Ingat Ryan Jombang? Pembunuh Berantai yang Bunuh 11 Orang Karena Cemburu, Kini Tunggu Eksekusi Mati

Nama Ryan Jombang sempat membuat pemberitaan publik gempar. Pasalnya, penjagal yang memutilasi korbannya ini menjalani kehidupan yang berbanding

Editor: Suci Rahayu PK
Kolase
Ryan Jombang 

"Ada yang bertemu di Surabaya, ada yang di Jombang. Hanya satu yang tak dikenal yakni satu korban yang Ryan sendiri tidak hafal namanya, yakni korban yang diduga dibunuh pertama kali pada 2006," katanya.

Dalam proses pembunuhan, katanya, ada korban yang dibunuh malam hingga dinihari, tapi ada juga yang dibunuh siang hari.

"Mereka umumnya mudah dirayu Ryan, karena ada rasa cinta, termasuk ada juga korban wanita yang mencintainya," katanya.

Korban Ryan di Jombang adalah Ariel Somba Sitanggang (Jakarta), Vincentius Yudhi Priono (Wonogiri, Jateng), Guruh Setio Pramono (Nganjuk, Jatim), dan Graddy (marga Tambunan, Manado, namun keluarga belum teridentifikasi).

Selain itu, Agustinus alias Wawan (28), Muhammad Akhsoni alias Soni (29), Zainal Abidin alias Jeki (21), Nanik Hidayati (23) dengan anaknya Silvia Ramadani Putri (3), dan seorang lagi tak dikenal (dibunuh pertama kali pada tahun 2006).

Terekam CCTV Detik-detik Diduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Ingin Buat SKCK

Pada berkas permohonannya, dia menyertakan secarik surat tulisan tangan untuk presiden yang menjelaskan alasannya meminta grasi.

Ryan yang dihukum mati itu mengaku menyesal dan meminta maaf atas perbuatannya telah membunuh 11 orang.

Dia meminta kesempatan untuk memohon ampun kepada Tuhan dan menebus dosanya. Dia pun masih melakukan pertaubatan.

Ryan mengaku hanya bisa ikhlas untuk terus berusaha mendapatkan pengampunan.

"Yang saya muliakan bapak presiden, sebagai seorang terpidana mati saya hanya bisa ikhlas dan berusaha mendapatkan pengampunan dari Allah SWT dan bapak Presiden RI Joko Widodo," tulis Ryan.

Ia pun mengungkapkan kesedihannya selama menjalani hukuman di penjara.

"Hampir tiap saat saya meneteskan air mata saat ibu kandung saya bertanya "kapan kamu pulang nak". Pertanyaan yang tidak pernah bisa saya jawab. Bapak Presiden yang saya hormati sekali lagi saya memohon ampunan dari bapak agar mengubah hukuman saya menjadi SH (seumur hidup)," pinta Ryan.

Sambil menunggu eksekusi, seperti dilaporkan Metro TV, Ryan kini memanfaatkan waktunya dengan beribadah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cirebon, Jawa Barat.

Ryan mengaku siap dieksekusi.

Ia menganggap itu sebagai tanggung jawab atas pembunuhan yang dilakukan pada 2008.

Halaman
123
Sumber: Nova
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved