Orang Hilang
Dua Pekan Berlalu Belum Ditemukan, Syahbandar Masih Hilang Misterius
Dua pekan berlalu Syahbandar Air Hitam Laut yang dikabarkan menghilang saat pergi memancing bersama rombongan,
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Dua pekan berlalu Syahbandar Air Hitam Laut yang dikabarkan menghilang saat pergi memancing bersama rombongan, hingga Senin (16/9) belum ada titik terang.
Sejak dikabarkan hilang pada awal September lalu Kepala Syahbandar atas nama Pengan Taupani (53), warga RT 07 RW 04, Kecamatan Nipah Panjang tersebut, hingga saat ini belum ditemukan.
Proses pencarian baik oleh masyarakat sekitar dan tim gabungan juga terus dilakukan bersama-sama. Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil, terhitung dua pekan lebih Kepala Syahbandar masih hilang misterius.
Camat Sadu, Frans saat dikonfirmasi melalui sambungan ponsel selulernya, tidak dapat menuturkan banyak hal terkait perkembangan pencarian Kepala Syahbandar tersebut.
"Hingga saat ini saya belum mendapatkan perkembangan terbaru terkait pencarian korban hilang tersebut. Dan terakhir masih dalam tahap pencarian oleh tim," ujarnya singkat.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Syahbandar Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), dikabarkan hilang dalam perjalanan saat pergi memancing ke Simpang Gajah Taman Nasional Berbak, sekitar pukul 13.00 WIB, Senin (2/9) lalu.
Namun Pengan Taupani (53), warga RT 07 RW 04, Kecamatan Nipah Panjang tersebut, hingga saat ini belum dapat ditemukan. Korban diketahui, pergi memancing bersama 7 temannya Upek, Ambok Mek, Imam, Supri, Dalik dan Mus.
Hal itu dibenarkan salah seorang warga, Acok. Dari informasi yang didapatnya, sekitar ra pukul 05.00 WIB Senin (2/9) pagi, korban beserta tujuh rekannya berangkat dari Kuala Air Hitam Laut menggunakan ketek menuju Simpang Gajah Taman Nasional Berbak dengan maksud ingin memancing ikan.
Namun sesampainya di tujuan, enam orang rekan korban naik ke daratan dan berjalan mencari tempat pemancingan. Sedangkan korban dan satu orang temannya tinggal di ketek karena air kering akibat kemarau.
"Kemudian korban dan rekannya menyusul enam temannya yang sebelumnya sudah duluan. Dalam perjalanan, posisi korban berjalan di bagian belakang," ujarnya.
Namun saat tiba di lokasi tempat enam orang temannya memancing, teman korban baru sadar bahwa korban tidak ada di belakang. Karena korban tidak kunjung terlihat, semua teman korban memutuskan untuk mencari korban dengan menyusuri jalan pergi.
"Hingga Senin sore, korban juga tidak ditemukan. Kemudian Dua orang turun kembali ke kampung Air Hitam Laut untuk minta pertolongan," bebernya.
Kisah Mistis
DI BALIK hilang secara misteriusnya Kepala Syahbandar di Air Hitam Laut Kecamatan Sadu, masyarakat sebut lokasi hilangnya korban menyimpan cerita mistis tersendiri. Senin (16/9)
Satu dari Masyarakat Nipah Panjang, Hamka mengetahui cerita di kawasan TNB tersebut menuturkan, Lokasi hilangnya Syahbandar tersebut, terkenal rawan atau dapat dikatakan zona merah melihat lokasi yang berada di kawasan hutan lindung Taman Nasional Berbak TNB.