PENYAMARAN Totalitas 2 Polwan Menjadi PSK Nyaris Gagal Gara-gara Ketemu Sosok yang Sudah Kenal
TRIBUNJAMBI.COM - Apa jadinya kalau 2 orang Polisi Wanita ( Polwan) menyamar menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK), demi
TRIBUNJAMBI.COM - Apa jadinya kalau 2 orang Polisi Wanita ( Polwan) menyamar menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK), demi membongkar kasus perdagangan perempuan.
Salah seorang dari dua Polwan yang menyamar jadi PSK untuk membongkar kasus perdagangan perempuan tersebut adalah AKP Rochana Sulistyaningrum, yang itu saat menjabat Kapolsek Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
• Jokowi Akhirnya Buka Suara Usai Heboh Penunjukan Prabowo Jadi Menteri Pertahanannya di Kabinet
• Bonyok-bonyok, Maling Masuk Rumah Pasukan Elite Bertopeng Tengkorak, Satu Tewas oleh Peluru Kopaska
• Kepala BKKBN Jambi Hadiri Pencanangan Bulan Bhakti PKK,KB, Kesehatan Provinsi Jambi
Lokasi kasus perdagangan perempuan yang ingin diungkap dua Polwan yang menyamar menjadi PSK tersebut adalah Warung Kopi Kuro Kuro.
Dengan mengajak polwan cantik bernama Bripda Mira Indah Cahyani, dua Polwan menyamar menjadi PSK untuk membongkar kasus perdagangan perempuan.
Kisah penyamaran penyamaran tingkat itu untuk menyasar warung kopi yang ada di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa.
Berikut kisah sang Kapolsek yang menyamar jadi PSK yang dilansir dari Kompas.com dan Tribunnews.com.
Warung Kopi Kuro-Kuro
Sepekan sebelum melakukan penggerebekan ke Warung Kopi Kuro-Kuro, ia bergerak sendiri menelusuri bisnis esek-esek terselubung itu.
• Inul Daratista Bawa Berlian di Tas Senilai Rp1 M, Nia Ramadhani: Enak Banget ni Orang Ngomongnya
• VIDEO 7 Manfaat Biji Bunga Matahari untuk Kecantikan Kulit, Atasi Tanda-tanda Penuaan - Kulit Kering
Dengan mengendarai sepeda motor, Rochana yang berpakaian preman mulai bertanya-tanya kepada warga sekitar.
Ia mulai bercengkerama dengan orang yang ada di dalam Warung Kopi Kuro-Kuro.
Bangunan yang dijadikan sebagai modus warung kopi tersebut bagian depannya digunakan untuk jualan kopi dan makanan.
Warga hanya tahu itu warung kopi.
Pemiliknya cukup rapi mengelabui warga karena hanya orang tertentu yang bisa menikmati bisnis esek-eseknya tersebut.
Sehari sebelum penyergapan, wanita berhijab itu memutuskan untuk menyaru supaya bisa bercengkerama dengan orang yang ada di dalam warung kopi Kuro-Kuro.
Untuk memuluskan penyamarannya itu, ia lantas mempercantik diri serta mengajak seorang anggotanya, Bripda Mira Indah Cahyani (21).
• Harga Produksi Pertanian Naik, Terjadi Deflasi 1,04 Persen di Wilayah Perdesaan Jambi
• Ingatkan Dampak Negatif Kemajuan Teknologi, Bupati Pimpin Peringatan Sumpah Pemuda