Sandiaga Uno dan Fadli Zon Jadi Menteri Jokowi? Partai Gerindra Dikabarkan Minta Jatah 3 Menteri
Namun yang mengejutkan adanya isu Sandiaga Uno dan Fadli Zon yang berpeluang menjadi menteri kabinet Jokowi dan Maruf Amin.
Sandiaga Uno dan Fadli Zon Jadi Menteri Jokowi? Gerindra Dikabarkan Minta Jatah 3 Menteri
TRIBUNJAMBI.COM - Jelang pelantikan Presiden dan wakil Presiden, Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin, bursa menteri kabinet kini mulai hangat diperbincangkan.
Namun yang mengejutkan adanya isu Sandiaga Uno dan Fadli Zon yang berpeluang menjadi menteri kabinet Jokowi dan Maruf Amin.
Diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dikabarkan menyodorkan konsep dan gagasan kepada Pemerintahan Jokowi - Maruf Amin.
Dibalik gagasan tersebut santer terdengar adanya permintaan 3 jatah kursi menteri di kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Menurut Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Gerindra sudah menyampaikan gagasan kepada pemerintah, tetapi gagasan tersebut masih dibicarakan. Jika gagasan itu diterima, maka Gerindra akan berada di dalam pemerintahan.
"Kalau diterima ya kita masuk, kalau belum bisa diterima ya kemungkinan kita memperkuat pemerintahan dari luar. Memperkuat di bidang pengawasan, legislasi, dan anggaran," ungkap Dasco.
Baca: VIDEO Detik-detik Calon Bayi Irish Bella Dimakamkam, Lihat Wajah Ammar Zoni Bikin Banjir Air Mata
Baca: Bupati Lampung Utara OTT KPK, Sebelumnya Sudah Dikasih Peringatan Kode Oleh Sosok Jenderal Ini
Baca: Aiman Hajar Dokter, Video Durasi 2 Menit 20 Detik Drama Percintaan Intan Hebohkan Malaysia
Baca: Siapa Sebenarnya Anggota Sat Bravo 90? Pasukan Khusus Paling Rahasia TNI AU, Lewati Hell Week
Gagasan yang disampaikan dalam bentuk konsep. Ada pun tiga tema konsep yang diajukan Jokowi yakni soal ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan ekonomi. Meski begitu, Dasco menyatakan bukan berarti Gerindra meminta 3 jatah kursi menteri.
Meski demikian, isu terlanjur berhembus. Di balik tawaran konsep dari Prabowo, muncul isu terbaru soal nama-nama yang dikabarkan diajukan Gerindra untuk mengisi pos menteri kabinet Jokowi. Tiga orang itu adalah Waketum Gerindra Fadli Zon, Waketum Gerindra Edhy Prabowo dan Sandiaga Uno yang segera kembali ke partai berlambang kepala burung Garuda tersebut.
Dari tiga nama itu, kabarnya Jokowi dipersilakan memilih satu. Namun ada juga kabar lain yang menyebut ada dua nama yang akan diangkut ke Kabinet. Nama Sandiaga bahkan telah diisukan menjadi Menteri Investasi dalam susunan kabinet yang ramai disebar di grup-grup WA.
Sandiaga, sesuai bidangnya di sektor ekonomi, diisukan akan menjadi Menteri Investasi.
Sementara itu, Fadli Zon saat ini merupakan Ketum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), yang artinya bergerak di bidang ketahanan pangan.
Edhy Prabowo pernah menjadi Ketua Komisi IV DPR, yang membidangi pertanian, kehutanan, lingkungan hidup dan pangan. Artinya, Edhy Prabowo dan Fadli Zon bisa saja bersaing untuk satu kursi di Kabinet Kerja jilid II.
Namun Dasco menepis itu. Dia menegaskan Gerindra belum berbicara soal jatah kursi menteri, apalagi menyodorkan nama kadernya untuk masuk di kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Meski begitu, dia mengakui Gerindra menunggu perkembangan soal konsep-konsep yang telah disodorkan ke Jokowi.
