Dilarang Orangtuanya Main PUBG, Tak Terima, Seorang Anak Tega Bacok Ayahnya Lalu Dimutilasi
Pemuda lulusan sekolah diploma ini begitu menggemari game online PUBG. Alih-alih mencari kerja agar tak menganggur
Dilarang Orangtuanya Main PUBG, Tak Terima, Seorang Anak Tega Bacok Ayahnya Lalu Dimutilasi
TRIBUNJAMBI.COM - Game online di zaman modern ini bagaikan virus baru yang sedang mewabah di tengah masyarakat.
Permainan game online sangat digemari oleh berbagai kalangan, dari anak kecil hingga remaja.
Tak terkecuali game online PlayerUnknown's Battlegrounds atau awam disebut PUBG.
Namun, permainan PUBG yang seharusnya sekadar menjadi hiburan rupanya bisa mengakibatkan kecanduan pada sebagian orang.
Mirisnya, kecanduan bermain PUBG ini bahkan bisa berujung fatal hingga merenggut nyawa seseorang.
Baca: UPDATE Info Seleksi CPNS 2019 - Jelang Diumumkan hingga 6 Catatan Khusus untuk 6 Jabatan & P3K
Baca: Pemkab Bangun Rumah Untuk Dua Lansia yang Tinggal di Kandang Kambing, Bupati Beri Pesan Khusus
Seperti perbuatan keji yang dilakukan seorang anak durhaka di India baru-baru ini.
Berawal dari masalah sepele, ia tega menghabisi hingga mencincang tubuh ayahnya.
Melansir laman TheHindu.com (9/9/2019), pemuda India tersebut diketahui bernama Raghuveer Kumbar (25) asal Desa Kakati, Bangalore, India.
Pemuda lulusan sekolah diploma ini begitu menggemari game online PUBG.
Alih-alih mencari kerja agar tak menganggur, Raghuveer justru menghabiskan hari-harinya dengan bermain game tersebut di ponselnya.
Tentu saja kebiasaan Raghuveer ini membuat ayahnya, Shankrappa Kumbar (60) berang.
Sebagai seorang pensiunan polisi yang hidup serba terbatas, Shankrappa menyarankan putranya itu untuk mengurangi bermain PUBG.
Sayangnya, saran dari Shankrappa sama sekali tak digubris oleh Raghuveer.
Baca: Pemkab Bangun Rumah Untuk Dua Lansia yang Tinggal di Kandang Kambing, Bupati Beri Pesan Khusus
Baca: BREAKING NEWS,Warga Segel Kantor Desa Titian Teras, Merangin, Kades Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
Pertengkaran antara ayah dan anak pun tak terelakkan hingga mencapai puncaknya pada 7 September 2019.