Daftar dan Jadwal Puasa di Bulan Rabiul Awal 2019 Jelang Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H
Jangan ketinggalan ini Daftar lengkap dan Jadwal Puasa di Bulan Rabiul Awal 2019 Jelang Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H.
Daftar dan Jadwal Puasa di Bulan Rabiul Awal 2019 Jelang Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H
TRIBUNJAMBI.COM - Berikut Daftar dan Jadwal Puasa di Bulan Rabiul Awal 2019 Jelang Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H.
Jangan ketinggalan ini Daftar lengkap dan Jadwal Puasa di Bulan Rabiul Awal 2019 Jelang Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H.
Bulan Rabiul Awal atau dikenal pula dengan Bulan Maulid merupakan bulan yang dimuliakan bagi umat Islam.
Mulianya bulan Maulid ini lantaran Nabi Muhammad SAW lahir di tanggal 12 Rabiul Awal di tahun gajah.
Karenanya pula diperingati Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tanggal tersebut.
Nah Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H akan diperingati pada, Sabtu (9/11/2019) nanti.
Karena kemuliaan bulan Maulid ini, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan.
Umat Muslim juga dianjurkan untuk sedekah, berbuat kebaikan, bersolek diri, dan juga mengungkapkan kebahagiaan di hari Maulid Nabi Muhammad SAW.
Lalu bagaimana dengan ibadah puasa sunnah?
Dilansir TribunStyle.com dari KonsultasiSyariah.com, tidak ada riwayat yang menganjurkan puasa di Maulid Nabi Muhammad SAW.
Akan tetapi, jika Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh tepat pada hari Senin maupun Kamis, maka bisa menunaikan sholat sunnah dengan niat puasa Senin-Kamis.
Puasa sunnah sendiri terbagi menjadi dua, yaitu Puasa sunnah mutlak dan puasa sunnah muqayyad.
Puasa sunnah mutlak adalah puasa yang bisa dikerjakan selama tidak bertepatan dengan hari terlarang puasa, seperti hari tasyrik, hari raya, hari Jumat saja, atau hari Sabtu saja.
Sementara, puasa sunah muqayyad, merupakan puasa yang dikerjakan di hari tertentu berdasarkan anujuran Islam.
Misal, puasa Asyura tanggal 10 Muharam, puasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah, puasa Senin-Kamis setiap pekan, puasa hari putih (tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan), puasa 6 hari di bulan Syawal, puasa Syaban, dan banyak puasa lainnya.
Guna menambah keimanan di bulan Rabiul Awal ini, berikut sejumlah puasa sunah di Bulan Maulid dikutip dari Pos-Kupang.com, Kamis (31/10/2019).
Terdapat sejumlah jadwal puasa sunnah di bulan Rabiul Awal yang dapat dijalankan untuk menambah amal dan ketaatan bagi umat Islam.
- 31 Oktober atau 3 Rabiul Awal merupakan puasa sunnah Kamis
- 4 November atau 7 Rabiul Awal adalah puasa sunnah Senin
- 7 November atau 10 Rabiul Awal, puasa sunnah Kamis
- 10 November atau 13 Rabiul Awal, puasa sunnah Ayyamul Bidh
- 11 November atau 14 Rabiul Awal, puasa sunnah Ayyamul Bidh
- 12 November atau 15 Rabiul Awal, puasa sunnah Ayyamul Bidh
- 14 November atau 17 Rabiul Awal, puasa sunnah Kamis
- 18 November atau 21 Rabiul Awal, puasa sunnah Senin
- 21 November atau 24 Rabiul Awal, puasa sunnah Kamis
- 25 November atau 28 Rabiul Awal, puasa sunnah Senin
Berikut Niat dan Tata Cara Puasa Senin Kamis dan Ayyamul Bidh.
Niat dan Tata Cara Puasa Senin Kamis
a. Niat Puasa Senin
نويت صوم يوم الاثنين سنة لله تعالى
”Nawaitu sauma yaumul isnain sunnatan lillahi ta'ala"
Artinya : Saya niat puasa hari Senin, Sunnah karena Allah ta’ala
b. Niat Puasa Kamis
نويت صوم يوم الخميس سنة لله تعالى
"Nawaitu sauma yaumul khomis sunnatan lillahi ta'ala"
Artinya : Saya niat puasa hari Kamis, Sunnah karena Allah ta’ala
Doa berbuka puasa:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْناَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
“Ya Allah, untuk-Mu kami berpuasa dan dengan rizki-Mu kami berbuka. Ya Allah, terimalah (amal-amal) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
Niat dan Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh
Bagi kaum muslim yang ingin melaksanakan puasa putih, niatnya adalah sebagai berikut dikutip dari TribunBatam.id.
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu Sauma Ayyami Bidh Sunnatan Lillahi Ta'ala"
Artinya : Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala
* Puasa ayyamul bidh memiliki beberapa tata cara.
1. Niat puasa putih boleh dilakukan setelah terbit fajar asalkan belum makan, minum dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.
Berbeda dengan puasa wajib yang harus melakukan niat sebelum terbit fajar.
2. Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah ketika bersama suaminya, terkecuali sudah mendapat izin dari sang suami.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda :
"Janganlah seorang wanita berpuasa sunnah sedang suaminya ada, kecuali dengan seizinnya."
3. Lebih dianjurkan ketika tidak bepergian
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
4. Tidak dilaksanakan di tanggal 13 Dzulhijah
13 Dzulhijah merupakan bagian dari hari tasyriq, sehingga tidak dianjurkan untuk melaksanakan puasa putih.
Dalil Pendukung
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)
Banjarmasinpost.co.id/noor masrida