Gerakan 'Siluman' Kopassus, Hanya Segelintir Orang Bergerak Misi sudah Beres
Dalam melaksanakan misi-misi, markas Kopassus sangat jarang mengirim personel dalam jumlah banyak.
Gerakan 'Siluman' Kopassus, Hanya Segelintir Orang Bergerak Misi sudah Beres
TRIBUNJAMBI.COM - Pertanyaan itu kerap muncul, namun jarang yang tahu jawabannya.
Mengapa bila ada misi-misi penting, Kopassus yang dikirim hanya segelintir saja?
Dalam melaksanakan misi-misi, markas Kopassus sangat jarang mengirim personel dalam jumlah banyak.
Hanya segelintir prajurit pasukan elite TNI AD saja yang dikirim.
Meski hanya sedikit Kopassus yang dikirim, namun misi sudah beres.
Itu berbeda dengan satuan infanteri lain yang mengirim pasukan dalam jumlah banyak.
Baca: 7 Pasukan Komando Mengerikan di Dunia, Kopassus Masuk Dijajaran Elite dengan Serangan Dadakan Itu
Baca: Pertempuran Brutal di Desa Mapu, Kopassus vs Pasukan Elite Inggris pada Bulan April, Musuh Hancur
Baca: Pasukan Misterius di Tubuh Kopassus, Istri Sendiri Tak Tahu Suami Anggota Satuan Elite
Baca: 125 Hektar Jelutung Rawa di Muarojambi, Hangus Terbakar Selama Kemarau 2019
Baca: Batik Karya Warga Binaan LPP Kelas IIB Jambi, Ramaikan Pameran Nasional Kain Tradisional Nusantara
Baca: Misteri Suara Bayi di Lahan Kosong Paal Merah, Jaelani Tak Bakal Lupa Seumur Hidup
Apa alasan markas Kopassus hanya mengirim segelintir orang?
Selama ini saat mendapat misi, Komando Pasukan Khusus hanya mengirimkan personel dalam jumlah tertentu.
Itu terlihat dalam berbagai misi. Di antaranya ketika operasi pembebasan sandera pesawat Garuda Indonesia di Thailand, hanya 35 prajurit Kopassus yang diberangkatkan.
Meski hanya beberapa anggota Kopassus, misi tersebut selesai dengan gemilang.
Sebenarnya apa yang membedakan Kopassus dengan satun infanteri lain?
Perlu diketahui, sampai sekarang jumlah personel Kopassus dirahasiakan, apalagi grup Sandhi Yudha yang misterius.
Sebagai bagian dari Komando Utama (Kotama) tempur, personel Kopassus memiliki kemampuan di atas rerata tentara.

Pasukan ini memiliki kemampuan khusus bergerak cepat, menembak tepat, pengintaian dan anti teror.
Pergerakan personel ini juga tak terbaca lawan, begitu juga penyamaran intelijennya.
Kirim intelijen
Biasanya sebelum pasukan utama turun, Kopassus mengirim intelijen tempurnya untuk menganalisa kekuatan lawan.
Setelah itu, dilakukan penyusunan strategi.
Kopassus memiliki beberapa tugas. Operasi Militer Perang (OMP), di antaranya Direct Action serangan langsung untuk menghancurkan logistik musuh, Combat SAR, Anti Teror, Advance Combat Intelligence (Operasi Inteligen Khusus).
Selain itu, Operasi Militer Selain Perang (OMSP), di antaranya Humanitarian Asistensi (bantuan kemanusiaan), AIRSO (operasi anti insurjensi, separatisme dan pemberontakan), perbantuan terhadap kepolisian/pemerintah, SAR Khusus serta pengamanan VVIP.
Menggunakan struktur khusus
Struktur Kopassus berbeda dengan satuan infanteri lain pada umumnya.
Kopassus tidak terikat pada ukuran umum satuan infanteri. Itu hal terlihat pada satuan yang disebut Grup.
Penggunaan istilah Grup, bertujuan satuan yang dimiliki terhindar dari standar ukuran satuan infanteri pada umumnya, misalnya Brigade.
Dengan satuan ini, Kopassus dapat fleksibel dalam menentukan jumlah personel, bisa lebih banyak dari ukuran brigade, sekira 5.000 personel Koes atau lebih sedikit.
Ada lima Grup Kopassus di Indonesia.
Grup 1/Para Komando - berlokasi di Serang, Banten
Grup 2/Para Komando - berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah
Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus - berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
Grup 3/Sandhi Yudha - berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
Satuan 81/Penanggulangan Teror - berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
Pusdikpassus berfungsi sebagai pusat pendidikan, sementara grup lain memiliki fungsi operasional (tempur).
Masing-masing Grup, kecuali Pusdikpassus, dibagi lagi dalam batalyon. Misalnya Yon 11, 12, 13 dan 14 (dari Grup 1), serta Yon 21, 22 dan 23 (dari Grup 2).
Jumlah personel saat operasi tempur
Karena Kopassus merupakan pasukan khusus, maka dalam melaksanakan operasi tempur, jumlah personel yang terlibat relatif sedikit, tidak sebanyak jumlah infanteri biasa.
Jumlah pasukan Kopassus tidak menggunakan ukuran konvensional, mulai dari peleton hingga batalion.
Apabila dicermati, pasukan elite TNI AD ini pun jarang sekali melakukan operasi dengan melibatkan kekuatan satu batalion sekaligus.
Istilah-istilah di Kopassus pun berbeda. Satuan di bawah batalion bukan disebut kompi, tetapi detasemen, unit atau tim.
Kopassus jarang melibatkan personel yang banyak dalam suatu operasi.
Supaya tidak terikat dengan ukuran baku pada kompi atau peleton, maka Kopassus perlu memiliki sebutan tersendiri bagi satuannya, agar lebih fleksibel.
Kepangkatan komandan
Di struktur Kopassus, kepangkatan komandan pun berbeda.
Komandan Jenderal atau Danjen Kopassus berpangkat mayor jenderal.
Wakil Danjen Kopassus berpangkat brigadir jenderal.
Komandan grup berpangkat Kolonel. Komandan Batalion berpangkat letnan kolonel.
Sementara itu, Komandan Detasemen, Tim, Unit, atau Satuan Tugas Khusus, merupakan perwira yang pangkatnya disesuaikan dengan beban tugasnya (mulai letnan hingga mayor).
Kemampuan personel
Pasukan komando ini merupakan pasukan pilihan. Personelnya memiliki kualifikasi khusus.
Sebelum menjadi anggota Kopassus, ada pendidikan keras harus dilalui.
Bagaimana pendidikan calon Kopassus?
Baca kisah-kisah Kopassus dan pasukan elite TNI di Tribunjambi.com.
Baca: Sersan Badri Menyamar 1 Tahun, Kopassus Kaget Disuruh Sembunyikan Istri Panglima Musuh
Baca: Daftar Nama 31 Danjen Kopassus Sejak 1952-Sekarang, dari Pangkat Kolonel hingga Jenderal Bintang
Baca: Terpaksa Perwira Kopassus Nekat Minum Air Aneh, Misi Mengagetkan di Negeri Konflik
Baca: Download MP3 Lagu DJ Haning Dayak Aye 123 Mayyeska, Tenar Video Lagu Tiktok DJ Remix
Baca: Download Lagu MP3 Dangdut Koplo 32 Lagu Nella Kharisma 2019 Lengkap dengan Video