MATERI KHOTBAH JUMAT

MATERI KHOTBAH JUMAT 'Cara Menghadapi Gempa Bumi Bagi Umat Muslim'

Dengan mendengarkan dan menyerap makna Khotbah Jumat akan memperkuat keimanan dan ketakwaan serta bagian dari rukun Salat Jumat

Editor:
Twitter @is_pelssy
Lima warga di Pulau Ambon meninggal dunia setelah gempa berkekuatan 6,8 magnitudo mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya, Kamis (26/9/2019). 

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Sebagai umat Islam, kita tentu berharap bahwa sekecil apapun bentuk musibah dapat mengundang kasih sayang Allah kepada kita. Kita yakin bahwa dibalik itu ada hikmah yang hendak Allah inginkan untuk kita.  Karena itu, kita tidak patut untuk menyesalkan diri lalu putus harapan untuk berjuang. Sikap optimisme seperti ini harus selalu menyertai kita. Entah bagaimanapun keadaannya. Karena begitulah karakter umat Islam yang sesungguhnya. Sebagaimana sabda Rasul SAW:

“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya” (HR. Muslim)

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Lalu apa yang perlu kita perhatikan saat musibah melanda kita? Setidaknya ada dua hal pokok yang harus kita lakukan bila musibah menimpa kita.

Pertama:  Tetap Optimis dan Tidak Mengeluh atau Mencela Musibah

Seorang mukmin selalu berbaik sangka terhadap taqdir yang menimpa dirinya. Keyakinan ada Allah di balik setiap musibah merupakan modal dasar bagi seseorang yang ingin sukses lulus dari ujian dan cobaan Allah. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

Baca: Geger Hantu Kuyang di Samarinda, Rekaman Warga Bikin Netizen Ngeri, Sampai Jadi Bahan Candaan

Baca: Sindiran Jerinx SID Soal Wiranto Ditusuk, Ragukan Jenis Pisau hingga Hanum Rais Sebut Settingan

Baca: Amalan dan Keutamaan Sunnah Hari Jumat, Baca Surat Al Kahfi, Shalawat dan Waktu Mustajab untuk Doa

مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali denga izin Allah; barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS: At-Taghâbun [64]: 11).

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Ibnu Katsir dalam tafsirnya juz. 8, hal. 137, menjelaskan, “Maknanya: seseorang yang ditimpa musibah dan dia meyakini bahwa musibah tersebut merupakan ketentuan dan takdir Allah Ta’ala, kemudian dia bersabar dan mengharapkan (balasan pahala dari Allah Ta’ala), disertai (perasaan) tunduk berserah diri kepada ketentuan Allah Ta’ala tersebut, maka Allah Ta’ala akan memberikan petunjuk ke (dalam) hatinya dan menggantikan musibah dunia yang menimpanya dengan petunjuk dan keyakinan yang benar dalam hatinya, bahkan bisa jadi Allah Ta’ala akan menggantikan apa yang hilang darinya dengan sesuatu yang lebih baik baginya.”

Karena itu, rasanya tidak pantas jika kita sebagai makhluk Allah menyalahi segala ketetapan yang Allah turunkan. Baik itu berupa kenikmatan ataupun cobaan. Justru dengan musibah itu kita yakin bahwa Allah peduli dan sayang terhadap kita.

Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam dalam sebuah hadis beliau bersabda:

إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

“Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho terhadap ujian tersebut maka baginya ridha Allah dan barang siapa yang marah terhadap ujian tersebut maka baginya murka-Nya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved