Pesan Khusus Bima Aryo Kepada Petugas yang Observasi Sparta dan Anubis, Kasus ART Tewas Digigit

Selain Sparta, anjing lainnya milik Bima Arya yang juga tipe pemburu, Anubis, juga menjalani observasi rabies.

Editor: Nani Rachmaini
Youtube The Golden Family
Ucapan Bima Aryo Sebelum Anjingnya Terkam ART Sampai Tewas: Jangan Beli Anjing Kayak Sparta 

Sekalipun berada di bawah pengawasan Puskeswan, para staf tidak bisa macam-macam dengan Sparta.

Sampai-sampai, Bima Aryo memberikan pesan khusus kepada para staf Puskeswan Ragunan.

Sparta, anjing milik presenter Bima Aryo, di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Puskeswan) Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019).
Sparta, anjing milik presenter Bima Aryo, di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Puskeswan) Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019). (ISTIMEWA/Dokumentasi Puskesmas Ragunan)

Makan dan minum, misalnya. Menurut dr Onie, hanya pemilik yang sudah mengenal Sparta dan Anubis yang boleh memberikan makan dan minum.

Sparta dikenal sebagai anjing pemburu yang agresif dan hanya menuruti perintah majikannya.

"Sparta agresif banget nih, kalau perawat hewan nanti masuk, takutnya nanti kena lagi," kata dr Onie.

Nantinya, jelas dr Onie, Bima Aryo akan datang setiap hari ke Puskeswan Ragunan selama Sparta dan Anubis menjalani masa observasi.

"Pemilik juga titip pesan jangan ada yang masuk ke kandangnya Sparta selain dia, karena takut kejadian kemarin terulang lagi," ujarnya.

Pesan khusus Bima Aryo ini cukup beralasan, agar tidak ada lagi yang menjadi korban Sparta.

Positif Rabies, Sparta Akan Mati

Mati hidupnya Sparta dan Anubis, dr Onie menjelaskan, akan dilihat dalam 14 hari ke depan.

Jika setelah melewati waktu yang ditentukan anjing itu mati, maka dipastikan mengidap rabies.

"Bahkan sebelum 14 hari setelah menggigit biasanya sudah mati kalau memang rabies," terang Onie.

"Sebaliknya, kalau dia (anjing) baik-baik saja dalam 14 hari, berarti negatif (rabies)," jelas dia.

Andaikata Sparta atau Anubis mati, lanjut dia, maka pihak Puskeswan bakal mengambil otak anjing tersebut.

"Setelah itu dicek rabies, ada cek lab, hasilnya positif atau negatif," tutur Onie.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved