Berita Tanjab Timur
Ini Makna Mandi Safar dan Doa yang Ditulis Santri di Selembaran Daun Mangga
Ini Makna Mandi Safar dan Doa yang Ditulis Santri di Selembaran Daun Mangga
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Deni Satria Budi
Ini Makna Mandi Safar dan Doa yang Ditulis Santri di Selembaran Daun Mangga
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Ini makna mandi Safar dan doa yang ditulis dalam selembar daun menurut Ketua MUI Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), mandi safar bukan merupakan syariat melainkan tradisi.
Guna meluruskan pengertian mandi safar ke khalayak masyarakat, bahwa mandi safar bukanlah syariat melainkan tradisi yang dapat merekatkan hubungan wathoniyah masyarakat.
"Jadi, sekali lagi mandi safar bukanlah syariat melainkan tradisi budaya masyarakat yang telah ada sejak puluhan tahun silam. Hanya saja dibalut dalam kemasan berbeda," jelas Asad Arsyad, Ketua MUI Tanjab Timur sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Wali Petu.

"Dalam tradisi mandi safar ini tidak hanya diikuti oleh masyarakat muslim saja melainkan masyarakat non muslim pun juga ikut merayakan, karena ini merupakan tradisi masyarakat Tanjab Timur," jelasnya
Dijelaskannya pula, terkait Doa yang ditulis dalam 1000 lembaran daun mangga sendiri merupakan lafadz Allah yang dikemas dalam sebuah Doa.
Dimana ada Tujuh ayat yang diawali dengan kata salamun yang nantinya digunakan pada saat hendak melaksanakan mandi safar.
• Santri Wali Petu, Menulis Doa di Atas Daun Mangga, Jelang Festival Budaya Mandi Sapar di Tanjabtim
• Dua Pendaki Gunung Asal Jambi Hilang Kontak di Gunung Dempo, Berasal dari Kabupaten Bungo
• KKI WARSI Sebut Ada 41 Perusahaan Sawit di Jambi, yang Lahannya Terbakar di Tahun 2019
• Raffi Ahmad Diserang Penyakit Parah? Berat Badan Turun 2,5 Sehari, Ustaz Dhanu Ungkap Fakta Ini
"Dalam penulisannya sengaja melibatkan para santri, tujuannya agar tidak terjadi kesalahan dalam penulisan ayat tersebut," terangnya.
Dijelaskannya pula,jika dahulu mandi safar ini diyakini sebagai bagian dari ajaran agama. Namun berdasarkan pengkajian mendalam tidak ditemukan satu hadits pun yang memerintahkan untuk mandi safar.
"Jadi, ini kita pertahankan semata mata karena tradisi lokal sebagai perekat antar masyarakat," pungkasnya.
Ini Makna Mandi Safar dan Doa yang Ditulis Santri di Selembaran Daun Mangga (Abdullah Usman/Tribunjambi.com)