Rencana Aulia Kesuma Bakar Pupung Sadili dan Dana di Rumah Digagalkan Pembunuh Bayaran yang Tak Tega
Pembunuh bayaran yang disewa Aulia Kesuma sempat gagalkan upaya pembakaran jasad Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana
Karena rencana gagal, jasad Pupung dan Edi kemudian dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat untuk dibakar di dalam mobil.
Pembunuhan direncanakan sejak Juli
Aulia Kesuma telah merencanakan membunuh Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana sejak Juli 2019.
Dilansir Kompas.com, AK berniat membunuh Pupung dan Dana karena merasa sakit hati tak diizinkan menjual rumah di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
AK diketahui meminjam uang di dua bank berbeda untuk usaha restoran, masing-masing pinjaman senilai Rp 2,5 miliar dan Rp 7,5 miliar.
Awalnya, AK berencana membunuh Pupung dan Dana dengan cara santet dan ditembak.
AK sempat meminta bantuan pada suami mantan asisten rumah tangganya berinisial RD untuk mencarikan dukun.

"Tersangka AK mencari dukun untuk menyantet korban (Edi dan Dana) biar meninggal."
"Dia mengeluarkan uang Rp 40 juta untuk biaya ke dukun untuk santet suaminya," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, seperti dikutip dari Kompas.com.
Karena upaya santetnya gagal, AK kembali meminta bantuan RD untuk dicarikan senjata api.
Namun, AK hanya mampu membayar Rp 35 juta dari harga senjata api Rp 50 juta.
Baca: Siapa Sebenarnya Pasangan Video Mesum Banjarmasin yang Viral? Super Cantik dan Tampan Ternyata Model
Baca: Siapa Sebenarnya Ahmad Yani? Sosok Bupati Muara Enim yang Kena OTT KPK, Pernah Ikrar Anti Korupsi
Baca: 3 Kisah Dramatis Korban Kecelakaan Tol Cipularang, Jatuh ke Jurang, Terbang di Ketinggian 20 Meter
Baca: Gara-gara Kecelakaan Lalu Emosi, Remaja 19 Tahun Tusuk Pelajar SMK Sebanyak Lima Kali Kemudian Kabur
"Rencana kedua itu pun tidak berhasil karena harga senjata apinya terlalu mahal," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto, seperti dikutip dari Kompas.com.
Terakhir, AK pun meminta pada RD untuk dicarikan pembunuh bayaran.
RD menemukan dua pembunuh bayaran, S dan A, yang berdomisili di Lampung dan berprofesi sebagai buruh tani.
Awalnya, AK hanya mengatakan pada S dan A untuk membantunya membersihkan gudang di rumah di Lebak Bulus.
