Ny MN Dihabisi Pembunuh Bayaran Utusan Suaminya, Tragedi Pasangan Terpincut Wanita Lain
Aksi nekat sang suami ini dilatarbelakangi terpincut wanita idaman lain (WIL) selingkuhannya. Akibatnya Ny MN dihabisi
Ny MN Dihabisi Pembunuh Bayaran Utusan Suaminya, Pasangan Terpincut Wanita Lain
TRIBUNJAMBI.COM, ROTE - Tindakan seorang suami Kabupaten Rote ini sadis.
Sosok suami sadis ini menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi sang istri.
Aksi nekat sang suami ini dilatarbelakangi terpincut wanita idaman lain (WIL) selingkuhannya.
Akibatnya, Ny MN, seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Rote Ndao tewas.
Ny MN dibunuh suami sadis menggunakan senjata api rakitan.
Ny MN (49) dihabisi di dalam rumahnya sendiri dengan menggunakan senjata rakitan pada Selasa, 20 Agustus 2019 sekira pukul 20.00 Wita.
Ny MN yang sehari-hari bekerja sebagai penjual kue di SD Oebela Kecamatan Rote Barat Laut ini ditemukan tewas dengan luka terbuka pada bagian punggung.
Menurut Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Hari Wibowo, S.I.K. dalam Konferensi Pers yang digelar di Mapolres Rote Ndao pada Selasa (8/10/19) siang, warga Dusun Faisue, Desa Oebela Kecamatan Rote Barat Laut Kabupaten Rote Ndao itu tewas di ujung laras senapan rakitan milik EL.
Menurut Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Hari Wibowo, diketahui EL membunuh atas perintah dan bayaran ( pembunuh bayaran) dari BH dan MLA.
"Alhamdulillah dalam 42 hari kasus pembunuhan berencana menggunakan senpi dapat diungkap Polres Rote Ndao," ujar Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Hari Wibowo, S.I.K.
"Korban MN merupakan seorang ibu rumah tangga ini ditemukan tewas setelah ditembak menggunakan senjata api rakitan di rumahnya. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 20 Agustus 2019 sekitar pukul 20.00 Wita di kediaman korban," jelas Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Hari Wibowo.
Tiga orang diduga pelaku yang berinisial EL, BH dan MLA kini telah ditangkap oleh Satuan Reskrim Polsek Rote Barat Laut. Saat ini ketiganya telah diamankan di Polsek Rote Barat Laut.
"Dalam menjalankan aksinya, ketiga pelaku masing-masing mempunyai peran tersendiri pada kasus pembunuhan berencana ini. EL sebagai eksekutor sedangkan BH dan MLA yang merencanakan pembunuhan terhadap MN," beber Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Hari Wibowo.
BH dan MLA, jelasnya, merupakan "otak" yang merencanakan pembunuhan tersebut. Mereka memuluskan rencananya dengan membayar EL dengan bayaran Rp 20 juta.
"Pelaku EL atas dasar kebutuhan ekonomi di mana saat itu ia membutuhkan dana atau uang untuk pembangunan rumah bantuan layak huni yang diberikan oleh pemerintah desa sehingga ia mau menghabisi korban dengan bayaran uang tunai Rp 20 juta," lanjut Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Hari Wibowo.
"Korban Ny MN tewas dibunuh oleh tersangka EL, sebagai eksekutor atau pembunuh bayaran. Sedang yang menyuruh adalah MLA atau suami sah dari korban," ujar Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Hari Wibowo.
Kedua pelaku lainnya, kata Kapolres, merencanakan pembunuhan agar lebih bebas menjalankan hubungan asmaranya ( Selingkuh).
"Motif pembunuhan adalah persoalan asmara gelap yang sudah direncanakan bersama BH yang merupakan wanita idaman lain ( WIL / Selingkuhan ) dari MLA," ujar Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Hari Wibowo.
Barang bukti yang diamankan petugas di tempat kejadian yakni satu lembar baju kaus oblong lengan pendek berwarna merah terdapat motif bunga terdapat darah milik korban.
Berikut satu lembar celana panjang kain berwarna merah putih bermotif garis-garis terdapat darah milik korban.

Satu lembar celana dalam wanita berwarna hitam juga terdapat darah milik korban.
Petugas juga mengamankan satu lembar tikar plastik bergambar boneka terdapat robekan, satu buah piring kaca bermotif bunga pada bagian bawah piring terdapat cat berwarna hijau dan satu buah gelas / mug plastic berwarna merah mudah memiliki pegangan.
Barang bukti lainnya berupa satu buah sendok besi terdapat motif bergambar bintang, tiga buah buku jilid terdapat bercak merah diduga darah milik korban, satu buah pemantik gas berwarna merah, satu buah potongan besi beton berukuran panjang + 3 cm dan lebar sekitar + 8 mm berwarna hitam.
Selanjutnya ada satu buah serabut buah lontar, satu pucuk senjata api rakitan laras panjang berukuran + 137 cm yang larasnya terbuat dari besi dan popornya terbuat dari kayu dan pada badan senjata terdapat 2 buah cincin dan terdapat tali sandang dan satu batang besi beton berukuran panjang + 95 cm dengan diameter 8 mm dan pada ujung besi terdapat selongsong peluru organik.
Petugas juga mengamankan satu buah kaleng berwarna silver bertuliskan Aluminium Paint yang di dalamnya terdapat satu buah kaleng rokok gudang garam surya berwarna hitam dan didalamnya terdapat serbuk berwarna hitam yang diduga mesiu.
Ada juga sembilan potongan besi beton dengan dan satu buah proyektil peluru organic, satu buah tempat balsem berwarna biru yang berisikan satu gumpalan serabut buah lontar, kertas pembungkus belerang berwarna orange, satu potong kertas timah rokok.
Berikutnya ada satu lembar baju kaos berkerah lengan pendek berwarna abu-abu bermotif garis putih kuning, satu lembar celana kain pendek berwarna biru muda dengan bertuliskan Adidas dan satu unit handphone nokia warna merah model RM-1133 dengan IMEI 1 : 356899070543108, IMEI 2 : 56899070543116
Selain HP petugas juga mengamankan satu buah kartu sim telkomsel dengan nomor 081239195434 dan nomor punggung kartu 62100639251954340.
Berikut Barang bukti lainnya satu lembar kain tenun rote yang pada pinggir kain terdapat tulisan M. L. ADU, satu unit handphone J7 model SM-J710FN/DS dengan IMEI 1 : 358690/07/122062/4, IMEI 2 : 358691/07/122062/2, satu buah kartu sim telkomsel dengan nomor 081239651543 dan nomor punggung kartu 6210033625681197, satu unit Handphone Nokia MAXTRON, serta satu buah kartu sim telkomsel dengan nomor 081353730791.
Selanjutnya satu Lembar celana panjang Jeans berwarna biru muda terdapat tulisan pada belakang celana bertuliskan FREE-Z.
Ada juga satu Lembar baju kaos oblong lengan pendek berwarna putih terdapat motif hitam bergambar kelelawar terdapat tulisan pada leher baju bagian belakang bagian dalam bertuliskan JANKSHOP.
Selain itu, ada satu lembar jaket lengan panjang berwarna biru tua pada kerak jeket berwarna hitam, pada depan jeket sebelah kanan terdapat tulisan barkness dan pada depan sebelah kiri jaket terdapat tulisan menswear paris dan pada lengan kiri jeket terdapat rosleting.
"Atas perbuatannya ketiga orang pelaku tersebut dijerat dengan pasal 340 KUHP subs pasal 338 KUHP lebih subs pasal 354 Ayat (2) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 dan Ke-2 KUHPidana dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun penjara," ujar Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Hari Wibowo. ( Pos-Kupang.com/Ryan Nong)
Ibu Bunuh Dua Putranya yang Tertidur Lelap
Seornag ibu di Kupang membunu dua orang putranya yang tertidur lelap.
Satuan Reskrim Polres Kupang Kota menetapkan Dewi Regina Ano (24) sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan sadis bocah kembar di Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Bocah kembar berumur 5 tahun masing-masing Angga Masus dan Anggi Masus dihabisi Dewi yang juga ibu kandungnya saat tertidur pulas di mes milik Hotel Ima pada Kamis (5/9/2019) lalu.
Demikian disampaikan Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Bobby Jacob Mooynafi, SH., MH ditemani Kanit PPA Bripka Bregitha N. Usfinit, SH di Mapolres Kupang Kota, Jumat (13/9/2019).
"Berdasarkan hasil interogasi, yang bersangkutan (tersangka) mengakui bahwa dia yang melakukan pembunuhan terhadap kedua anaknya," ungkapnya.
Iptu Bobby menjelaskan, pihak kepolisian belum melaksanakan berita acara pemeriksaan sebagai tersangka.
Namun, berdasarkan hasil interogasi dan gelar perkara pada Kamis(12/9/2019), tersangka yang ditemui di ruang rawat inap RS SK Lerik Kota Kupang telah mengakui kedua buah hatinya.
Motif pembunuhan sadis bocah kembar, lanjut Iptu Bobby, karena tersangka mengaku menaruh dendam terhadap sang suami, Obir Masus (31).
Kepada pihak kepolisian, tersangka mengaku suaminya sering melakukan penganiayaan (KDRT) dan kurang memperhatikannya.
Bahkan, tersangka yang meminta sang suami untuk membeli pembalut untuk kebutuhannya setiap bulan seringkali dipenuhi.
"Motif pembunuhan, dia (tersangka) dendam dengan perlakuan suaminya yang sering menganiaya dia, bahkan kurang memberikan perhatian terhadap dirinya di mana ketika meminta uang untuk memenuhi kebutuhan kepentingan kaum perempuan tidak dipenuhi," ujarnya.
"Bahkan jarang sekali, sehingga, dia melakukan pembunuhan ini dengan maksud agar membalas dendam atas perilaku suaminya," katanya.
Saat ditanya apakah perbuatan tersangka masuk dalam kategori pembunuhan berencana, Iptu Bobby menjelaskan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan secara mendetail terhadap tersangka saat tersangka telah ditetapkan pulih oleh tim dokter rumah sakit pasca menjalani operasi.
"Yang bersangkutan (tersangka) dari tim dokter RSUD SK Lerik tetapkan sudah bisa keluar, dan karena kami sudah menetapkan sebagai tersangka, hari ini kami telah berkoordinasi dengan RSB Drs Titus Ully Kupang untuk yang bersangkutan dititip pada sel bangsal RSB Drs Titus Ully Kupang," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Warga Kota Kupang dihebohkan oleh peristiwa dua bocah korban yang ditemukan tewas dengan mengenaskan di mes Hotel Ima Jln Timor Raya RT 09 RW 03 Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Kedua bocah berumur 5 tahun ini masing-masing bernama Angga Masus dan Angki Masus.
Mereka ditemukan sang ayah pada Kamis (5/9/2019) malam, sudah tak bernyawa dengan luka robek diduga akibat sabetan benda tajam di bagian kepala.
Di samping kedua bocah tak ini, sang ayah juga melihat ibu korban, Dewi Regina Ano (24) tengah meregang nyawa dan langsung dilarikan ke RSUD SK Lerik Kota Kupang.
Ayah korban, Obir Masus (31) merupakan tukang batu/tukang yang telah bekerja beberapa tahun di Hotel Ima Kupang.
Tempat tinggal mereka merupakan mes yang dibangun bagi para tukang untuk memudahkan akses bagi para pekerja.
Ayah korban merupakan warga Desa Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang.
Sementara itu, Istrinya terindentifikasi warga warga kampung Tuamnanu Camplong, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang.
Saat kejadian, korban tidak berada di mes, ia dan pekerja lainnya seperti biasanya bekerja di Hotel Ima Kupang. Saat itu mereka tengah membuat kolam ikan Lele.
Saat ditemui di TKP, wajah Obir tampak kebingungan dan sorot matanya kosong.
Obir mengaku pulang dari tempat kerjanya sekitar pukul 17.30 Wita.
Ia menemukan pintu kamar tertutup, ia sempat mengetuk pintu dan memanggil istri dan anaknya. Namun, tak ada jawaban dari dalam kamar.
