Kabut Asap Sumatera & Kalimantan - Sekolah Diliburkan di Jambi, Penerbangan Dibatalkan, Sesak Nafas

Kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) masih terjadi di sejumlah wilayah di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Editor: Suci Rahayu PK
dok.damkar
Kebakaran lahan di Bungo, diduga akibat warga bakar sampah. 

Melaui akun Instagram-nya, Pemerintah Kota Jambi mengumumkan libur sekolah untuk jenjang TK dan SD.

Berdasarkan data Air Qualiity Monitoring System (AQMS) Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kota Jambi, bahwa kecenderungan kondisi kualitas udara akhir-akhir ini berfluktuasi atas nilai Particulate Matter (PM2.5) atau partikel debu di udara pada kategori *TIDAK SEHAT hingga BERBAHAYA,* maka dengan memperhatikan MAKLUMAT WALIKOTA JAMBI, Nomor : 180/179 /HKU/2019, TENTANG ANTISIPASI DAMPAK KABUT ASAP, dengan ini Pemerintah Kota Jambi *mengimbau agar masyarakat mengurangi aktifitas diluar ruangan, namun jika harus melakukan aktifitas diluar ruangan, diharapkan dapat menggunakan MASKER.* Selanjutnya untuk kebijakan *Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)* di sekolah bersama ini disampaikan kepada :

1. Seluruh Korwil dilingkungan Disdik Kota Jambi dan Madrasah di lingkungan Kemenag Kota Jambi.
2.Kepala PAUD/TK Negeri/Swasta/Sederajat
3.Kepala SDN/swasta/Madarasah Ibtidaiyah/sederajat
4. Kepala SMPN/ swasta/Madrasah Tsanawiyah/sederajat
5. Para Siswa dan Orangtua Siswa

Bahwa berdasarkan hasil koordinasi Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kota Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan Dinas Pendidikan Kota Jambi, maka guna MELINDUNGI siswa sekolah dari DAMPAK KABUT ASAP, mulai besok, tanggal 10 September 2019, agar melaksakan kebijakan sebagai berikut :

1. Untuk TK/PAUD ditambah *LIBUR-nya* dari 3 hari menjadi 5 hari (Senin sd Jumat)
2. Untuk SDN/Swasta/Sederajat kelas 1, 2, 3 dan 4, ditambah *LIBUR-nya* dari 2 hari menjadi 3 hari (Senin sd Rabu). 3. Untuk Siswa SDN/Swasta/Sederajat kelas 5 dan 6 serta Siswa SMPN/Swasta/Sederajat kelasa 7, 8 dan 9 *DILIBURKAN* selama 2 hari (Selasa dan Rabu)
5. Bagi Kepsek, Guru, TU, dan lainnya, *tetap masuk kerja* seperti biasa.

6. Selama libur, *guru tetap memberikan tugas kepada siswanya agar siswa tetap belajar dirumah masing-masing.* Setelah waktu libur yang ditetapkan, KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), berjalan sebagaimana biasanya sambil menunggu keputusan berikutnya.
Kebijakan ini akan disesuaikan seperlunya dengan memperhatikan kondisi udara sebagaimana amanat dalam Maklumat dimaksud. Demikian, pemberitahuan ini untuk dilaksanakan, disebarluaskan dan diinformasikan.

4. Di Riau, 6.464 hektare lahan terbakar

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur mengatakan, luas hutan dan lahan yang terbakar di Riau sejak 1 Januari hingga 9 September 2019 sebanyak total 6.464 hektare.

Ada beberapa titik api yang mesti ditangani dengan lebih serius.

"Saat ini ada beberapa titik api yang cukup besar terjadi seperti di wilayah Kabupaten Bengkalis, Pelalawan, Indragiri Hulu (Inhu) dan Indragiri Hilir (Inhil). Untuk titik api di Inhu dan Inhil, memang penanangan harus kita lakukan lebih serius," kata Jim saat diwawancarai Kompas.com, Senin (9/9/2019) Jumlah personel yang terlibat mencapai ribuan.

Mereka setiap hari berjibaku memadamkan api tanpa libur.

"Di Riau personel pemadam karhutla sudah cukup, kurang lebih empat sampai lima ribu personel. Karena sudah tergabung dari berbagai satuan. Kemudian, kita saat ini masih ada dua heli water bombing yang beroperasi," sebut Jim.

5. Warga berbondong-bondong ke puskesmas


Warga terpapar kabut asap karhutla mengantre berobat di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau, Senin (9/9/2019).(KOMPAS.com/IDON TANJUNG)
Warga terpapar kabut asap karhutla mengantre berobat di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau, Senin (9/9/2019).(KOMPAS.com/IDON TANJUNG) ()

Senin (9/9/2019), warga terpapar kabut asap ini, berbondong-bondong ke puskesmas untuk berobat. Pantauan Kompas.com, warga cukup ramai mengantre berobat di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo di Jalan Garuda, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

Rata-rata pasien yang datang berobat, akibat terpapar kabut asap karhutla, mulai dari orang tua hingga anak-anak. Burhanudin (53), salah satu warga Kelurahan Delima mengaku, sudah beberapa hari sesak napas akibat kabut asap karhutla.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved