Berita Nasional

Reaksi Fadli Zon Ketika Mengetahui Prabowo Bakal Jadi Menteri Pertahanan di Kabinet Joko Widodo

Reaksi Fadli Zon Ketika Mengetahui Prabowo Bakal Jadi Menteri Pertahanan di Kabinet Joko Widodo

Editor: Andreas Eko Prasetyo
dpr.go.id
Mantan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. 

Reaksi Fadli Zon Ketika Mengetahui Prabowo Bakal Jadi Menteri Pertahanan di Kabinet Joko Widodo

TRIBUNJAMBI.COM - Wakil Ketua Umum Gerindra yang juga mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon angkat bicara mengenai isu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan menjadi menteri pertahanan pada peride mendatang.

Menurut Fadli kebenaran mengenai Prabowo akan menjadi menteri pertahanan dapat diketahui saat pengumuman kabinet oleh Jokowi.

Fadli mengatakan bahwa perumpamaan Abraham Lincoln yang menawarkan jabatan kepada lawannya, William Seward, yang disampaikan Prabowo dalam Rapimnas Gerindra 17 Oktober lalu, bukanlah tanda kepastian Prabowo bakal menjadi Menhan.hal itu hanya perumpamaan mengenai kemungkinan Gerindra masuk koalisi.

Prabowo Jadi Menteri Jokowi, Bagaimana Tanggapan Titiek Soeharto? Sempat Menentang Koalisi

Pengakuan Prabowo Subianto setelah Bertemu Presiden Jokowi Terungkap, Ini Tugas-tugasnya Nanti

Ini yang Dirasakan Relawan Jokowi saat Presiden Tunjuk Prabowo Jadi Menteri & Gerindra Masuk Kabinet

"Engga (Menhan) itu perumpamaan bahwa di dalam politik ada kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan nasional, kadang-kadang kita harus mengorbankan kepentingan kelompok, kepentingan partai untuk kepentingan yang lebih besar, itu maknanya," kata Fadli.

Fadli mengatakan partai Gerindra menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo untuk menentukan sikap politik apakah akan masuk ke dalam pemerintahan atau tidak. Termasuk mengenai pos kementerian yang ditawarkan Jokowi kepada Gerindra.

"Kita lihat nanti semuanya dari sisi Gerindra kita sudah serahkan kepada Pak Prabowo untuk mengambil sikap baik itu berkoalisi atau berada di luar pemerintah," pungkasnya.

Sebelumnya Prabowo Subianto santer diisukan jadi menteri di kabinet Jokowi.

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengaku bersyukur jika kabar tersebut benar.

Sementara reaksi JK saat ditanya cocok atau tidak Prabowo jadi menteri Jokowi, ia sebut pertanyaan tersebut sensitif.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dikabarkan akan menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Kerja Jilid II.

Akhir-akhir ini, Prabowo memang tengah melakukan safari politik dengan sejumlah partai koalisi Jokowi-Ma'ruf.

Beberapa waktu lalu, Prabowo juga bertemu dengan Jokowi.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi tak memungkiri pembahasan mereka mengenai koalisi.

Hingga saat ini, Prabowo telah bertemu dengan sejumlah tokoh seperti Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Cak Imin, hingga rencana bertemu dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartato.

Namun, Dahnil Anzar menegaskan bahwa Partai Gerindra tak melakukan lobi untuk posisi menteri kabinet Jokowi.

5 Fakta Nadiem Makarim, Calon Menteri Jokowi, Resmi Tinggalkan Gojek Hingga Harta Kekayaan

Telkomsel Perluas Jaringan 4G, Bangun 22 Ribu Unit BTS 4G di Seluruh Indonesia

Investor Kalangan Muda di Jambi Capai 3.779 SID, Transaksi di BEI Tahun 2019 Rp 1,2 T

"Gerindra sampai sekarang ini tidak aktif melobi ya. Harus dipahami Gerindra dalam posisi siap duduk sebagai oposisi atau dalam pemerintah," kata Dahnil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2019).

Sejumlah nama dari Partai Gerindra santer dikabarkan berpeluang jadi menteri Jokowi, termasuk Prabowo Subianto.

Ketua Umum Partai Gerindra tersebut dikabarkan akan menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Kabar tersebut juga didengar oleh pihak istana.

Meskipun juru bicara Prabowo membantah, pihak Istana Kepresidenan tak menepis namun juga tak mengiyakan.

Dikatakan tenaga ahli di Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin, jika kabar tersebut benar, ia bersyukur.

