CPNS Jambi
Daftar Lulusan yang Diprediksi Dibutuhkan saat Penerimaan CPNS 2019, Cek Pengajuan Daerah
Catat daftar lulusan yang diperkirakan dibutuhkan saat penerimaan CPNS 2019. Cek informasi CPNS Jambi berikut ini.
Catat daftar lulusan yang diperkirakan dibutuhkan saat penerimaan CPNS 2019. Cek informasi CPNS Jambi berikut ini.
TRIBUNJAMBI.COM - Formasi untuk lulusan apa saja yang diprediksi dibutuhkan saat penerimaan CPNS Jambi 2019.
Bila Anda ingin mengikuti pendaftaran CPNS 2019, sebaiknya memantau informasi berikut ini.
Berikut ini informasi pendaftaran CPNS Jambi yang informasi pendaftarannya bakal dibuka pada Oktober 2019.
Beberapa daerah di Provinsi Jambi juga akan membuka pendaftaran CPNS 2019.
Baca Juga
Cerita Pengungsi: Pelaku Kerusuhan di Wamena Tua-tua & Berjenggot, Mana Ada Mahasiswa Begitu?
Sempat Cakar-cakaran, Nita Thalia Kini Rebutan Warisan Suami dengan Istri Pertama: Ya, Aku Ikhlas!
Postingan Laudya Cynthia Bella Tentang Orang Ketiga Bikin Heboh, dengan Engku Emran Terancam Bubar?
Jelang CPNS 2019 - Ini Daftar Gaji & Tunjangan yang Bakal Diterima PNS 2019
Pengumuman Rekrutmen CPNS 2019 Dipastikan Oktober 2019, 37.854 Formasi Pusat, 159.257 Formasi Daerah
Berikut ini daftar formasi CPNS Jambi 2019 (baca lembar berikutnya).
Melansir kompas.id, pemerintah akan membuka seleksi penerimaan CPNS untuk mengisi 197.111 formasi di Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah Daerah.
Pengumuman pembukaan seleksi CPNS 2019 tersebut akan dilakukan pada Oktober 2019.
”Total formasi CPNS yang tersedia adalah 197.111 posisi,” kata Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB) Dwi Wahyu Atmaji dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kepegawaian, Rabu (25/9/2019), di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dwi menjelaskan, dari total 197.111 formasi CPNS itu, sebanyak 37.854 formasi untuk mengisi posisi di 74 kementerian/lembaga pemerintah pusat.
Sementara itu, sebanyak 159.257 formasi lainnya akan digunakan untuk mengisi posisi 467 pemerintah daerah.
Kapan Jadwal Seleksi?
Dwi Wahyu Atmaji menambahkan, setelah diumumkan pada Oktober, tes seleksi kompetensi bidang (SKB) pada Desember 2019.
Seperti diketahui, proses seleksi CPNS terdiri atas dua jenis, yakni seleksi kompetensi dasar (SKD) dan SKB. Adapun proses penilaian dan pemberkasan baru bisa dilakukan pada tahun depan.
Menurut Dwi, secara garis besar, formasi CPNS terdiri dari formasi umum dan khusus.
Formasi khusus ditujukan untuk para lulusan perguruan tinggi yang memiliki nilai cumlaude, para warga negara Indonesia (WNI) yang tergolong sebagai diaspora atau tinggal dan bekerja di luar negeri, para putra-putri asal Papua dan Papua Barat, serta para penyandang disabilitas.
Dwi memaparkan, untuk formasi CPNS di pemerintah daerah, sebagian besar merupakan formasi guru dan tenaga kesehatan. Hal ini karena banyak daerah yang membutuhkan guru dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan pelayanan publik.
Meski begitu, Dwi belum bersedia menyebutkan berapa persentase formasi guru dan tenaga kesehatan tersebut.
Saat ini, pemerintah memang tengah berupaya memperbaiki komposisi aparatur sipil negara (ASN) di Indonesia.
Dwi menuturkan, saat ini, pemerintah memang tengah berupaya memperbaiki komposisi aparatur sipil negara (ASN) di Indonesia.
Menurut Dwi, komposisi PNS di Indonesia belum ideal karena jumlah tenaga administrasi umum masih menempati porsi yang terbanyak. ”Kami memang sedang memperbaiki komposisi pegawai karena sekarang ini masih didominasi tenaga administrasi umum,” katanya.
Oleh karena itu, dia menyebutkan, ke depan, pemerintah akan lebih memprioritaskan perekrutan untuk tenaga teknis, seperti guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis lain.
Hal ini penting untuk mendukung proses pembangunan dan meningkatkan pelayanan publik.
”Kami ingin mengubah itu dengan memprioritaskan tenaga teknis untuk mendukung pembangunan nasional dan kebutuhan daerah, terutama guru, tenaga keehatan, dan tenaga teknis lainnya untuk pembangunan SDM (sumber daya manusia) dan infrastruktur,” ungkap Dwi.