33 Nama yang Diprediksi Jadi Menteri Jokowi-Ma'ruf, Parpol Dapat jatah 45% hingga Menteri Muda Dibawah 30 Tahun
Calon nama menteri kabinet jelang pelantikan Presiden Jokowi dan wapres Maruf Amin 20 Oktober
Dalam hitungan belasan hari, Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin bakal dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024.
Jadwal pelantikan Presiden dan Wakil Presiden akan digelar pada 20 Oktober 2019.
Seiring pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, akan diikuti hadirnya kabinet baru dengan komposisi berbeda.

Kembali beredar nama calon menteri Kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Hingga berita ini ditulis, Jokowi-Maruf masih menutup rapat siapa-siapa yang akan menduduki kursi menteri di kabinet baru.
Ditemui usai menghadiri Puncak Perayaan Batik Nasional, Rabu (2/10/2019) di Pura Mangkunegara, Solo, Jawa Tengah, Jokowi masih enggan bicara soal susunan kabinet.
"Dilantik saja belum, nanti kalau sudah pelantikan, baru kita bicara soal kabinet," ujar Jokowi.
Namun demikian, beberapa waktu lalu, Jokowi sudah berikan bocoran terkait gambaran kabinet baru.
Ada menteri berusia muda, ada kementerian baru, ada menteri yang dipertahankan, ada pula menteri yang keluar dari kabinet dan diberi posisi lain.
Terkini, sejumlah menteri kabinet mengundurkan diri karena memilih bertugas di DPR.
Berikut update prediksi menteri-menteri di Kabinet Jokowi-Maruf dirangkum Tribunnews.com, Kamis (3/10/2019):
1. Prediksi Menteri-menteri yang tak masuk di Kabinet Baru
Sejumlah menteri yang beberapa hari lalu mengundurkan diri dipastikan tak akan masuk dalam kabinet Jokowi-Maruf.
Mereka antara lain mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, mantan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Puan dipastikan tak lagi menjadi menteri setelah dia terpilih sebagai Ketua DPR.
Yasonna Laoly diperkirakan juga tak akan menjadi menteri karena memilih menjadi anggota DPR.
Sementara Imam Nahrawi dipastikan tak akan berada di kabinet baru karena menjadi tersangka di KPK.
Selain tiga nama itu, beberapa nama menteri lainnya diperkirakan tak masuk masuk dalam kabinet karena berpotensi terkena kasus hukum.
Mereka yakni Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dari Partai Nasdem.

2. Prediksi Menteri yang Dipertahankan
Pada Juli 2019 lalu, pakar Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengungkapkan siapa saja sosok menteri di Kabinet Kerja I yang layak dipertahankan.
Ketujuh menteri 'lama' ini, kata Hendri Satrio, dianggap mampu membantu Jokowi merealisasikan janji kampanye untuk periode 2019-2024.
Selain itu, dalam periode kedua menjabatnya, Jokowi ingin ada warisan (legacy) yang bisa dinikmati oleh masyarakat dan generasi mendatang.
Dari sinilah, menurut dia, akan bisa diprediksi siapa saja menteri yang akan dipertahankan Jokowi untuk jilid II pemerintahannya.
Memang banyak sosok menteri baik dalam kinerjanya, tapi yang akan bisa memberikan warisan yang dapat dikenang oleh masyarakat di kala pemerintahannya ada beberapa.
Ketujuh sosok menteri itu adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono; Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Nama Menteri Pertanian, Amran Sulaiman; Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro juga ada dalam daftar Hendi.
Tiga nama terakhir adalah Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi; Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati; dan Menteri Luar Negeri Retno, Lestari Priansari Marsudi.
3. Daftar 33 menteri yang disodorkan
Sekira 20 hari lagi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, tepatnya 20 Oktober 2019.
Setelah pelantikan itu, pertanyaan menariknya siapa saja yang bakal menjadi menteri Jokowi-Ma'ruf Amin?
Sesuai hasil konvensi Kabinet Jilid II Harapan Rakyat yang digelar pada awal September 2019, sejumlah nama digadang-gadang bakal masuk kabinet.
Catatan Tribunjambi.com, beberapa waktu lalu sejumlah organisasi relawan Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019 mengajukan 33 nama masuk kabinet.
Kala itu, Ketua Panitia Konvensi Kabinet Jilid II Harapan Rakyat, Adi Kurniawan, mengatakan konvensi himpunan para relawan dimaksudkan sebagai wadah para tokoh yang dianggap layak dan punya kompetensi, untuk mengisi jabatan strategis kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Hasil sementara, konvensi ini diharapkan mampu melahirkan sosok menteri yang punya etos kerja demi kepentingan rakyat.
"Agar kelompok relawan tidak selalu menjadi penonton dalam penyusunan kabinet. Serta menjadi fasilitator supaya para tokoh yang mempunyai kapasitas dan dedikasi tinggi, yang ingin serta siap menjadi pembantu Presiden," jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Senin (2/9/2019).
Berikut ini daftar 33 nama yang diusulkan Konvensi Kabinet Jilid II Harapan Rakyat untuk masuk kabinet Jokowi-Maruf Amin:
Irma Suryani Chaniago: Menteri Ketenagakerjaan
Eva Kusuma Sundari: Menteri Koperasi dan UMKM
Suprapto: Menteri Perhubungan
Abdul Razak Wawo: Menteri Badan Usaha Milik Negara
Basuki Tjahaja Purnama: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Denny Ariel Prasetyo: Menteri Pemuda dan Olahraga
Moeldoko: Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan
Sri Mulyani: Menteri Keuangan
Susi Pudjiastuti: Menteri Kelautan dan Perikanan
Luhut Binsar Panjaitan: Menteri Koordinator Maritim
Basuki Hadimuljono: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Siti Nurbaya Bakar: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Mahfud MD: Menteri Hukum dan HAM
Yusril Ihza Mahendra: Menteri Sekretaris Negara
Nama lainnya yang diusulkan masuk kabinet Jokowi-Maruf Amin adalah:
Firman Jaya Daeli: Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
Dato' Muhammad Zainul Arifin: Kepala BNP2TKI, Mutia Hatta, RR Erni Yuli Handayani, James Tangkudong, RM Muklas Arya Mangkurat, Silva Karyadi, Ary P Luffy, Adam, Nasrullah, Joni, Benny Aly Mangkujaya, Irwanur Latubual, Icuk Sugiharto, Arsul Sani, Dannerd R Simangunsong, Apolo Safanpo, Henokh Ondi, Sandra Carlotta
4. Dua Kementerian Baru
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah buka-bukaan dalam pertemuan dan makan siang bersama sejumlah pimpinan redaksi media massa di Istana Merdeka, Rabu (14/8/2019) kemarin.
Dikutip dari Warta Kota, Presiden Jokowi menyebut, dirinya akan membentuk dua kementerian baru di kabinet periode keduanya.
Kementerian tambahan itu yakni Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Investasi.
"Kita melihat perkembangan dunia yang begitu cepat dan pemerintah ingin merespons itu secara cepat maka ada kementerian-kementerian baru," kata Jokowi.
Adapun untuk pengumuman lengkap nama-nama yang akan mengisi kabinet barunya, Jokowi mengaku akan melihat momentum yang tepat.
"Kita melihat momentumnya. Mendesak atau tidak mendesak kebutuhan itu. Kita lihatlah, tetapi kalau kita lihat masyarakat menunggu, pasar juga menanti sehingga sebetulnya semakin cepat diumumkan semakin baik, tetapi ini masih tetap kita hitung," kata dia.
5. Ada Kementerian Dilebur
Presiden Jokowi mengakui, nantinya ada perubahan nomenklatur kementerian di kabinet barunya.
Selain ada kementerian baru, ada kementerian lama yang akan dilebur menjadi satu.
