4 Penyebab Bayi Meninggal Dalam Kandungan, Baru Saja Dialami Irish Bella yang Keguguran
Calon bayi kembar milik pasangan Irish Bella dan Ammar Zoni tersebut meninggal dunia pada Minggu (6/10/2019).
Ia membagikan momen berdua dengan suaminya di rumah sakit, Rabu, (11/9/2019).
Faktor-faktor Penyebab Bayi Meninggal Dalam Kandungan
Disadur dari situs Alodokter Bayi meninggal dalam kandungan atau stillbirth adalah kondisi di mana bayi meninggal dalam kandungan setelah kehamilan berusia di atas 28 minggu.
Pada beberapa kasus, ada juga bayi yang meninggal saat proses persalinan berlangsung, tapi persentasenya kecil.
Penyebab Bayi Meninggal dalam Kandungan
Tidak ada yang tahu penyebab pasti bayi meninggal dalam kandungan. Hanya saja, ada beberapa faktor yang kemungkinan dapat meningkatkan risiko terjadinya stillbirth, antara lain:
1. Gangguan plasenta
Sebagian kasus bayi meninggal dalam kandungan sering dikaitkan dengan plasenta yang tidak bekerja dengan baik. Plasenta merupakan organ yang menyalurkan nutrisi dan oksigen dari ibu ke bayi dalam kandungan.
Jika organ ini mengalami gangguan, maka perkembangan bayi dapat terhambat. Hal ini juga mungkin menjadi penyebab bayi meninggal di dalam kandungan.
2. Penyakit yang diderita oleh ibu hamil
Ibu hamil yang mengalami penyakit tertentu, seperti diabetes yang tidak dikontrol dengan baik, meningkatkan risiko mengalami bayi meninggal dalam kandungan. Selain itu, jika ibu hamil menderita tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, dapat terjadi preeklampsia yang dapat meningkatkan risiko bayi meninggal dalam kandungan.
3. Infeksi
Jenis infeksi yang paling sering menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan adalah infeksi bakteri. Hal ini dapat terjadi ketika ibu hamil terinfeksi bakteri, dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Kuman tersebut bisa menyebar dari vagina ke rahim kemudian menginfeksi bayi. Hal ini dapat menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan.
4. Cacat Lahir
Gangguan kromosom bisa menyebabkan birth defect (cacat lahir), yaitu struktur tubuh bayi yang tidak normal atau mengalami cacat berat. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya stillbirth. Selain gangguan kromosom, cacat lahir juga bisa disebabkan oleh faktor lingkungan dan genetik.
5. Bayi terlilit tali pusar