"Saya pulang kerja sore jam 5 lewat, saya ketuk pintu tapi dia tidak dibuka, adik saya datang lagi ketuk pintu lagi, tapi dia tidak buka pintu," katanya.
Karena tak mendapat respon, ia sempat duduk di satu tempat duduk berbahan triplek di dekat kamar.
Tak lama berselang, adiknya Yoksan pun tiba dan mencoba mengetuk dan memanggil penghuni kamar saat itu, namun tak ada jawaban.
Mereka berdua lalu duduk di tempat duduk yang tersedia.
Obir menjelaskan, tetangga kamarnya bernama Suyetno (66) yang juga rekan kerjanya datang dan menegur korban untuk segera membuka pintu.
Sebab, lanjut Obir, tak biasanya istri dan anaknya istirahat siang hingga Maghrib.
"Saya duduk-duduk, tidak lama Mas (Suyetno) bilang belum bangun?, Masa belum bangun. Kan sudah magrib, saya dada tapukul (terpukul). Saya langsung dobrak pintu. Saya lihat anak buah su (sudah) mandi darah, saya sonde (tidak) masuk lai (lagi), saya langsung lari ke sekuriti di depan dan kamu punya pengawas di belakang untuk kasitahu," kisahnya.
Ia dan adiknya mendobrak pintu kamar, ia juga melihat istrinya tergeletak bersimbah darah.
Diakuinya, saat hendak bekerja tidak ada pertengkaran bahkan firasat terkait kejadian yang menimpanya.
Diakuinya, kosan tersebut merupakan mes Hotel Ima Kupang yang disediakan pihak hotel untuk tukang yang bekerja di hotel tersebut.
"Saya kerja di sini sudah lama sebagai tukang. Ini mes Hotel Ima," paparnya.
Dikatakannya, rumah tangganya selama ini berjalan harmonis dan hampir tidak ada pertengkaran dengan sang istri.
"Sampai tadi pagi pas saya mau kerja, tidak ada apa-apa," ungkapnya.
Sementara itu, Dewi Regina Ano (24) yang kritis dilarikan ke RSUD SK Lerik Kota Kupang untuk menjalani perawatan intensif karena mengalami luka cukup serius pada bagian leher dan perut.
Selain itu, mobil ambulans dari RSB Drs Titus Ully yang tiba pukul 19.40 Wita, telah mengevakuasi dua jenazah untuk dilakukan visum.
Sementara itu, pihak kepolisian dari Polres Kupang Kota dan Polsek Kelapa Lima tengah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Terlihat Kapolsek Kelapa Lima Polres Kupang Kota, AKP Didik Kurnianto, SH; Kaur Bin Orps (KBO) Satreskrim Polres Kupang Kota, Ipda I Wayan P. Sujana, SH; Kanit Pidum Sat Reskrim Polres Kupang Kota, Ipda Yance Kadiaman, SH dan Kanit Buser Sat Reskrim Polres Kupang Kota, Bripka Yance Sinlaeloe dan aparat kepolisian lainnya.
Selain itu, Tim Identifikasi Polres Kupang Kota nampak melakukan olah TKP dan disaksikan puluhan warga sekitar.
Warga tampak memenuhi sekitar kosan tersebut dan menyaksikan olah TKP dari pihak kepolisian.
Dikesempatan yang sama, Suyetno (66) yang tinggal berdampingan dengan korban tengah berkemas untuk pindah kamar.
"Saya takut mas, jadi tinggal di mes di bagian depan. Dari malam sampai pagi ini saya belum tidur. Tadi juga masih ada polisi yang datang," katanya.
Ditemui pada malam sebelumnya, mengetahui kejadian tersebut saat suami korban, Obir Manus dan adiknya Yoris mendobrak pintu kamar dan mendapati anggota keluarganya bersimbah darah.
Pintu dan jendela kamar, lanjut Suyetno, ditutup dari bagian dalam sehingga tidak bisa dibuka.
"Suaminya (Obir Masus) tiba lebih dahulu. Pulang kerja, langsung mandi karena mau salat Azhar. Saya lihat, suaminya sudah setengah jam tunggu di luar kamar," katanya.
Karena lama menunggu dan panggilan sang suami tidak digubris, Obir Masus dan adiknya pun langsung mendobrak pintu.
"Pas mereka dobrak pintu saya ada di dalam kamar saya mau makan, saya kaget dan tidak jadi makan. Saya lihat dia menangis sambil lari," katanya.
"Dia (suami korban) menangis dan merayap di sini, lalu laporkan ke polisi. Saya tanya ada ada tapi tidak jawab," kisahnya.
Sejumlah tetangga korban yang ditemui pada Jumat (6/9/2019) pagi mengaku, ibu korban merupakan Ibu Rumah Tangga (IRT) yang dikenal tertutup dan tidak terlalu berinteraksi dengan para tetangga
"Mereka beberapa tahun tinggal di sini. Waktu datang anak mereka masih merangkak, umur anaknya sekitar 6 atau 7 bulan," kata seorang IRT yang merupakan tetangga korban.
Dijelaskannya, tempat tinggal mereka merupakan tanah milik pihak Hotel Ima dan mes tersebut dibangun sebagai tempat tinggal para buruh yang bekerja untuk pembangunan hotel.
Mes tersebut dikelilingi pagar tembok dan terdapat 4 kepala keluarga dengan total 10 orang.
Sehari-hari, lanjut tetangga korban, Dewi Regina Ano menghabiskan waktunya di dalam kamarnya.
Sesekali ia pergi berbelanja di kios depan rumah dan akan kembali ke kamarnya.
"Kalau siang, dia hanya masak di depan kamar. Kan dapur ada di depan kamar. Habis baru panggil anak-anaknya untuk masuk kamar," ungkapnya.
Karena memiliki karakter yang tertutup dan jarang bergaul dengan para tetangga, sifat Dewi Regina Ano pun tidak begitu diketahui oleh para tetangga.
"Kalau kami duduk begini dia jarang duduk sama-sama untuk ngobrol. Kalau duduk sama-sama juga tidak lama dia sudah masuk ke kamar lagi," ujarnya.
Sementara itu, bocah kembar yang saat ini masih berada di ruang jenazah RSB Drs Titus Ully, sehari-hari menghabiskan waktu hanya di dalam lingkungan mes.
"Di sini, anak kecil tidak ada. Jadi, mereka bermain di sini saja. Tidak pernah bermain sampai luar pagar," paparnya.
Ayah korban juga dikenal pendiam dan lebih berfokus pada kerjanya dan pada siang hari sekitar pukul 12.00 Wita akan kembali ke mes untuk makan siang.
"Kami juga kaget ada kejadian itu, kami tahu setelah suami kasitahu," katanya.
Dikesempatan yang sama, Suyetno (66) yang tinggal berdampingan dengan korban tengah berkemas untuk pindah kamar.
"Saya takut mas, jadi tinggal di mes di bagian depan. Dari malam sampai pagi ini saya belum tidur. Tadi juga masih ada polisi yang datang," katanya.
Diketahui, korban Dewi Regina Ano (24) bersama anaknya beraktivitas di luar mes pada pukul 15.30 Wita.
Saat itu, korban hendak berbelanja dengan anaknya di kios yang terletak tidak jauh dari lokasi mes.
Dewi membawa uang sebanyak Rp 3 ribu dan membeli penyedap masakan, permen dan satu buah roti.
"Dia biasanya belanja di sini," kata penjaga kios yang enggan namanya ditulis. ( Pos-Kupang.com/Gecio Viana)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul DI NTT! Demi WIL yang Jadi Selingkuhan, Suami Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Istri, Bayar Rp 20 Juta
Subscribe Youtube
• DETIK-detik Adik Verrell Bramasta Dikeroyok Orang Tak Dikenal, Athalla Sempat Tonjok Pelaku Hingga
• OLAHRAGA Muay Thai, Ayu Ting Ting Tampil Polos Tanpa Make Up, Ketahuan Wajah Aslinya Begini!
• JABATAN Suami Dicopot, Kini Giliran Dua Istri Prajurit TNI yang Dipolisikan, Buntut Unggahan Medsos