Mahasiswa Turun ke Jalan, 4 Tuntutan hingga Menolak Revisi UU KPK, RUU Pertanahan dan RUU KUHP

Mereka menuntut pemerintah dan DPR membatalkan sejumlah rancangan undang-undang yang dianggap memberangus kebebasan sipil dan melemahkan agenda

Editor: Suci Rahayu PK
KOMPAS.com/M ZAENUDDIN
Polisi berjaga di Depan Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2019) 

Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiwa ini ternyata mendapat dukungan dari masyarakat.

Hal ini terlihat dari besarnya jumlah dana yang dikumpulkan melalui situs crowdfunding kitabisa.com.

Penggalangan dana publik untuk mendukung gerakan mahasiswa tersebut diinisiasi oleh mantan personel Banda Neira, Ananda Badudu.

Ide untuk menggalang dana dari publik tercetus pada Minggu (22/9/2019).

Dana yang terkumpul akan digunakan untuk keperluan membeli makanan, minuman dan mobil komando (pengeras suara).

Hingga Senin (23/9/2019) pukul 23.00 WIB, dana yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 78.947.671.

"Baru kemarin malam penggalangan dana itu dibuat. Saya tidak menyangka begitu besar dukungan dari publik," kata Ananda.

Dengan begitu, besarnya gelombang aksi mahasiwa yang didukung oleh masyarakat, Pemerintah dan DPR seharusnya dapat menangkap pesan sederhana yang disampaikan.

Seperti penggalan lirik lagu berjudul "Kontra Muerta" dari musisi rap asal Bandung, Morgue Vanguard...

"Akan datang hari di mana melawan penindasan adalah kesia-siaan…tetapi tidak hari ini."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Mahasiswa Turun ke Jalan, Menolak Reformasi Dikebiri…", https://nasional.kompas.com/read/2019/09/24/06484991/saat-mahasiswa-turun-ke-jalan-menolak-reformasi-dikebiri?page=all.
Penulis : Kristian Erdianto

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved