10 Cabor Dicoret di PON 2020 Papua, Koni Harapkan Jambi Bisa Peringkat 15
10 cabang olahraga dicoret dalam ajang PON Papua 2020 mendatang. Awalnya ada 47 cabor yang yang dilombakan menjadi 37 cabor.
Penulis: Nurlailis | Editor: Teguh Suprayitno
10 Cabor Dicoret di PON 2020 Papua, Koni Harapkan Jambi Bisa Peringkat 15
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI -10 cabang olahraga dicoret dalam ajang PON Papua 2020 mendatang. Awalnya ada 47 cabor yang yang dilombakan menjadi 37 cabor.
Mengenai hal ini Ketua KONI Provinsi Jambi, Indra Armandaris menyampaikan untuk Jambi memang sudah ada cabor yang telah mengikuti Pra PON namun memang atlet Jambi tidak lolos.
“Seperti cabor pentaque yang sudah Pra PON tapi memang atlet kita tidak lolos. Ada cabor sepeda yang juga dibatalkan dan atlet kita tidak lolos pra PON. Ada juga yang belum pra pon seperti tenis meja, soft tenis yang sudah dibatalkan ikut sertanya,” ungkapnya, Rabu (13/11).
Ia mengatakan sampai dengan saat ini dari Jambi ada 20 cabang olahraga yang telah lolos ke PON Papua 2020. Pada saat Porwil lalu ada 8 cabor yang berhasil lolos dengan perolehan 11 emas, 11 perak dan 16 perunggu.
• PENTING Ini Formasi dan Persyaratan Pendaftaran CPNS Tanjab Barat 2019
• Terungkap Alasan Ahok dan Anies Baswedan Ogah Hadir di ILC Bahas soal Anggaran DKI Jakarta
• Dianggap Keluarkan Izin Ilegal, DMPTSP Muarojambi Akan Dilaporkan Warga ke Polisi, Gara-gara Ayam
Dikejurnas Pra PON juga ada 9 cabor yang lolos. Saat ini sedang siap-siap Pra PON untuk tarung drajat, catur, dayung. Ia berharap cabor tersebut dapat meloloskan atletnya.
Mengenai target, ia mengatakan pemerintah mengharapkan Jambi bisa di peringkat 15. Untuk bisa di peringkat 15 setidaknya ada 12-13 emas yang didapatkan.
“Prediksi kita ada di cabor biliyar, dayung, panahan, gulat. Kita berharap kedepan ada wushu yang sumbang emas walaupun kemarin lolosnya medali perak. Kawan-kawan yang menang di porwil, seperti cabor renang , tinju, muaythai, atletik juga diharapkan dapat menyumbangkan emas. Walaupun kita tau persaingan sangat ketat, kita harap mereka bisa mempertahankan di Papua,” jelasnya. (lai)