"Kalaulah nanti benar seperti yang ditulis banyak orang dan yang kita dengar terkait kemungkinan beliau menjadi menteri pertahanan atau lain-lain, saya Alhamdulillahirabbil'alamin," kata Ngabalin di Jakarta, Rabu (16/10/2019), dikutip dari Kompas.com.

Prabowo dinilai memiliki karier militer yang gemilang.

Menurutnya, karier militer tersebut akan berdampak dalam sistem pertahanan negara.

"Karena pasti sudah punya latar belakang militer yang luar biasa. Kita tahu itu akan memberikan kontribusi terhadap kerja sistem pertahanan negara," tambahnya.

Berbeda dengan Ali Ngabalin, wakil presiden Jusuf Kalla justru enggan menanggapi lebih lanjut soal isu tersebut.

Jusuf Kalla menjadi bintang tamu di acara Mata Najwa bertajuk ''Terima Kasih Pak JK'' yang tayang di Trans TV pada Rabu (16/10/2019).

Dalam kesempatan tersebut, awalnya Najwa Shihab menuturkan sifat JK yang selalu terbuka pada wartawan.

Selama ini JK dikenal berusaha untuk menerima semua pertanyaan wartawan.

Kecelakaan Tunggal Mobil Berplat Merah di Muarojambi, Jadi Perhatian Warga yang Melintas

Camat Minta Kades dan Ketua RT Lakukan Pendataan, Masih Banyak Warga Terdaftar di Daerah Lain

Reaksi Raffi Ahmad Lihat Mobil Lamborghini Miliknya Terbakar, Hampir Nangis di Video Ini

Ribuan Ikan Disebar, Bupati Romi Ikut Bekarang Bersama Masyarakat

JK lalu menyebut bahwa dirinya berusaha untuk terbuka dan memang diakuinya ia mampu menjawab segala pertanyaan.

Untuk meyakinkan, Najwa Shihab pun memberikan pertanyaan yang cukup menggelitik.

Najwa Shihab secara terang mempertanyakan apakah Prabowo layak menjadi menteri Jokowi.

"Kalau gitu saya to the point aja nih. Pak Prabowo cocok nggak jadi menteri Pak Jokowi?" tanya Najwa, dikutip dari tayangan di YouTube Najwa Shihab.

Pertanyaan Najwa lalu disambut tawa JK dan hadirin yang di studio.

"Itu masalah koalisi," jawab JK.

Najwa Shihab tampaknya tak puas dengan jawaban JK.

"Bapak bilang bisa jawab semuanya, tidak ada batasan," katanya.

JK pun mengulang kembali jawaban awalnya.

Masih penasaran, Najwa Shihab bertanya "Kan pertanyaan saya cocok atau tidak?"

"Sensitif pertanyaannya," kata JK diiringi tawa.

Tak mau menjawab dengan jelas, JK pun kembali ditanya Najwa Shihab soal jabatan yang cocok untuk Prabowo.

"Saya berandai-andai, kalau cocok, Pak Prabowo itu cocoknya Menteri Pertahanan atau Menkopolhukam?" tanya Najwa.

JK pun kembali tak mau menjawab dengan jelas pertanyaan Najwa Shihab.

"Kan ada hubungannya dengan tadi itu, Anda yang paling pintar bertanya," kata JK diiringi tawa.

Jawaban itu pun juga mengundang tawa Najwa Shihab dan penonton yang hadir.

Sejumlah isu juga beredar bahwa Prabowo lah yang meminta jatah menteri kepada Jokowi.

Isu tersebut kemudian ditanggapi oleh pengamat politik Ireng Maulana.

Ireng berpendapat, apabila hal itu benar maka Prabowo justru dinilai merugi.

"Jika Prabowo akhirnya hanya mengincar kursi Menhan, maka perannya yang semakin menguat dianggap sejajar dengan aktor politik arus utama di perpolitikan nasional akan memudar. Sebagian besar orang akan menilai tingginya pragmatisme Prabowo, dan akan mencatat Ia hanya puas dengan kursi menteri," ujarnya dalam keterangan pers tertulis kepada Tribunnews, Senin (8/10/19).

Ireng menilai, posisi Menhan justru menjadikan Prabowo sebagai bawahan presiden.

Padahal, Jokowi merupakan rival Prabowo dalam dua kali Pilpres.

"Bawahan tidak lagi sejajar apapun dalihnya," katanya.

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Reaksi Fadli Zon Soal Prabowo Subianto Akan Jadi Menteri Pertahanan

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved