TAK Cuma di Mapolresta, Ini Catatan Enam Aksi Bom di Medan, Restoran Juga Jadi Sasaran

Ledakan diduga akibat bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan, Jalan HM Said, Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pagi. Bom di Polrestabes

Editor: rida
Tribun medan
Puluhan polisi disiagakan untuk mengamankan lokasi terjadinya bom Bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019) 

Dua bom rakitan meledak berturut-turut di Medan pada Minggu, 27 Agustus 2000.

Dilansir dari Harian Kompas, bom meledak di depan rumah penduduk Jalan Bahagia, Medan sekitar pukul 02.30.

Bom meledakkan bengkel sepeda milik P Panjaitan (45).

Akibatnya, bangunan yang terbuat dari papan berukuran 3 x 5 meter hancur berantakan.

Bahkan, tembok parit di depan bengkel pun semennya retak-retak.

Beberapa menit kemudian, sebuah bom meledak lagi persis di pagar rumah pendeta J Sitorus (60), pendeta di Gereja Metodis Indonesia (GMI).

Akibatnya, pagar tembok yang dilengkapi dengan pagar besi rusak.

Anehnya, jarak antara bengkel dan rumah Sitorus hanya sekitar lima meter, yang letaknya persis berhadap-hadapan.

5. Restoran Miramar, 2000

Bom rakitan meledak di samping Restoran Miramar, Jalan Pemuda, Medan.

Dikutip dari Harian Kompas, bom meledak pada 29 Mei 2000 pukul 04.30 pagi.

Empat orang terluka dan sebagian dinding restoran yang terbuat dari keramik rusak.

Ledakan itu juga merusak gedung yang ditempati PT Samudera Indonesia Group yang berjarak sekitar 10 meter dari restoran itu.

Bom diduga ditujukan untuk merusak Gereja Katolik Santa Maria yang berjarak 100 meter dari lokasi ledakan.

6. GKPI Padangbulan, 2000

Sehari sebelum ledakan di samping Restoran Miramar, bom rakitan meledak di Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI), di Kompleks Perwira Menengah Kodam I Bukit Barisan, Pasar I Padangbulan, Medan.

Saat itu, Minggu, 28 Mei 2000 sekitar pukul 08.30, jemaat sedang melakukan kebaktian hari Minggu.

Dilansir dari Harian Kompas, sebanyak 23 jemaat yang umumnya pelajar wanita mengalami luka-luka.

Keterangan yang dihimpun Kompas di gereja GKPI, pagi itu sekitar 600-700 jemaat sedang menyanyikan lagu-lagu pujian dipimpin Wakil Guru Jemaat St ML Tobing.

Tiba-tiba dari baris keenam bangku belakang keluar percikan api disertai dengan suara ledakan yang kuat hingga menggetarkan bangunan gereja permanen seluas sekitar 20 x 50 meter.

Bangku di dalam gereja tersebut ada sekitar 20 baris.

Sebagian bangku-bangku yang berisi enam orang hancur, dan sebagian dinding retak kena getaran.

Mendengar suara ledakan, jemaat yang sedang tekun beribadat terkejut dan panik.

Ada yang tiarap di lantai, ada pula menjerit-jerit ketakutan.

Tidak sedikit yang mengalami luka-luka. Jemaat yang duduk di depan pun berhamburan menyelamatkan diri dan keluar minta pertolongan.

Siang harinya, sekitar pukul 12.00, ditemukan bom rakitan di kantor Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jalan Sudirman, Medan. Bom rakitan, yang terbuat dari kaleng cat yang dibalut kabel biru dan merah dibungkus dengan lakban warna hijau, ditemukan oleh salah seorang pengurus gereja, St R Boru Simamora.

Bom rakitan yang berada dalam kardus itu dibawa keluar oleh petugas gereja.

Setelah memberi tahu aparat kepolisian, bom tersebut akhirnya diledakkan di tempat yang aman karena tak bisa lagi dijinakkan.

Secara bersamaan bom rakitan serupa, juga ditemukan di ruang Gereja Kristen Kristus Raja, Jalan Haryono MT, persis berhadapan dengan Medan Mall.

Bom ditemukan oleh salah seorang jemaat, Ny Erna, setelah Misa kedua. Namun, tidak ada korban jiwa.

Tim penjinak dan penghancur bahan peledak (Jihandak) Brimob Polda Sumut berhasil mengamankannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain Polrestabes Medan, Ini 6 Aksi Teror Bom Lainnya di Medan"

Editor : Nibras Nada Nailufar

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved