Niat dan Keutamaan Puasa Daud, & Kisah Pemuda yang Mendapat "Keajaiban" karena Rajin Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa selang-seling, yakni sehari puasa sehari tidak. Disebut Puasa Daud karena puasa ini merupakan puasanya Nabi Daud alaihis salam
“Berpuasalah satu hari dan berbukalah satu hari dan itu adalah puasa yang paling adil. Itu puasanya Nabi Daud ‘alaihis salam.” Aku berkata, “Sesungguhnya aku mampu lebih baik dari itu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada yang lebih utama dari itu.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Tata Cara Puasa Daud
Tata cara puasa Daud tidaklah berbeda dengan puasa pada umumnya, sebagai berikut:
1. Niat
Niat puasa Daud sebaiknya dilakukan di malam hari, sebelum fajar terbit. Namun karena ini merupakan puasa sunnah, jika terlupa, boleh niat di pagi hari asalkan belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal apapun yang membatalkan puasa.
2. Makan Sahur
Makan sahur merupakan salah satu sunnah puasa yang jika dilakukan akan mendapat pahala dan keberkahan. Namun jika tidak dilakukan, misalnya karena terlambat bangun dan waktu sahur habis, puasanya tetap sah.
3. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan
Yaitu menahan diri dari makan, minum, berhubungan dengan istri dan hal-hal lainnya yang bisa membatalkan puasa. Dimulai sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Perlu juga menahan diri dari yang membatalkan pahala puasa. Misalnya berdusta, ghibah, dan segala bentuk kemaksiatan.
4. Berbuka
Waktu berbuka puasa Daud sama dengan waktu berbuka puasa pada umumnya yakni ketika matahari terbenam. Menyegerakan buka puasa merupakan salah satu sunnah puasa.
Niat Puasa Daud
Di dalam hadits, tidak ditemukan bagaimana lafadz niat puasa Daud. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat beliau biasa mengerjakan amal dengan niat tanpa dilafadzkan.
Syaikh Wahbah dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati.