TENTARA ISIS Pakai Jenazah Anak-anak untuk Jebakan Granat, Nyaris Lukai Pasukan Khusus Inggris SAS
TRIBUNJAMBI.COM - Sejumlah personel pasukan khusus Inggris, SAS, nyaris terkena jebakan granat ISIS, yang menggunakan
TRIBUNJAMBI.COM - Sejumlah personel pasukan khusus Inggris, SAS, nyaris terkena jebakan granat ISIS, yang menggunakan jenazah anak-anak dan meninggalkannya di tepi jalan.
Jebakan tersebut mengikat rangkaian granat tangan dengan jenazah anak-anak untuk menyembunyikan.
Konvoi SAS yang sedang menuju perbatasan Irak di timur laut Suriah, melihat tubuh anak-anak yang tergeletak di tepi jalan langsung berhenti.
Empat anggota konvoi turun sambil membawa tas medis dan memeriksanya, berpikir jika anak-anak itu masih hidup.
• Pidato Pertama, Presiden Jokowi Akui Laporan dari Menteri Tidak Sesuai Dengan yang Dirasa Masyarakat
Dua jenazah anak-anak itu, yang diyakini adalah laki-laki dan perempuan berusia sekitar lima dan delapan tahun.
Setelah memeriksanya, mereka menyadari bahwa anak-anak itu sudah tidak bernyawa.
Mereka juga menemukan 14 granat yang dirangkai dan disembunyikan di bawah jenazah.
Granat itu tersambung dengan kabel dan ditempelkan pada jenazah dan dikubur di tanah.
• SAH Jokowi-Maruf Amin Resmi Menjadi Presiden-Wapres 2019-2024
Jika tubuh anak-anak itu dipindahkan, maka akan menarik kabel dan melepaskan kunci granat hingga dapat menimbulkan ledakan besar yang mematikan.
Anggota pasukan khusus Inggris itu bekerja selama satu jam untuk melepaskan granat dari jenazah anak-anak itu sebelum kemudian menguburkannya dengan layak.
Mereka juga memeriksa area sekitar untuk kemungkinan adanya ranjau darat yang ditanam di dekat jebakan tersebut.
• Irwansyah Klarifikasi, Medina Zein: Sebelum Semuanya Terlambat, Yuk Ngaku Aja Minta Maaf!
"Tim sedang menuju Irak ketika melihat tubuh anak-anak. Anda melihat banyak mayat selama perjalanan, tetapi tubuh anak-anak itu berbeda dan kami berpikir mereka mungkin masih hidup, sehingga kami tidak bisa meninggalkannya begitu saja," kata sumber dikutip Mirror.
"Tim tahu jika ISIS kerap menggunakan jenazah untuk menyembunyikan peledak IED dan dengan berhati-hati memeriksa apakah mereka masih hidup.
" "Tak lama mereka menyadari adanya lebih dari selusin granat yang terhubung dengan tubuh anak-anak itu, yang sayangnya sudah tidak bernyawa," lanjut sumber.
• Objek Wisata Arboretum Rio Alif di Bangko Jadi Lokasi Tindak Asusila, Kondom Bekas Berserakan
"Mereka menjinakkan jebakan granat, melepaskannya dari tubuh jenazah anak-anak itu, dan menguburkannya," kata sumber menambahkan.
Terlepas dari kekalahan ISIS di Suriah, masih ada ribuan sel ekstremis kelompok teroris itu yang bebas dan ingin membalas dendam.
Sementara, patroli pasukan khusus Inggris, SAS, yang bersenjata berat telah beroperasi di timur laut Suriah dengan unit pasukan khusus lainnya ketika diperintahkan untuk mundur ke perbatasan Irak, setelah keputusan oleh Turki untuk melakukan serangan terhadap Kurdi di negara konflik itu.
