viral
Tidur Pakai Lensa Kontak, Mata Gadis Ini Berubah Mengerikan hingga Terancam Buta, Ini Penyebabnya
Tak ayal, banyak orang yang menggunakan lensa kontak cuma demi estetikanya saja, walau mereka tidak menderita gangguan mata.
TRIBUNJAMBI.COM - Tidur Pakai Lensa Kontak, Mata Gadis Ini Berubah Mengerikan hingga Terancam Buta, Ini Penyebabnya
Lensa kontak sudah umum digunakan masyarakat saat ini.
Tak cuma lebih praktis dari kacamata, lensa kontak jadi andalan sebagian orang karena kenyamanan, gaya hidup serta estetikanya.
Tak ayal, banyak orang yang menggunakan lensa kontak cuma demi estetikanya saja, walau mereka tidak menderita gangguan mata.
Namun dibalik kepraktisan dan estetikanya, ternyata ada bahaya yang menunggu di balik penggunaan lensa kontak.
Baru-baru ini, tersebar viral sebuah foto yang menampakan kondisi bola mata yang rusak karena menggunakan lensa kontak.
• Raksi Ashanty Saat Azriel Sebut Nama Atta Halilintar, Aurel Hermansyah Bakal Nikah Tahun Depan?
• Soal Video Syur Miripnya, Gaya Rambut Gisella Anastasia di Video Disorot, Berdalih Mirip Temannya
• Sama dengan Vanessa Angel? Tarif Kencan Putri Pariwisata PA di Prostitusi Online, Ini Kata Polisi
• Finalis Putri Pariwisata Ditangkap Ternyata Bukan di Dalam Kamar, Pihak Hotel Bongkar Pengakuan Ini
Mengutip Daily Mail, foto tersebut dibagikan oleh seorang dokter mata, Dr. Patrick Vollmer yang bekerja di Vita Eye Clinic, Amerika Serikat.
Dalam unggahannya itu, Patrick menunjukkan 10 foto mata yang rusak akibat lensa kontak.
Tentu, mata pasiennya rusak bukan cuma karena lensa kontak semata.
Diketahui, ternyata wanita yang jadi pasiennya itu sebelumnya tidur tanpa melepas lensa kontaknya.
Paginya, sang pasien kaget ketika matanya berubah warna menjadi hijau kekuningan.
"Foto di bawah ini adalah akibat dari tidur menggunakan lensa kontak," tulis Dr. Patrick di unggahannya.

Parick juga menjelaskan jika kondisi mata pasiennya yang menghijau itu akibat dari infeksi bakteri pseudomonas.
"(Bakteri) Pseudomonas adalah penyebab utama dari penyakit mata dan dapat dengan cepat menyebabkan kebutaan permanen," jelasnya.
Patrick mengatakan, jika ini merupakan keempat kalinya ia mengangani pasien dengan kasus yang serupa.