AIMAN Berhasil Bongkar Pendemo Jadi-jadian di Gedung DPR RI, Baru Dibayar Rp 10ribu, Sisa Rp 100ribu
DUA pekan berturut-turut, demo mahasiswa yang terjadi di ibu kota dan sejumlah daerah menghiasi halaman-halaman pemberitaan.
Tujuan pertama penelusuran saya adalah wilayah Tipar, Cakung.
Di sana tinggal Rahmat Hidayat.
Sosok Rahmat muncul dalam video yang beredar di media sosial.
Dalam video itu ia mengaku diminta oleh seseorang bernama Taufik Ilham Riyadi.
Perjalanan pertama saya adalah mengunjungi wilayah Tipar Cakung, di mana video seseorang yang mengaku bernama Rahmat Hidayat berasal.
Dalam video ia mengaku diminta oleh seseorang yang bernama Taufik Ilham Riyadi.
Bentrokan antara aparat polisi dan demonstran pelajar terjadi di Slipi, Jakarta Barat, Senin (30/9/2019).

Saya juga bertemu dengan sejumlah warga hingga Ketua RT dan juga Ketua RW di tempat tinggal Rahmat.
Dari mereka saya mendapatkan sejumlah informasi.
Saya juga mendapatkan kesaksian Profesor Hermawan Sulistyo, dosen Universitas Bhayangkara, yang sempat mewawancarai para pengunjuk rasa ini.
Hermawan sering menjadi investigator di sejumlah kasus kerusuhan.
"Saya ketemu mereka di kawasan Pondok Indah (Jakarta Selatan). Saya tanyakan kepada mereka, dikasih uang berapa? Lalu mereka menjawab, ini Pak baru Rp 10.000, sisanya Rp 100 ribuan belum dibayar. Orang yang janjikan malah hilang!" cerita Hermawan.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sempat mengungkapkan bahwa ada pihak-pihak yang memanfaatkan para pelajar ini.
"Kelompok yang melakukan aksi-aksi ini semula murni dari adik-adik mahasiswa. Ada pihak-pihak yang memanfaatkan, mengambil momentum ini untuk agenda tersendiri, bukan agenda (menolak) RUU," ujar Tito dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (26/9/2019).
"Ada agenda politis yang tadi disebutkan Pak Menko Polhukam, yaitu untuk menjatuhkan pemerintah yang sah secara konstitusional," lanjut dia.