara berhak dan wajib mengikuti program bela negara.

"Itu adalah doktrin Indonesia selama ini, lahir dari sejarah kita bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut bela negara," kata Prabowo.

Tolak Ahok Jadi Bos BUMN, Jejak Digital Presiden FSPPB Arie Gumilar Jadi Bahan Pergunjingan Warganet

Mengenali Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Anyang-anyangan dan Cara Mengatasinya

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved