TAK Mengaku Cabuli 9 Siswa, Oknum Guru PNS Ini Bilang Cuma 4 Orang yang Dicium dan Dipeluk di Gudang
A (51), oknum guru ASN pelaku dugaan pencabulan terhadap 9 siswa perempuan di SD Negeri Pematang, Sukatani Kecamatan, Mesuji Makmur Kabupaten Ogan
TRIBUNJAMBI.COM- A (51), oknum guru ASN pelaku dugaan pencabulan terhadap 9 siswa perempuan di SD Negeri Pematang, Sukatani Kecamatan, Mesuji Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, bersikeras tidak mengakui telah melakukan perbuatan cabul terhadap 9 siswanya terebut.
A berdalih perbuatannya mencium dan memeluk siswanya itu untuk penguatan belajar bagi siswanya tersebut.
A kembali menjalani pemeriksaan oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres OKI di ruang unit PPA setempat.
• KETAHUAN Youtube Calon Sarjana Curi Konten Video dari Youtuber Luar Negeri, Warganet Temukan . . .
• Bacaan Sholawat & Amalan Jelang Maulid Nabi Muhammad SAW, Selawat Malam Maulid Nabi
• TERUNGKAP Misteri Meninggalnya Anggota Paskibraka Desak Putu Tiara Bermula Tidak Enak Badan Ternyata
Dalam pemeriksaan itu, A ditanya modus dan motif ia melakukan perbuatan cabulnya tersebut.
Namun, A tetap bersikeras tidak mengakui apa yang diperbuatnya adalah masuk kategori pencabulan.
Menurut dia, apa yang dilakukannya terhadap sembilan muridnya tersebut untuk tujuan penguatan bagi siswanya agar mau belajar.
“Itu semua untuk penguatan saja, penguatan biar anak mau belajar,” kata A, Kamis (7/11/2019).
A mengakui, dirinya hanya memeluk dan mencium pipi siswinya, dan perbuatan itu dilakukan tidak melulu berdua dengan siswanya kadang bertiga dengan siswa lain yang turut dipanggilnya ke gudang sekolah.
A juga membantah siswa yang suka dipeluk dan diciumnya berjumlah sembilan orang, menurutnya hanya empat orang siswa yang diperlakukannya begitu.
“Kadang berdua, kadang bertiga, jumlahnya pun bukan sembilan tetapi hanya 4 anak,” kata dia.
A sendiri mengakui sudah berkeluarga dan memiliki tiga anak.
Sebelumnya, saat hendak ditangkap polisi Asempat kabur ke daerah Belitang OKU Timur.
• Ucapan Maulid Nabi Muhammad - Cocok Dibagikan di WhatsApp, Facebook, Instagram
• Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul, 12 Hari Jelang Melahirkan Ibu Aminah Alami Hal Istimewa
• Barbie Kumalasari Kepikiran Ceraikan Galih Ginanjar, Mertua Ceritakan Kondisi Sebenarnya!
Namun, akhirnya dengan diantar keluarga A menyerahkan diri ke Polsek Mesuji untuk seterusnya diserahkan ke Polres OKI.
A sendiri diamankan atas laporan orangtua salah satu siswa yang telah menjadi korban pencabulan dirinya pada tanggal 25 Oktober lalu.
Dari pemeriksaan ternyata korban A bukan hanya satu melainkan sembilan orang siswa dan kemungkinan akan bertambah.
Kapolres Ogan Komering Ilir AKBP Donny Eka Syahputra mengatakan, atas perbuatannya A terancam hukuman 15 tahun penjara dengan tambahan hukuman sepertiga dari ancaman karena statusnya sebagai ASN pendidik.
• TERKUAK Anggaran Janggal DKI Jakarta Usai Aibon, Beli Thinner Rp 40,1 Miliar, Tipex Rp 31,61 Miliar
• Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul, 12 Hari Jelang Melahirkan Ibu Aminah Alami Hal Istimewa
• PAGI-pagi Jaksa Agung ST Burhanudin Sambangi Gedung KPK, Ada Apa?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan Guru yang Diduga Cabuli 9 Murid di OKI"
Penulis : Kontributor Ogan Komering Ilir, Amriza Nursatria
Editor : Robertus Belarminus
Bermodus Les Privat, Guru Cabuli Siswanya
TH (39), guru di yayasan pendidikan di kawasan Jalan Kapten Muslim, Helvetia, Kota Medan, dilaporkan ke Polsekta Helvetia, Rabu (9/3/2016), atas dugaan melakukan pelecehan seksual terhadap siswanya, JA (11), yang duduk di kelas V sekolah dasar.
Menurut informasi yang diperoleh Kompas.com di Polsekta Helvetia, pelecehan seksual dilakukan TH, Selasa (8/3/2016) kemarin.
Korban diajak pelaku ke rumahnya untuk mengikuti les privat.
Pelaku lalu melakukan pelecehan di kamar mandi. Setelah itu, korban disuruh pulang.
Sampai di rumah, korban langsung menceritakan apa yang dilakukan TH. Ibunya kaget lalu melaporkan hal ini ke Polsekta Helvetia.
Diduga, selain JA, ada siswa lain yang menjadi korban TH, yakni DNS, IAG, dan RFG.
Ketiga korban ini adalah teman-teman JA. Kapolsekta Helvetia Kompol Hendra ET membenarkan adanya dugaan kasus pelecehan seksual yang dialami sejumlah siswa.
"Iya, ada laporannya. Laporan orangtua siswa, oknum guru ini telah melakukan pelecehan seksual terhadap siswa-siswanya. Masih kami selidiki kasusnya. Kami menduga, ada korban lain," kata Hendra.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bermodus Les Privat, Guru Cabuli Siswanya"
Penulis : Kontributor Medan, Mei Leandha