Kisah Haru Driver Ojek Online yang Lulus S2 Cum Laude Magister Hukum, Ternyata Ingin Lanjut Doktor
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan kuliahnya, Badrut Tamam bekerja sebagai sopir ojek online di Kabupaten Jember.
2. Matikan aplikasi saat kuliah
Saat masuk kelas dan mengikut kuliah, Tamam memilih untuk mematikan aplikasinya agar bisa konsentrasi belajar.
“Harus berbagi waktu, ya kalau waktu kuliah, saya off-kan dulu aplikasinya. Begitu selesai kuliah, saya langsung narik lagi,” katanya. Selama mengikuti kuliah, Tamam mengaku tetap menggunakan jaket seragam ojek online.
“Saya selalu pakai jaket Go-Jek ketika kuliah di kelas, dan saya tidak pernah malu. Toh, yang saya lakukan adalah untuk mencari ilmu, dan pekerjaan ini adalah pekerjaan halal,” ucapnya.
3. Sempat kesulitan saat akan bayar kuliah
Kepada Kompas.com, Rabu (16/10/2019), Tamam mengaku sempat kesulitan saat kuliah, terutama saat akan membayar biaya kuliah, karena pendapatan driver ojek tidak menentu.
Namun keyakinan membuat dia terus optimis bisa menyelesaikan kuliah pascasarjana.
“Ya, namanya pendapatan driver ojek, juga tidak menentu pendapatannya. Tapi, alhamdulillah ada saja jalannya hingga akhirnya saya menyelesaikan pendidikan ini,” katanya.
Tamam mengaku melanjutkan kuliah ke pascasarjana karena belum puas dengan ilmu yang dia peroleh saat ini.
“Saya enggak puas dengan ilmu yang saya dapat saat ini dan saya haus akan ilmu. Maka, saya terus ingin belajar, belajar, belajar, dan terus belajar,” ujar dia.
4. Lanjut doktor
Setelah lulus pascasarjana, Tamam mengaku ingin terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Ia menyandang gelar magister hukum dan baru diwisuda pada 12 Oktober 2019.
“Saya akan lanjutkan pendidikan ke jenjang doktor, tidak ada kata menyerah, karena saya yakin, pasti ada jalan, apalagi saya mencari ilmu,” katanya.
Selama kuliah, lanjut dia, harus pintar mengatur dan membagi waktu, antara jam kuliah dan jam kerja sebagai driver ojek online.