Berita Nasional

Tak Kuasa Diajak Guru Threesome dengan Selingkuhan, Hasil Visum Siswi Ini Diungkap Polisi, Ternyata

Tak Kuasa Diajak Guru Threesome dengan Selingkuhan, Hasil Visum Siswi Ini Diungkap Polisi, Ternyata

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase Tribun Bogor/Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Cerita Ibu Guru Berhubungan Intim Bertiga dengan Pacar dan Siswinya di Kosan, Berawal Diraba-raba 

Sedangkan tersangka Wartayasa dijerat tindak pidana Persetubuhan sebagaimana dimaksud dalam rumusan pasal 81 ayat (1), (2) UU Nomor 35 tahun 2014 dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara, serta denda paling banyak Rp 5 Miliar.

Pengakuan pelaku

Anak Agung Putu Wartayasa mengaku awalnya hanya bercanda mengirimkan video syur threesome pada Ni Made Sri Novi Darmaningsih.

Ni Made Sri Novi Darmaningsih berinisiatif untuk mengajak muridnya.

Ni Made Sri Novi Darmaningsih mengiming-imingi V dibelikan baju kebaya.

"Saya terobsesi dari video. Saya pacaran sama dia (Darmaningsih) sudah hampir dua tahun. Saya juga sudah berkeluarga.Saya awalnya hanya bercanda, akhirnya pacar saya (Darmaningsih) bilang salah satu siswanya ada yang bisa diajak begitu," akunya.

Darmaningsih sendiri mengaku baru 1,5 tahun mengajar bahasa di SMK tersebut.

"Awalnya saya minta dia buat menemani saya jalan-jalan. Kami ketemu tanggal 26 Oktober di depan GOR Singaraja. Kemudian saya minta buat diantar ketemu sama cowok saya (Wartayasa) di kosannya. Sampai di kos di dalam kamar, kami awalnya hanya ngobrol-ngobrol biasa. Kemudian terjadilah perbuatan itu," jelasnya.

Alami Kelainan

Sementara itu, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube TAULANY TV Sabtu (9/11/2019), dr Boyke mengatakan kalau seseorang yang memiliki fantasi seksual bertiga atau threesome itu memiliki kelainan.

Pada video itu, dr Boyke memang tidak mengomentari kasus tersebut, melainkan kasus Vina Garut yang sempat heboh beberapa waktu lalu.

Namun menurutnya, jika seseorang sudah memiliki keinginan untuk berhubungan intim bertiga, maka sudah mengalami kelainan.

"Ya itu kelainan," kata dr Boyke.

Hal itu menurut dr Boyke timbul karena banyaknya video porno yang mudah diakses oleh setiap orang.

"Kelainan, dia itu pengen mencari variasi, nah makanya nih ya dengan adanya situs-situs porno yang sedemikian gampang diakses, meskipun sudah dibatasi, tetap saja ada, nah mereka itu melihat seperti itu," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved