Berita Sarolangun
Aparat Terkejut, Temukan Ratusan Sumur Bor di Lokasi Ilegal Dirlling di Desa Lubuk Napal, Sarolangun
Aparat Terkejut, Temukan Ratusan Sumur Bor di Lokasi Ilegal Dirlling di Desa Lubuk Napal, Sarolangun
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Deni Satria Budi
Aparat Terkejut, Temukan Ratusan Sumur Bor di Lokasi Ilegal Dirlling di Desa Lubuk Napal, Sarolangun
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Ratusan petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan Satpol PP Kabupaten Sarolangun, Rabu (9/10/2019) menyisir lokasi ilegal drilling atau minyak ilegal.
Di lokasi ilegal drilling di Desa Lubuk Napal, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun tersebut, petugas terkejut ketika menemukan banyak sekali lokasi penambangan ilegal.
Kabid Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sarolangun, Sohari Sohan mengatakan, beberapa lokasi penambangan merupakan anak sungai dan area darat atau perkebunan sawit.
Baca: BREAKING NEWS, Tim Gabungan Sisir Lokasi Ilegal Drilling di Sarolangun, dan Temukan Ini
Baca: Kebakaran Bekas Sumur Ilegal Drilling di Bahar Selatan, Muarojambi, Dekat dengan Perkarangan Warga
Baca: Video Viral Hujan Batu di Purwakarta, Batu Segede Gajah Timpa Rumah & Sekolah, Bangunan Rusak Parah
Baca: 5 Dampak Buruk Minum Es, Gangguan Pencernaan hingga Memicu Batu Ginjal
Menurut Sohari Sohan, semuanya berubah menjadi ratusan sumur-sumur bor minyak yang bervariasi.
"Anak sungai ada dua, dari pantauan, sumur-sumur galian bor lebih kurang posisi sekarang 150 sumur berkedalam bervariasi, 25 sampai 100 meter," bebernya.
Dari aktivitas ilegal tersebut kata Sohari, pencemaran dan kerusakan lingkungan sudah terjadi.
Menurutnya, akibat ilegal drilling, tanah dan air sudah terkontaminasi dengan minyak mentah yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Dari ratusan sumur bor tersebut bilang Sohari Sohan, ada yang masih aktif dan ada yang tidak aktit.
"Semua bekas sudah tercemar oleh minyak mentah," ungkapnya.
Pada saat penyisiran lokasi, para penambang minyak ilegal sudah tidak berada di lokasi. Hanya meninggalkan sisa pengerjaan dan banyak sumur belum tertutupi.
Menurut pantauannya, aktivitas itu sudah ada sejak 2017 silam. Dan, para penambang waktu itu masih sedikit dan hanya dilakukan penertiban secara persuasif saja.
"Sudah ada dari dulu, cuma muncul lagi, ilang lagi, jika sudah dua bulan pasca penertiban," tuturnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, selain melakukan pemulihan kata dia, memang sangat sulit.
Namun hal itu memang harus ada keasadaran dan keseriusan masyarakat sekitar untuk menutup aktivitas ilegal itu.
"Masyarakat, stop aktivitas karena sangat berbahaya bagi kesehatan, dan lingkungan. Kalaupun dilakukan pemulihan, dananya miliaran rupiah," tuturnya.
Aparat Terkejut, Temukan Ratusan Sumur Bor di Lokasi Ilegal Dirlling di Desa Lubuk Napal, Sarolangun (Wahyu Herliyanto/Tribunjambi.com)