Milennial
Masih jadi Rujukan Milenial, Buka Wawasan dan Tambah Referensi di Perpustakaan
14 September diperingati sebagai hari kunjung perpustakaan dan bulan September merupakan bulan gemar membaca.
Penulis: Nurlailis | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, - 14 September diperingati sebagai hari kunjung perpustakaan dan bulan September merupakan bulan gemar membaca.
Memang tidak banyak referensi mengenai sejarah hari kunjungan perpustakaan dan bulan gemar membaca ini.
Hari kunjungan perpustakaan pada awalnya diselenggarakan oleh mantan presiden Suharto tepatnya 14 September 1995.
Tujuannya untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia yang tergolong masih rendah.
Dengan adanya hari kunjungan perpustakaan ini apakah berdampak bagi orang-orang untuk mengunjungi perpustakaan?
Berikut adalah beberapa pendapat dari beberapa anak muda di Jambi mengenai perpustakaan.
Anggun, Pelajar
Saya sangat sering berkunjung ke perpustakan terutama perpustakaan sekolah dan saya juga bagian dari anggota Klub Gemar Membaca (KGM) di SMA N 4 Kota Jambi yang anggota-anggotanya senang berbagi ilmu dan saling membantu.
Tujuan saya mengunjungi perpustakaan yang pertama, mencari sumber data untuk memudahkan saya menyelesaikan tugas dari guru. Kedua, buku adalah sumber ilmu yang kita tahu bahwasanya perpustakaan adalah gudangnya buku, maka dengan lebih sering ke perpustakaan kita bisa menemukan banyak referensi buku disana untuk membuka wawasan kita, merubah sudut pandang kita untuk menilai banyak hal tentang cakrawala dunia. Seperti hal nya pepatah lama mengatakan bahwasanya "buku adalah jendela dunia".
Saya sering membaca buku-buku dari genre non fiksi dan fiksi. Dari genre non fiksi salah satunya saya suka membaca Ensiklopedia karena Ensiklopedia berisikan hasil pemikiran dari para ahli dibidang nya yang tentunya telah teruji keakuratan serta kebenarannya dan untuk lebih spesifisik saya akan mencari jenis buku buku Jurnal. Saya juga senang membaca jenis buku biografi karena dari buku itu saya bisa mengenal banyak tokoh-tokoh hebat yang ada di dunia ini dan tentunya bisa menjadi inspirasi untuk saya.
Dari genre fiksi saya suka membaca novel baik itu novel Fantasi, Romance, Horror, dan lainnya. Serasa kita berada di dunia yang lain ketika membacanya.
Alasan saya tertarik mengunjungi perpustakaan pertama, karena koleksi bukunya beragam dan kedua, karena staff perpustakaannya ramah. Dan alasan yang membuat saya kurang tertarik mengunjungi perpustakaan sampai saat ini saya belum menemukannya karena beberapa perpustakaan yang pernah saya kunjungi memiliki daya tarik yang berbeda.
Nabilah, Mahasiswa
Saya ke perpustakaan daerah setiap jam gantung kuliah. Dalam seminggu bisa tiga kali ke perpustakaan. Biasanya yang dilakukan membaca buku tentang mata kuliah yang akan dibahas, kadang meminjam buku pelajaran atau membaca novel.
Yang membuat tertarik ke perpustakaan karena menambah wawasan serta rasa ingin tahu. Banyak buku yang menarik juga yang ingin dibaca serta suasana di perpustakan juga tenang.
Yang perlu dirubah untuk perpustakaan karena susunan buku yang acak-acakan atau buku yang edisi lama dan cuma itu itu saja. Selain itu faktor lingkungan, ada teman yang ga hobi ke perpustakan yang bilang kalau perpus membosankan atau tidak peduli dengan dunia karena membaca itu kan kita butuh waktu tenang dan menyendiri jadi ikut terpengaruhi.
Soni, Mahasiswa
Kalau ditanya seberapa sering ke perpustakaan, ya cukup sering karena di samping mencari sumber tugas akhir juga sekaligus nyari referensi bacaan sih, tapi akhir-akhir ini ga terlalu sering lagi bahkan tidak pernah karena koleksi buku bacaan saya udah banyak banget.
Tujuannya sih ingin mencari buku yang sesuai dengan pribadi saya contohnya buku pengembangan diri.
Hal yang membuat tertarik, di perpustakaan itu banyak sekali buku dan seperti kita ketahui bahwasanya buku itu ditulis oleh orang-orang hebat. Jadi dengan aku ke perpustakaan berarti aku bisa berdiskusi lebih banyak dengan orang hebat tanpa harus ketemu orangnya secara langsung.