Siapa Sebenarnya Irjen Firli? Capim KPK yang Kekayaan Rp 18,2 M, Orang Lama di Lembaga Anti Rasuah
Pansel Capim KPK secara langsung menyarahkan daftar nama nama capim KPK kepada Jokowi di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Dari 10 nama tersebut, hanya ada satu perwakilan dari institusi Polri yakni Irjen Firli Bahuri, Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel).
Firli bukan orang baru di lembaga antirasuah. Sebelumnya Firli pernah menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK.
Sebelumnya dari 20 nama capim yang lolos seleksi uji publik dan wawancara.
Yang berlatar belakang Polri ada empat peserta yakni Antam Novambar, Bambang Sri Herwanto, Firli Bahuri, Sri Handayani.
Nama Wakabareskrim Irjen Antam Novambar disebut-sebut capim yang bakal lolos hingga 10 besar, namun kenyataannya tidak.
Baca: Mengaku Dapat Bisikan Gaib, Ibu Ini Tega Tikam Bayi Kandungnya Masih Berumur 3 Bulan dengan Pisau
Baca: Ini Kekayaan Ahmad Dhani Sebelum Bangkrut Hingga Buat Mulan Jameela Jadi Tulang Punggung Keluarga
Baca: Kelakuan Lucinta Luna Pakai Bikini di Pantai, Fans Tantang Abash Buka Baju, Takut Ketahuan Ya
Ketika membawa kuda besi dan membonceng ajudannya, Antam tidak seperti jenderal. Dia sama seperti pengendara motor lain, menggenakan jaket hingga helm.
Saat sesi wawancara dan uji publik, Antam dicecar panelis soal dugaan Antam yang disebut pernah mengancam seorang Direktur Penyidikan KPK di tempat umum.
Antam juga pernah diberitakan Tempo pada 20 Januari 2015 sebagai pati yang diduga mengancam Direktur Penyidik KPK kala itu, Kombes Endang Tarsa.
Endang Tarsa disebut diminta menjadi saksi meringankan dalam perkara praperadilan Budi Gunawan atas penetapan sebagai tersangka KPK.
Tidak hanya itu, panelis juga bertanya soal rekening gendut hingga LHKPN pada Antam.
Polwan Sri Handayani yang diharapkan bisa mengikuti jejak Basaria sebagai satu-satunya srikandi yang duduk di kursi kepemimpinan KPK juga kandas.
Tidak harus tergesa-gesa
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK) tidak terburu-buru dalam memutuskan 10 nama calon pimpinan KPK.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menerima Pansel Capim KPK yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/9/2019).
"Kita harapkan, saya kira kita juga tidak harus tergesa-gesa. Yang paling penting menurut saya, apa yang akan saya sampaikan ke DPR itu betul-betul nama yang layak dipilih DPR," ujar Jokowi.