Rusuh di Wamena

Viral FB, Kisah Warga Asli Papua Selamatkan Dosen Wanita dari Amukan Massa, Nyaris Bunuh Diri

Dosen wanita Errisa menuturkan dirinya termasuk salah satu warga yang nyaris jadi korban amukan massa.

Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
facebook errisa dwisand
Foto yang dipajang di akun Facebook mengisahkan nasibnya nyaris kena amukan massa di Wamena. Dosen wanita ini berhasil diselamatkan TNI 

Viral FB, Kisah Warga Asli Papua Selamatkan Dosen Wanita dari Amukan Massa, Nyaris Bunuh Diri

TRIBUNJAMBI.COM - Viral di Facebook kisah yang dituturkan akun Facebook bernama Errisa Dwisand.

Ia menyebut dirinya sebagai dosen di STISIP Al Yapis Wamena.

Seperti diketahui Wamena dalam beberapa hari ini masih berlangsung tindak anarkis seperti pembakaran gedung, penembakan, dan sudah jatuh korban jiwa.

Diberitakan sekitar 33 orang meninggal sementara ribuan lainnya masih mengungsi karena aksi kekerasan yang terjadi di sana.

Dosen wanita Errisa menuturkan dirinya termasuk salah satu warga yang nyaris jadi korban amukan massa.

Berkat pertolongan warga asli Papua, penduduk di sana, ia berhasil selamat dari penyisiran sekelompok orang.

UAS Pajang Foto Detik-detik Gus Dur Lengser dari Istana, Bikin Warganet Baper! Ini Fakta di Baliknya

Bopak Castello Kaget Anaknya Berwajah Bule Mata Biru, Anak Siapa? Hasil Tes DNA Ungkap Kisruh RT

Kisah Pak Tarno Dikejar-kejar Pramugari Cantik Sampai Dapat Anak, Wajahnya Mirip Siapa?

Errisa yang waktu itu mendapati kampusnya dibakar massa langsung melarikan diri bersama teman-temannya, ke bagian belakang rumah seorang warga asli Papua yang disebutnya OAP (Orang Asli Papua).

Salah satu bangunan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, yang hangus terbakar saat terjadi amuk massa pada 23 September lalu, Rabu (25/9/2019)
Salah satu bangunan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, yang hangus terbakar saat terjadi amuk massa pada 23 September lalu, Rabu (25/9/2019) (Dok Staff Khusus Gubernur Papua)

Kisahnya mendebarkan dan sampai di-like hampir 30 ribu kali.

Berikut kisah Errisa seperti dituturkannya di akun Facebooknya:

@Errisa Dwisand:

Tepat dibelakang rumah warga OAP (orang Asli Papua) yg letakanya tepat di belakang kampus... Kami bersembunyi.

Semua pintu dikunci rapat... Bapak2 oap itu (saya tak sempat menanyakan namanya) menyuruh kami ke bagian paling belakang rumahnya yg dibuat seperti honai.

Sambil berfikir gemetar harus apa setelah ini.. "saat itu kampus sudah terbakar... Api sudah terasa panasnya...

Tak sampai 200mtr jarak kami. Saat tempat ini ketahuan pasti dibakar... Saat mereka datang akan dibinasakan entah di bacok parang, kapak, di aniaya atau dibakar hidup2...

Sempat berfikir saya akan lebih duluan bunuh diri dari pada mati konyol terdzalimi mereka jika ketahuan" pasrah lemas.. akan mati di situ saat itu.

Ayat kursi, sholawat, tasbih tanpa henti saya ucapkan.. Karna saya sadar sudah tak ada yg bisa datang menolong di tempat yg sulit dijangkau itu... Hp di silent,, smua teman sy suruh merapat duduk di bawah agar tidak terlihat masa.

Ada teman yg mengintip dr dalam untuk memantau masa sampai dimana...

Lalu smua membisu saat ada bbrapa orang mengintai di sekitar tmpat sembunyi kami... Bapak oap it membantu menyembunyikan kami mengalihkan perhatian masa ke tempat lain.

Selama 1 jaman lalu bapak oap tsb membuka pintu honai dan berkata ada aparat... Sontak saya berlari sekencang2nya keluar dr honai menuju keluar pagar melambaikan tangan dan berteriak "TOLONG PAK"
...TNI mnjawab lari mbak cepat sambil berpakaian senjata lengkap.

Berlari sekuat tenaga terengah engah, menerobos pagar kawat, rawa, masuk selokan dengan berseragam rok panjang (saya angkat saja sdh tak peduli lagi) ...sepatu flat yg saya gunakan tertanam di rawa saya tidak lagi hiraukan.. Dengan kaki telanjang berlari menuju jalan besar untk dpt segera sampai di truck evakuasi. Mashaallah.... Saya masih hidup...

Foto yg saya posting saat naik diatas truck ternyata banyak siswa sd yg juga bersembunyi bersama gurunya. Mereka menangis sejadi2nya... Suara tembakan seperti pesta kembang api.... Kanan kiri api berkorbar tinggi asap hitam dimana mana.... Sakit sekali hati ini jika teringat perjuangan itu.... Kenapa beginiii????!!!!

Kondisi Terkini di Wamena

Proses pembersihan puing-puing bangunan yang terbakar saat terjadi kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, terus dilakukan.

Hari ini tidak ada jenazah yang ditemukan, tetapi diketahui bila ada satu korban tewas yang ditemukan hari sebelumnya belum terdata di RSUD Wamena.

"Info terakhir sudah ditemukan 33 korban tewas. Satu jenazah kemarin saat dievakuasi, tidak masuk data rumah sakit tapi sama kekuarganya langsung dimasukan ke pesawat," ujar Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto, saat dihubungi, Kamis (26/9/2019).

Jenazah baru diketahui belum terdata setelah tiba di Jayapura dan dimasukan ke dalam data korban kerusuhan Wamena yang terjadi pada 23 September lalu.

Menurut Cabdra, korban yang dimaksud tewas bukan karena terbakar.

"Korban mengalami luka-luka senjata tajam," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, dampak kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, masih terus berkembang.

Selain dari sisi korban jiwa, kerugian secara materil juga masih bertambah.

"224 mobil roda 6 dan 4 hangus, 150 motor, 465 ruko hangus, dan 165 rumah dibakar," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal.

Sementara korban luka-luka mencapai 76 orang. Aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), berujung rusuh.

Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.

Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.

Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja memastikan bahwa alasan massa melakukan aksi anarkistis di Wamena adalah karena mereka termakan kabar tidak benar atau hoaks.

Rudolf mengklaim kepolisian sudah mengkonfirmasi isu tersebut dan memastikannya tidak benar.

BERITA TERPOPULER:

Atta Halilintar vs Bebby Fey, Siapa yang Benar? Pakar Mikro Ekspresi Bongkar Perasaan Keduanya

Menteri Hukum dan HAM Mengundurkan Diri, Istana Membenarkan, Ini Alasan Keluar dari Kabinet Kerja

Al Ghazali Akhirnya Cerita Usai Ayahnya Nikahi Mulan Jameela hingga Tinggal Sendiri Tanpa Orang Tua

VIDEO: Detik-detik Gempa Ambon, Pekerja Lompat & Tewas

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:

.

(Kompas.com/Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Korban Tewas Kerusuhan Wamena Bertambah Jadi 33 Orang

Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com dengan judul Terus Bertambah, Korban Tewas Kerusuhan Wamena Jadi 33 Orang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved