VIRAL Dokter Mangku Sitepoe yang Dirindukan Pasien Karena Hanya Patok Rp 10 Ribu Untuk Berobat!

Dokter Mangku Sitepoe (84) sedang viral di media sosial, dan menjadi perbincangan hangat

Editor:
Kompas.com/Hilel Howdaya    
Dokter Mangku Sitepoe (84), dokter yang mengabdi untuk melayani kesehatan masyarakat berpenghasilan rendah di Klinik Pratama Bhakti Sosial Kesehatan St. Tarsisius, Jalan Raya Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Dokter Mangku Sitepoe (84) sedang viral di media sosial, dan menjadi perbincangan hangat.

Pasalnya praktek Dokter Mangku Sitepoe  hanya mematok biaya Rp 10.000 untuk pasien yang berobat.

Karena biaya yang begitu murah, praktek dokter Mangku Sitepoe setiap Rabu dan Sabtu, di Klinik Pratama Bhakti Sosial Kesehatan St Tarsisius, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan selalu ramai.

Baca: Bangunan di Merangin Terbengkalai, Sukoso Bilang itu Bukan Kewenangan Dinasnya

Baca: Di Merangin Banyak Gedung tak Bermanfaat, Miliaran Rupiah Uang Rakyat Terbuang

Baca: Daftar Harga Sembako di Jambi Hari Ini 19 September 2019, Pantauan Disperindag Provinsi Jambi

Berikut beberapa fakta yang perlu diketahui tentang sosok dokter Mangku:

1. Menolong sesama karena gagasan altruisme

Dokter Mangku tergerak untuk melakukan perbuatan baik dan menolong sesama karena kepercayaannya pada gagasan altruisme.

Gagasan altruisme menyatakan bahwa setiap individu yang berakal sehat memiliki keinginan untuk mengabdikan dirinya bagi sesama tanpa pamrih. 

Atas dasar itulah, dokter Mangku dan rekan-rekannya mendirikan klinik pengobatan untuk melayani masyarakat berpenghasilan rendah.

Selain itu, ia juga percaya, keinginan untuk menolong orang lain akan membuahkan hasil yang baik.

"Saya kira kita ingin berbuat untuk sesama, banyak juga yang ingin memperhatikan kita," kata dia.

2. Bermula sebagai dokter hewan

Sebelum menjadi dokter umum, Mangku adalah seorang dokter hewan. Ia mengeyam pendidikan untuk menjadi seorang dokter hewan di Universitas Gadjah Mada.

Pada akhir masa perkuliahannya, ia juga sempat melalukan praktik di Denmark.

Ketika kembali ke tanah asalnya di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, warga sekitar meminta bantuannya untuk mengobati penyakit mereka.

Hal itu disebabkan oleh minimnya jumlah dokter umum yang praktik di sana pada masa itu. Akhirnya, meski berstatus sebagai dokter hewan, ia mulai mengobati pasien manusia di sekitar tempat tinggalnya.

Baca: VIRAL Foto Syur Berseragam PNS Pemprov Jabar, Begini Reaksi Pemerintah Setempat?

Baca: TERBARU Karhutla Mengarah ke Permukiman Warga, Wabup Tanjabtim Minta Water Bombing

Baca: VIDEO VIRAL Pernikahan Diwarnai Baku Hantam, Benarkah Karena Kehadiran Mantan Kekasih?

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved