Alasan Thareq Kemal Habibie Tutup Mata Kanannya, Bermula 12 Tahun Silam

Ia pun menegaskan kabar mengenai BJ Habibie mendonorkan kornea mata untuk Thareq yang ramai diperbincangkan adalah hoaks.

Editor: Nani Rachmaini
(Warta Kota/Henry Lopulalan)
Thareq Kemal Habibie, Putra kedua Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie, saat jumpa pers kondisi BJ Habibie di RSAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa, (10/9/2019). Thareq Kemal Habibie rmenerangkan kalau ayahnya BJ Habibie yang sedang di rawat intesif ini membutuhkan istirahat penuh dan tidak bisa diganggu. 

Alasan Thareq Kemal Habibie Tutup Mata Kanannya, Bermula 12 Tahun Silam, Mata Almarhum Jadi Donor Kabar Hoaks

Ia pun menegaskan kabar mengenai BJ Habibie mendonorkan kornea mata untuk Thareq yang ramai diperbincangkan adalah hoaks.

TRIBUNJAMBI.COM-Alasan mengapa putra kedua BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie mengenakan penutup mata dalam setiap penampilannya.

Ilham Akbar Habibie pun memberikan klarifikasi mengenai kabar BJ Habibie mendonorkan matanya untuk Thareq.

Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Ilham mengatakan Thareq menderita penyakit glaukoma sehingga menyebabkan retina mata rusak.

"Pertama penyakit yang diderita Thareq, adik saya, adalah glaukoma."

"Glaukoma adalah penyakit yang merusak retina," jelas Ilham saat ditemui di kediaman Habibie di Jalan Patra, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2019).

Ilham Akbar Habibie berpose bersama ayahnya, BJ Habibie, di perpustakaan Habibie Ainun, Jakarta, Senin (11/8/2014).
Ilham Akbar Habibie berpose bersama ayahnya, BJ Habibie, di perpustakaan Habibie Ainun, Jakarta, Senin (11/8/2014). (KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ)
Ia pun menegaskan kabar mengenai BJ Habibie mendonorkan kornea mata untuk Thareq yang ramai diperbincangkan adalah hoaks.

"Jadi kalau bahasa now, namanya hoaks. Jadi enggak mungkin, memang tidak bisa ditolong."

"Itu memang harus dengan cara yang lain tapi belum ditemukan," kata Ilham.

Mengutip Grid Health, glaukoma adalah kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata.

Penderita glaukoma bisa merasakan gejala berupa gangguan penglihatan, nyeri pada mata hingga sakit kepala.

"Glaukoma menyerang saraf mata. Pertama-tama yang dirasakan pasien pinggir-pinggir penglihatan mata mulai hilang, lalu lama-lama akan hilang sama sekali," jelas dokter subspesialis Cataract LASIK Glaucoma Jakarta Eye Center 9JEC), Dr Emma Rusmayani, SpM, seperti dikutip dari Grid Health.

DETEKSI DINI GLAUKOMA. Tenaga medis dari rumah sakit mata Dr Yap melakukan pemeriksaan mata kepada salah satu warga yang mengikuti pemeriksaan dini glaukoma di Puskemas Gondokusuman I, Kota Yogyakarta, Rabu (14/3/2018). Deteksi dini glaukoma yang dilakukan secara gratis kepasa 100 orang warga tersbeut diadakan dalam rangka peringatan pekan glaukoma sedunia sebagai bentuk peringkatan pengetahuan masyarakat akan penyakit yang menjadi penyebab kebutaan permanen no satu didunia.
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI
DETEKSI DINI GLAUKOMA. Tenaga medis dari rumah sakit mata Dr Yap melakukan pemeriksaan mata kepada salah satu warga yang mengikuti pemeriksaan dini glaukoma di Puskemas Gondokusuman I, Kota Yogyakarta, Rabu (14/3/2018). Deteksi dini glaukoma yang dilakukan secara gratis kepasa 100 orang warga tersbeut diadakan dalam rangka peringatan pekan glaukoma sedunia sebagai bentuk peringkatan pengetahuan masyarakat akan penyakit yang menjadi penyebab kebutaan permanen no satu didunia. TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI)

Penyebab glaukoma sendiri beragam, yakni secara primer dan sekunder.

Di Indonesia, banyak penderita glaukoma primer yang identik dengan penyebab genetik.

Jika anggota keluarga menderita glaukoma, maka keturunannya perlu waspada karena dua kali lebih berisiko terkena penyakit yang menyerang saraf mata ini.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved