Berita Jambi

Tahun 2019 Ini Kementrian Pariwisata Bantu 8 FKBM, Masing-Masing Rp 100 Juta

Tahun 2019 Ini Kementrian Pariwisata Bantu Delapan FKBM, Masing-Masing Rp 100 Juta

Penulis: Zulkipli | Editor: Deni Satria Budi
Tribun Jambi/Dedy Nurdin
Nenek Jariah (81) saat menampilkan Dideng di halaman Kantor Bahasa Jambi, pada 16 September 2019. Dideng merupakan Warisan Budaya Takbenda di Desa Rantau Pandan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, yang keberadaannya terancam punah. 

Tahun 2019 Ini Kementrian Pariwisata Bantu 8 FKBM, Masing-Masing Rp 100 Juta

TRIBUNJABI.COM, JAMBI – Kucuran dana Kementerian Pariwisata RI ternyata mengalir kencang ke Provinsi Jambi tahun 2019 ini.

Tercatat Jambi merupakan daerah dengan alokasi bantuan Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat (FKBM) terbanyak di Indonesia.

Bantuan ini pun dinilai sangat membantu seni tradisi yang ada di pelosok Jambi, untuk terus bertahan hidup ditengah keterbatasan dan arus zaman.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi Dr. Sri Purnama Syam.

Finalis Putri Pariwisata Ini Rela Dibayar Rp 15 Juta Untuk Jual Tubuhnya, Mirip Kasus Vanessa Angel?

Dampak dan Pengaruhnya Influencer Bagi Pengguna Sosial Media, Berikut Pendapat Anak Muda Jambi

Hutan Kota, Wisata Alam Murah di Tengah Kota Jambi

Berikut Kumpulan Shalawat (Nariyah, Al Fatih, Badriyah, Munjiyat) Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW

Kata dia bantuan ini sangat membantu ditengah sedikitnya alokasi dana Provinsi dan Kebudayaan untuk memelihara kebudayaan daerah.

“Kita tahun ini ada delapan bantuan FKBM, masing –masingnya dapat Rp100 Juta dan sudah ditransfer ke rekening mereka,” sebutnya.

Sanggar tersebut yakni sanggar ngagah imo di Pulau tengah Kerinci, kemudian sanggar dayang munarai sungai penuh.

Lalu sanggar gerakan muaro jambi bersakat di Jambi tulo, kemudian sanggar rumah budayo tabir rumah tua Merangin, kemudian sanggar seni Kota Jambi.

Selanjutnya sanggar seni putri begubang tanjabtim, dan terakhir dua sanggar seni paguyuban jawa yakni paguyuban kudalumping ketemanggungan rantau rasaudan kuda lumping buto putrobirowo di geragai.

“Artinya dengan bantuan FKBM ini sanggar seni bisa hidup, terlebih sasaran bantuan ini untuk seni tradisi tidak boleh seni modern,” ujarnya.

Bantuan ini sendiri kata wanita yang akrab disapa Ema bisa diperuntukkan untuk membeli peralatan music kesenian tradisional, seperti gendang, kostum dan soundsistem.

“Ini bentuk perhatian pemerintah karena biasanya seni tradisi di kampung mirisnya pernah hanya dibayar dengan nasi bungkus saja, kostum dan gendangnya sudah robek jadi untuk itulah bantuan ini. Memang di pelosok karena di Kota Jambi sendiri ruang kreatifnya banyak dan mereka bisa dapat fee juga kan,” jelasnya.

Sedangkan untuk daerah kabupaten yang belum memperoleh bantuan Ema menyebut ada beberapa seperti Kabupaten Bungo, Tanjab Barat dan Tebo. Nantinya akan diusahakan juga pihaknya pada tahun depan.

“Syaratnya pertama proposal harus lengkap, dan juga bisa konsultasi ke kita, karena kebetulan kita juga verifikator pusat, jadi sasarannya kabupaten yang belum dapat kita prioritaskan,” jelasnya.

Tahun 2019 Ini Kementrian Pariwisata Bantu 8 FKBM, Masing-Masing Rp 100 Juta (Zulkifli/Tribunjambi.com)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved