Wiranto Ditusuk
Mengapa Sasarannya Wiranto? Ini Analisisnya
Akibat peristiwa penusukan ini, Wiranto mengalami dua luka tusuk pada perut sebelah kiri, dan menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Akibat peristiwa penusukan ini, Wiranto mengalami dua luka tusuk pada perut sebelah kiri, dan menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Mengapa sasarannya Wiranto?
TRIBUNJAMBI.COM - Menko Polkam Wiranto ditusuk kemarin siang.
Siapa pelakunya dan mengapa sasarannya Wiranto?
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto ditusuk oleh orang tak dikenal pada Kamis (10/10/2019).
Wiranto ditusuk saat tengah berada di Banten, seusai menghadiri acara peresmian di Universitas Mathail Anwar, Pandeglang Banten.
Akibat peristiwa penusukan ini, Wiranto mengalami dua luka tusuk pada perut sebelah kiri, dan menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Baca Juga
Foto-foto Kronologi Wiranto Ditusuk Senjata Ninja di Banten, Ini Sosok Pelaku Asal Medan
RT Tempat Tinggal Pelaku Penusukan Wiranto Sebut Abu Rara dan Fitri Baru Menikah Bulan Agustus Lalu
Sosok Abu Rara dan Fitri Andriana, Kronologi & Kondisi Menkopolhukam Wiranto Terkini
Mengapa Wiranto yang menjadi sasaran?
Dalam jumpa pers di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, Kamis (10/10/2019), mengatakan, polisi mengamankan dua pelaku, seorang pria berinisial SA dan seorang wanita berinisial FA.
Menurut Dedi, polisi menduga kedua pelaku terpapar radikalisme ISIS, yang menjadikan pejabat publik yang dijadikan sasaran atau target.
Polisi juga mendalami kaitan keduanya dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Serangan terencana Menanggapi dugaan awal polisi, pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan, target terhadap Wiranto merupakan serangan terpilih dan terencana.
“Terencana tapi enggak lama-lama banget. Mungkin sekitar sebulan dua bulan,” ujar Chaidar, saat dihubungi Kompas.com, Kamis sore.
Mengapa Wiranto?
Ia menduga, pelaku menganggap Wiranto sebagai public enemy.