• SEDANG BERLANGSUNG! Tonton Live Streaming Pelantikan Jokowi & Wapres Maruf Amin di Sini, & Rundown
Namun Inggris tetap menyiagakan pasukan khusus mereka untuk menangkap dan membunuh anggota asing ISIS yang dilaporkan telah terbebas dari penjara-penjara yang dijaga Kurdi di Suriah setelah terjadinya operasi militer oleh Ankara.
Pasukan Udara Khusus Inggris, SAS, disiagakan untuk misi "tangkap atau bunuh", menyusul aksi kabur massal ratusan pendukung asing ISIS dari kamp penahanan di Suriah utara.
Sekitar 785 tahanan asing yang berafiliasi dengan ISIS dilaporkan telah melarikan diri dari kamp penahanan Ain Issa, dekat Raqqa, di tengah serangan yang dilancarkan Turki terhadap milisi Kurdi di Suriah.
• JOKOWI Pastikan Umumkan Kabinet Kerja Jilid 2 Senin Pagi, Arya: Gerindra Bisa Pengaruhi Kabinet
Pasukan SAS Inggris kini siaga untuk menargetkan penjara di utara Suriah yang menjadi tempat penahanan anggota ISIS.
"Ekstremis Inggris telah ditahan di penjara-penjara di Suriah utara. Sisa-sisa tentara ISIS kini sedang menunggu untuk melarikan diri dan kembali ke medan pertempuran atau ke negara asal mereka," kata sebuah sumber kepada The Daily Star.
" Pasukan khusus Inggris kini telah ditempatkan dalam posisi siaga. SAS akan menangkap atau membunuh anggota asing ISIS asal Inggris, Eropa, maupun negara lainnya, yang dianggap menjadi ancaman," tambah sumber.
• Viral Misteri Bus Sudiro Tiba-tiba Masuk Hutan, Ada Wanita Cantik Aneh, Sebelum Masuk Hutan Wonogiri
Sebuah pernyataan yang dibagikan oleh pemerintah Kurdi mengungkap bahwa "tentara bayaran" telah menyerang kamp penahanan di Ain Issa dengan "elemen Daesh" sebelum menyerang penjaga dan membuka gerbang, demikian dilaporkan Daily Mail.
Di antara para ekstremis asing ISIS yang kabur, diyakini terdapat anggota asal Inggris, Tooba Gondal, yang dikenal sebagai perekrut pelaku pemboman ISIS.
Dia ditahan di kamp penahanan di Suriah utara bersama dua anaknya, setelah ditangkap saat hendak menuju Turki usai kejatuhan benteng ISIS di Baghuz.
• Suami Pergi Kerja, Istri Indehoy di Kamar, Tiba-tiba Dilempar Kerikil, Ditunggu Keluar Ini Terjadi
Pasukan Inggris disebut siap mengerahkan tim dalam delapan helikopter atau kendaraan dalam beberapa hari ke depan jika ancaman dari para tahanan asing ISIS yang kabur massal semakin jelas.
Langkah menyiagakan pasukan khusus itu setelah para perwira intelijen memperingatkan pemerintah akan potensi "sejumlah besar" anggota ISIS asal Inggris yang berbahaya dapat bebas dari kamp penahanan dalam beberapa pekan ke depan.
Situasi krisis di Suriah telah meningkat pekan lalu setelah Turki memulai operasi militer di perbatasan timur laut negara itu dan menargetkan milisi Kurdi, yang dianggap sebagai teroris
• Rundown Acara Pelantikan Jokowi & Wapres Maruf Amin, Posisi Duduk Prabowo & Sandi Uno Jadi Sorotan
• 81 Nama Calon Menteri Kabinet Jokowi-Maruf, Lengkap Wakil, Najwa Shihab Masuk, Tapi Bukan Menteri
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pendukung Asing ISIS Kabur, Inggris Siagakan SAS untuk Misi "Tangkap atau Bunuh"",
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "ISIS Pakai Jenazah Anak-anak untuk Jebakan Granat, Nyaris Lukai Pasukan Khusus Inggris SAS",