Siapa Sebenarnya Ayah Nadiem Makarim, saat Kuliah sudah Jadi Anggota DPR Wakil Mahasiswa
Sosok Nono Anwar Makarim juga pernah bergabung dengan Kantor Hukum Adnan Buyung Nasution. Kemudian pada 1980
Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia. Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku.
Kemudian, dia mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak tahun 2011.
Siapa sebenarnya Nono Anwar Makarim?
Ayahnya memiliki nama lengkap Dr Nono Anwar Makarim, SH, LLM.
Nono lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 25 September 1939.
Dia merupakan praktisi hukum asal Indonesia, yang juga penulis buku dan kolumnis di berbagai media massa nasional.
Nono menyelesaikan pendidikannya pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1973), fellow researcher di Harvard Centre for International Affairs, Harvard University, Amerika Serikat (1973-1974).
Gelar master hukum (LLM) diraihnya pada tahun 1975 dari Harvard Law School.
Dia juga memperoleh titel doktor judicial science dari universitas yang sama.
Ternyata, Nono Makarim merupakan salah seorang eksponen angkatan 1966.
Dia bergabung dengan Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA) sejak 1958.

Nono Makarim pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi harian KAMI (1966-1973), serta anggota DPR-GR dari kalangan mahasiswa (1967-1971).
Sosok Nono Anwar Makarim juga pernah bergabung dengan Kantor Hukum Adnan Buyung Nasution. Kemudian pada 1980, ia mendirikan kantor hukum bersama Frank Taira Supit, koleganya ketika di Harvard. Jadilah kantor hukum mereka bernama Makarim & Taira S.
Selain berkarier sebagai penasehat hukum, ia juga aktif di berbagai organisasi sosial. Ia mendirikan beberapa yayasan, antara lain Yayasan Bambu Indonesia (1993), Yayasan Biodiversitas Indonesia (1993), dan Yayasan Aksara.
Ayah Nadiem Makarim ini pernah ditunjuk sebagai anggota delegasi Indonesia ke Putaran Uruguay (1994).