Berikut ini usul pengajuan formasi CPNS Jambi 2019 dari beberapa daerah:
1. Sungai Penuh
Pemkot Sungaipenuh tahun ini telah mengusulkan 124 untuk penerimaan pegawai baru. Namun, untuk teknisnya Pemkot masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari pemerintah pusat.
"Ya, ada kita usulan sesuai jumlah pegawai yang pensiun, yakni 124 formasi," kata Kepala Badan Kepegawaian Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sungai Penuh, Dedi Wahyudi melalui Kabid Pengadaan, Mutasi dan Informasi, Sandra dihubungi, Senin (30/9/2019).
Sesuai petunjuk ungkapnya, dari jumlah formasi tersebut, sebanyak 70 persen perupakan penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Dan, sisa 30 persen merupakan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Jika dihitung, maka pada tahun ini Pemkot Sungai Penuh akan merekrut sebanyak 87 orang P3K dan 37 orang CPNS. "Petunjuknya, ya lebih banyak penerimaan P3K," sebutnya.
Saat ini lanjutnya, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari pusat. Sebab berapa jumlah kepastian yang akan diterima belum disampaikan.
Namun lanjutnya, sesuai dengan hasil rekor baru-baru ini, tes akan dilakukan pada Februari 2020. Tetapi untuk proses pengumuman, formasi dan lainnya dimulai pada tahun 2019.
"Tesnya Februari tahun depan, tapi prosesnya mulai Oktober tahun ini. Seperti pengumuman dan lainnya," jelasnya.
Terkait dengan rekrutmen P3K dan CPNS ini pihaknya juga telah mempersiapkannya. Seperti anggaran yang akan diperlukan saat rekrutmen dilakukan.
"Untuk kegiatan ini kita anggaran di APBD Perubahan," ujarnya, singkat.
2. Tanjab Barat
BKPSDMD Kabupaten Tanjabtim menyatakan bahwa proses seleksi akan berlanjut hingga Maret 2020.
Kepala BKPSDMD Tanjabtim, Hadi Firdaus, mengatakan untuk pelaksanaan pembukaan seleksi CPNS Tanjabtim 2019, prosesnya akan dimulai pada Oktober ini. Namun pelaksanaannya akan dilaksanakan sampai Maret 2020.
"Untuk tanggal pastinya belum yang jelas tahun ini hanya selesai pada tahap administrasi berkas pendaftaran. Sedangkan pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dan finishing akan tuntas pada Maret 2020," terangnya.
Menurutnya, Pemkab diperintahkan untuk menyiapkan anggaran pelaksanaan penerimaan CPNS, baik itu di tahun 2019 ini maupun tahun 2020 mendatang.
"Karena proses seleksi akan berlangsung di tahun berbeda, satu di akhir tahun 2019 dan dilanjutkan pada awal tahun 2020," jelasnya.
3. Kerinci
Pemkab Kerinci telah mengajukan 286 formasi penerimaan CPNS 22019. Itu terdiri dari P3K, CPNS dan Penyuluhan Pertanian.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kerinci, Sahril Hayadi, mengatakan setelah mengikuti Rakornas Kepegawaian di Yogyakarta beberapa hari lalu, telah disebutkan jadwal penerimaan CPNS. Dimana pada akhir tahun 2019 ini hanya dijadwalkan untuk proses penerimaan berkas dan seleksi administrasi.
"Sementara untuk pelaksanaan tes CPNS akan dilakukan pada awal tahun 2020 sekitar bulan April," kata Sahril.
Terkait jumlah formasi CPNS, Pemkab Kerinci telah mengajukan sebanyak 286 formasi. Namun sampai saat ini belum mendapat persetujuan dari pemerintah pusat. Pemkab Kerinci masih menunggu berapa jumlah formasi yang nantinya akan disetujui oleh pemerintah pusat.
Dimana untuk tahun ini BKPSDM Kerinci mengajukan formasi untuk kelompok CPNS dan kelompok P3K serta ditambah formasi khusus untuk penyuluh pertanian.
"Khusus untuk kelompok penyuluh kita belum mengetahui bagaimana teknis pelaksanaannya. Kita masih menunggu petunjuk dari BKN pusat," ungkapnya.
Secara keseluruhan tambahnya, BKPSDM Kerinci mengajukan total 286 formasi CPNS. Dimana 200 formasi untuk CPNS dan P3K dengan persentase 30 persen untuk CPNS dan 70 persen untuk P3K, dan 86 untuk formasi penyuluh pertanian.
Pantau terus informasi pendaftaran CPNS Jambi 2019 di Tribunjambi.com.
Sikap Santai Syahrini Ketika Salah Tulis di Instagram, Ulahnya Netizan Sampai Tertawa Terbahak-bahak
Cerita Pengungsi: Pelaku Kerusuhan di Wamena Tua-tua & Berjenggot, Mana Ada Mahasiswa Begitu?
Kalah Pilpres & Pastikan Tak Hadiri Pelantikan Jokowi, Kemana Prabowo Subianto?
Prediksi Nama Menteri-menteri Kabinet Jokowi-Maruf, Mengapa Ada yang Usia di Bawah 30 Tahun?