Info Terkini Kota Jambi

Bicara Pemberdayaan Masyarakat, Fasha Beri Kuliah Umum di USU

Membanggakan, satu kata yang patut disematkan pada sosok seorang Wali Kota Jambi, Dr. H. Syarif Fasha, ME, saat dia kembali membuktikan kalibernya

Editor: rida
Humas Pemkot Jambi
Bicara Pemberdayaan Masyarakat, Fasha Beri Kuliah Umum di USU 

Meski begitu, program ini mampu menciptakan pembangunan yang merata berbasis kepada masyarakat di wilayah kecamatan dan kelurahan supaya fokus pada pengembangan sarana/prasarana dan utilitas masyarakat.

"Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari program ini. Selain memang menumbuhkan kembali semangat kebersamaan dan jiwa gotong royong masyarakat perkotaan, kegiatan ini juga sekaligus mampu menghemat anggaran pembangunan pemerintah daerah. Melalui Bangkit Berdaya dan Kampung Bantar, dalam 1 tahun Pemerintah Kota Jambi hanya mengeluarkan dana sebesar Rp 7,5 miliar untuk membangun jalan-jalan lingkungan di kawasan RT. Namun dampak luar biasanya adalah efisiensi APBD hingga 45%. Selain itu, program tersebut juga menimbulkan dampak positif lainnya yaitu, 'sense of belonging', rasa memiliki yang kuat akan hasil pembangunan yang akan dirasa wajib dijaga sendiri oleh masyarakat," jelas Fasha.

Program inovasi Bangkit Berdaya sendiri telah mendapatkan penghargaan 30 Deserving Cities Award 2016 Guangzhou, dan menjadi 30 inovasi Kota Dunia, Best Citizen Participation dari IOPD (International Observatory on Participation Democracy di Montreal Kanada 2016, dimana penghargaan itu juga berhasil menempatkan Kota Jambi sebagai 30 besar kota terbaik dari 7000 kabupaten/kota di dunia yang memiliki inovasi sosial inspiratif, yang secara khusus mengedepankan peran serta dan partisipasi komunitas masyarakat.

Selain itu, melalui Bangkit Berdaya, Kota Jambi juga menjadi Nominator Peace Prize for Local Government di Bogota pada UCLG 2016 atas program-program inisiatif lokal dalam menjaga keharmonisan dan kerukunan warga masyarakat.

Bangkit Berdaya juga dinilai sebagai inovasi yang unik dan menarik di mata dunia internasional, karena aktifitas pelaksanaannya melibatkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat setempat dalam membantu pemerintah mengakselerasi pembangunan di daerah/kawasannya. Hal yang mulai langka di dunia saat ini.

Kedua program inovasi tersebut memang diciptakan Syarif Fasha selaras dengan tujuan nasional pemerintah dalam menanggulangi permasalahan klasik perkotaan, yaitu kemiskinan dan kualitas serta kuantitas utilitas perkotaan yang masih rendah.

Dengan adanya Bangkit Berdaya dan Kampung Bantar, pemerataan pembangunan di setiap kelurahan dalam Kota Jambi dapat teratasi, dan dampak pengganda lainnya adalah turut menurunkan indeks kemiskinan di Kota Jambi.

Selain memaparkan berbagai strategi, kebijakan, dan inovasi yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat, pada kesempatan itu Wali Kota Fasha juga banyak memaparkan implementasi visinya yang terkait dengan bidang kesehatan, pendidikan, perizinan, sanitasi, penyediaan public space, green transportation, indeks pembangunan manusia, dan berbagai torehan prestasi yang telah diraih dirinya selama menahkodai Pemerintahan Kota Jambi.

Seminar nasional tersebut juga dirangkai dengan sesi diskusi dan tanya jawab, mahasiswa dan dosen kepada Wali Kota Fasha. Acara Seminar Nasional tersebut ditutup dengan pemberian Kain Ulos Khas Tanah Batak, sebagai wujud penghormatan dan keramahan masyarakat Sumatera Utara, serta cinderamata kepada Wali Kota Syarif Fasha.(rilis/adv)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved