Sinopsis Film
Sinopsis Film Joker, Badut yang Depresi yang Memunculkan Gerakan Benci Orang Kaya di Gotham
Film dimulai dengan adegan di Gotham City dimana seorang pria, Arthur Fleck, yang diperankan oleh Joaquin Pheonix sedang merias wajahnya menjadi badut
Arthur ternyata menjadi badut untuk ajang promosi sebuah supermarket yang sedang sale.
Saat mengerjakan tugasnya ia diganggu oleh sekelompok berandalan yang mengambil papan promosinya, membawa kabur, kemudian memukuli Arthur di sebuah gang penuh sampah.
Arthur yang depresi berbicara dengan petugas sosial. Terungkap, Arthur ingin menjadi pelawak dan komika stand up comedy.

Di tempat kerjanya, seorang rekan Arthur, Randall, memberinya pistol dengan alasan untuk berjaga-jaga. Arthur mendapat teguran dari pimpinannya, karena menghilankan papan iklan, padahal ia juga korban kekerasan.
Di perjalanan pulang dijelaskan bahwa Arthur mengidap penyakit, di mana dirinya suka tiba-tiba tertawa, saat sedang tertekan.
Tiba di rumah, dalam lift ia berpapasan dengan Sophie Dumond, seorang single mother, tetangga apartemennya. Arthur tertarik padanya.
Di rumah, ternyata Arthur tinggal bersama ibunya yang sakit, Penny Fleck, yang diperankan oleh Frances Conory.
Tampak ia merawat ibunya, sambil menonton talkshow yang dipandu oleh komedian terkenal Murray Franklin (Robert de Niro). Arthur membayangkan dirinya berada dalam pertunjukan tersebut dan Murray memujinya.
Ibunya terus menyebutkan surat yang dia kirim untuk Thomas Wayne, mantan bosnya. Thomas Wayne adalah ayah dari Bruce Wayne, yang nantinya akan menjadi tokoh Batman.
Baca: Diperkosa Ayah Tiri, Gadis 14 Tahun Ini Malah Diusir Oleh Ibu Kandungnya karena Dianggap Pelakor
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini 3 Oktober 2019, Taurus Lagi Bertengkar Hebat, Sebaiknya Scorpio Tahan Emosi
Kemudian diceritakan bahwa Arthur menjadi badut di sebuah rumah sakit anak-anak. Tak sengaja, pistol yang ia bawa jatuh.
Ini menyebabkan ia dipecat. Tak hanya itu, Randall teman kerjanya, ternyata memfitnahnya. Ia pun terpaksa pergi dari tempat kerjanya dengan marah.
Diperjalanan pulang, di dalam kereta api, Arthur yang masih menggunakan riasan dan rambut palsu ala badut bertemu dengan tiga pria muda berandalan kaya yang mengganggu seorang wanita.
Tiba-tiba penyakitnya kambuh. Ia terus-terusan tertawa. Ini membuat tiga pria tersebut tersinggung, dan memukulinya.

Karena marah, Arthur pun menembak ketiganya. Ini adalah pembunuhan pertama Arthur.
Bukannya menyesal, pembunuhan ini ternyata membuat Arthur menjadi senang dan percaya diri.