"Ada (perubahan nomenklatur). Ada yang digabung, ada yang muncul yang baru," kata Jokowi selepas menghadiri HUT Pramuka di Bumi Perkemahan Cibubur, Rabu (14/8/2019) petang, dikutip dari Kompas.com.
Akan tetapi, Jokowi masih belum mau buka-bukaan terkait kementerian yang akan digabung dalam Kabinet Kerja Jilid II.
Dirinya pun meminta kepada publik untuk sabar menunggu dan tidak berspekulasi lebih jauh.
6. Menteri Muda
Pasca-memenangi Pilpres 2019, Jokowi menyatakan sedari awal, bakal ada menteri berusia muda di kabinetnya.
Pada saat mengadakan pertemuan dan makan siang bersama sejumlah pimpinan redaksi media massa di Istana Merdeka pada 14 Agustus 2019 lalu, Jokowi menyatakan sudah memilih menteri berusia muda untuk masuk ke dalam pemerintahan periode kedua bersama Maruf Amin.
Dikutip dari Kompas.com, calon menteri itu ada yang usianya di bawah 35 tahun, bahkan ada yang di bawah 30 tahun.
"Mereka berasal dari profesional, bukan partai. Punya pengalaman manajerial yang kuat," ujar Jokowi.
Terkait dengan usia muda ini, ketika ditanya apakah mereka berasal dari start up, Jokowi hanya tersenyum.
Ia tidak mengiyakan, tidak juga menampiknya. Jokowi pun menceritakan, ketika menyaring calon-calon menteri usia muda ini, banyak sekali nama yang masuk.
"Tetapi saya mempertimbangkan kemampuan manajerialnya. Ada yang sangat percaya diri, tapi lemah manajerialnya," ujarnya.
Jokowi melanjutkan, menteri usia muda ini akan duduk di kementerian yang lama, bukan yang baru.
"Makanya dibutuhkan manajerial yang kuat," katanya.
7. Calon Jaksa Agung Tidak Berasal dari Parpol
Selain itu, Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa Jaksa Agung mendatang tidak berasal dari representasi partai politik.
"Tidak dari partai politik," ujar Jokowi saat bertemu pemimpin media massa di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/8/2019), dikutip dari Tribunnews.com.
Jokowi mengatakan, dalam sejarahnya Jaksa Agung bisa juga dari luar Kejaksaan Agung.
Meski begitu, dia belum memastikan apakah ini berarti Jaksa Agung akan diisi dari internal Korps Adhyaksa.
8. Parpol Dapat Jatah 45 Persen
Presiden Joko Widodo menyebut kabinet baru akan diisi oleh 55 persen profesional dan 45 persen kader partai politik.
"Iya 55 persen profesional, 45 persen dari partai," kata Jokowi usai menghadiri HUT Pramuka di Bumi Perkemahan Cibubur, Rabu (14/8/2019), dikutip dari Kompas.com.
Jokowi menegaskan, semua pihak harus menerima komposisi tersebut. Termasuk ketua umum dan elite parpol.
Meski mendapat jatah yang lebih sedikit dibanding kalangan profesional, namun elite parpol tak boleh menolak.
Sebab, penyusunan kabinet adalah sepenuhnya hak prerogatif presiden.
"Kamu tahu tidak kabinet itu apa? Kabinet itu hak prerogatif presiden. Menteri itu adalah hak prerogatif presiden," kata Jokowi saat ditanya wartawan apakah parpol bisa menerima komposisi yang telah ditetapkan.
Adapun untuk pengumuman nama-nama yang akan mengisi kabinet barunya, Jokowi mengaku akan melihat momentum yang tepat.
"Kita melihat momentumnya. Mendesak atau tidak mendesak kebutuhan itu. Kita lihat lah. Tapi kalau kita lihat masyarakat menunggu, pasar juga menanti. Sehingga sebetulnya semakin cepat diumumkan semakin baik. Tapi ini masih tetap kita hitung," kata Jokowi.