Keusuhan di Wamena

Kerusuhan di Wamena, Tak Ada Pesawat di Bandara Wamena, Tak Layani 120 Penerbangan

Menurut Joko, Bandara Wamena yang terletak di Lembah Baliem setiap hari melayani 120 penerbangan dari dan ke Wamena.

Editor: Suci Rahayu PK
HO/Tribunnews.com
Ribuan massa menggelar aksi unjuk rasa di Wamena Ibukota Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9/2019) dan berujung anarkis dengan membakar sejumlah gedung. 

Kerusuhan di Wamena, Tak Ada Pesawat di Bandara Wamena, Tak Layani 120 Penerbangan

TRIBUNJAMBI.COM - Di Bandara Wamena, Papua, mulai Senin (23/9/2019) sekitar pukul 10.30 WIT, hingga batas waktu yang belum ditetapkan, tidak ada aktivitas penerbangan.

Operasional Bandara Wamena, Papua dihentikan sementara akibat aksi demo anarkis di ibukota Kabupaten Jayawijaya.

Kepala Bandara Wamena Joko Harjani kepada Antara mengatakan, penghentian operasional bandara itu dengan menerbangkan tiga pesawat cargo yang sebelumnya berada di Bandara Wamena.

Baca: Tak Tanggung-tanggung, Bebby Fey Ngaku Diperkosa Genderuwo 6 Kali, Mau 7 Kali Ditolak karena Ini

Baca: Papua Kembali Rusuh, Ribuan Massa Gelar Aksi Unjuk Rasa, Bakar Sejumlah Gedung dan Rumah

Baca: Sosok Viral Jokowi KW Nyawer Pedangdut Terungkap, Pegang Segepok Uang Ternyata Sopir Kapolsek

“Saat ini sudah tidak ada pesawat di bandara,” kata Joko, seperti ditulis Antara.

Dia menambahkan, bandara akan dibuka bila ada permintaan dari pihak kepolisian atau militer.

Menurut Joko, Bandara Wamena yang terletak di Lembah Baliem setiap hari melayani 120 penerbangan dari dan ke Wamena.

Papua Rusuh Lagi, Bandara Wamena Berhenti Operasi
Papua Rusuh Lagi, Bandara Wamena Berhenti Operasi (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Tingginya aktivitas penerbangan itu disebabkan Wamena menjadi pintu masuk ke beberapa kota dan kampung di kawasan Pegunungan Tengah," jelas Joko.

Sementara itu, Kepala Bandara Sentani Anthonius Praptono mengakui dihentikannya penerbangan ke Wamena karena alasan keamanan.

“Memang benar penerbangan dari dan ke Wamena sudah dihentikan sementara tanpa batas waktu yang dipastikan. Setiap harinya sekitar 20 penerbangan ke Wamena dari Bandara Sentani,” katanya kepada Antara.

Baca: Update Kerusuhan di Wamena, Suasana Mencekam, Operasional Bandara Disetop, Polisi TNI Berjaga

Baca: Curhat Tata Janeeta Soal Dunia Hiburan, Ingin Populer Cari Sensasi, Tindakan Brutal, Ganti Kelamin

Sebelumnya, Aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019) berujung rusuh.

Kontributor Kompas.com di Wamena, John Roy Purba melaporkan, demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN dan beberapa kios masyarakat.

Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.

Hal itu membuat siswa marah hingga kemudian kabar itu meluas dan memicu aksi unjuk rasa pelajar di Kota Wamena.

"Sampai saat ini, Wamena masih dikuasai pelajar yang berunjuk rasa," kata Jhon melalui sambungan telepon, Senin.

John melaporkan, aparat kepolisian dan TNI berusaha memukul mundur siswa demonstran.

Hal itu berlangsung sekitar 4 jam.

Baca: Tanpa Batasan Usia, Tak Mengenal Jenis Penyakit, Program Jaminan Kesehatan Nasional BPJS Jamin Semua

Baca: Diduga Dipicu Ucapan Guru, Gedung Dibakar, Senjata Api Menyalak Tak Henti 3 Jam, Ribuan Massa Turun

Namun siswa demonstran tetap bertahan dan kian bertindak anarkistis,

"Suara tembakan terdengar di mana-mana selama 3 jam," kata John.

Memang dalam percakapan dengan John, terdengar suara rentetan tembakan senjata api.

Sampai saat ini, aktivitas di Kota Wamena lumpuh.

Masyarakat memilih mengungsi di kantor Polres Wamena dan Kodim. (Kompas)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved