Tiga Hutan yang Diduga jadi Lokasi Cerita Horor KKN di Desa Penari, Ada yang Sebut 'Kerajaan Jin'
Keganjilan-keganjilan itu mencapai puncak, saat Bima dan Ayu meninggal dunia setelah KKN dengan penyebab yang misterius.
Tiga Hutan yang Diduga jadi Lokasi Kisah Horor KKN di Desa Penari, Ada yang Disebut 'Kerajaan Jin'
TRIBUNJAMBI.COM - Cerita horor KKN di Desa Penari yang sedang viral medsos menjadi perbincangan hangat.
Cerita berseri dalam thread akun Twitter @SimpleM81378523, mengisahkan 14 mahasiswa dan mahasiswi yang KKN.
Saat KKN, ada enam orang yang mengalami kejadian-kejadian ganjil dalam hutan dan desa.
Keganjilan-keganjilan itu mencapai puncaknya, saat dua di antara mereka yaitu Bima dan Ayu meninggal dunia setelah KKN dengan penyebab yang misterius.
Cerita yang dibagikan akun Twitter @SimpleM81378523 disebut merupakan kisah nyata KKN pada 2009.
Baca Juga
Cerita Ganjil KKN di Desa Penari Viral di Medsos, Kisah 6 Mahasiswa Mahasiswi hingga Meninggal
Nikahi Janda Kaya Raya Asal Semarang, Delon Idol Beberkan Alasannya Nikahi Aida Chandra
Jadwal, Syarat Cara Pendaftaran, Dokumen Penting & Gaji Terbaru CPNS 2019, Pendaftaran Oktober 2019
Desta Masih Salah Tingkah saat Ketemu Alyssa Soebandono, Penyebabnya Foto di Masa Lalu Ini?
Hotman Paris Kaget, Nikita Mirzani Naik Panggung Labrak Pengacara Kondang Elza Syarief
Sang penulis menyamarkan nama-nama mahasiswa dan mahasiswi, begitu juga lokasi daerahnya.
Dia hanya menuliskan para mahasiswa melaksanakan tugas akhir kuliah, yakni Kuliah Kerja Nyata (KKN), di sebuah desa yang ada di ujung timur Pulau Jawa.
"nang ndi?" (dimana?)
"nang kota B, gok deso kabupaten K***li** , akeh proker, tak jamin, nggone cocok gawe KKN" (di kota B, disebuah desa di kabupaten K*******, banyak proker untuk di kerjakan, tempatnya cocok untuk KKN kita)" tulis akun SimpleMan.
Kisah KKN di Desa Penari menceritakan tentang pengalaman 6 orang mahasiswa yang sedang mengerjakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil di daerah Jawa Timur pada akhir 2009.
Dalam cerita itu, mahasiswa itu dituliskan pakai nama Widya, Nur, Ayu, Wahyu, Bima, dan Anton.
(Link thread Twitter @SimpleM81378523 ada di akhir naskah)
Berikut ini tiga hutan yang diduga (kemungkinan) menjadi peristiwa terjadi:
1. Alas Purwo
Taman Nasional Alas Purwo (TN Alas Purwo) berlokasi di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Hutan ini berada di ujung timur Pulau Jawa, luasnya 43.420 Ha.
Banyak yang menyebut, Alas Purwo konon merupakan kerajaan jin, tempat di mana semua makhluk halus berkumpul.
Beberapa situs menuliskan bahwa jika sekali tersesat di dalamnya, maka dijamin tidak akan pernah bisa keluar lagi. Kalau pun berhasil, maka hidupnya akan penuh sial.
Menariknya, Alas Purwo juga pernah dikaitkan dengan nama Presiden Sukarno.
Soekarno disebut-sebut pernah menghabiskan waktunya untuk bersemedi di sebuah gua di sana. Namun, kabar ini tak pernah terverifikasi.
Sampai saat ini, Alas Purwo dipakai banyak orang dari seluruh Indonesia untuk bertapa dan berlatih ilmu-ilmu.
Dahulu banyak orang yang tersesat dan dirampok serta dibunuh oleh perampok yang berdiam di Alas purwo.
Sampai saat ini, tempat ini diyakini masih menjadi tempat terangker di Pulau Jawa.
2. Alas Gumitir
Gunung Gumitir merupakan sebuah gunung di perbatasan Kabupaten Jember dengan Kabupaten Banyuwangi.
Lokasinya di Kecamatan Silo dan Kecamatan Kalibaru.
Wikipedia menuliskan gunung ini terkadang juga disebut dengan nama Gunung Mrawan.
Ada catatan bahwa sejak zaman dulu, jalan raya di Gunung Gumitir telah menjadi jalur penghubung terpendek antara Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi.
Gunung Gumitir dipilih sebagai jalur penghubung, karena memiliki ketinggian paling rendah di antara deretan pegunungan yang lain, dari Gunung Raung (utara) hingga Gunung Kidul (selatan).
Asal mula kata Gumitir, gemitir, kumitir, atau kemitir merupakan nama tanaman Tagetes erecta yang memiliki bunga berwarna kekuningan.
Di Bali, bunga gumitir banyak digunakan untuk membuat sesajen (canang sari). Dalam kepercayaan Jawa kuno, alang-alang kumitir merupakan nama kahyangan dari Sang Hyang Wenang.
Legenda yang beredar di masyarakat Banyuwangi, nama gumitir berasal dari kisah Damar Wulan.
Setelah Damar Wulan berhasil membunuh dan memenggal kepala Menak Jinggo, ia bertemu Layang Seta dan Layang Kumitir, putra kembar patih Logender, di tengah jalan. Keduanya berhasil menipu Damar Wulan dan merampas kepala Menak Jinggo.
Gunung tempat keduanya menipu Damar Wulan akhirnya dikenal dengan nama Gunung Kumitir atau Gunung Gumitir.
Menariknya, pada masa penjajahan Jepang, serdadu Dai Nippon membangun sebuah gua untuk mengawasi jalur kereta api yang melintasi Gunung Gumitir. Gua Jepang tersebut terletak sekitar 100 meter dari Watu Gudang, terbuat dari beton tebal dengan ukuran sekitar 6 m × 8 m.
3. Alas Dadapan
Masih menurut catatan di wikipedia, wilayah Desa Dadapan didominasi lahan pertanian.

Di dekat perkampungan, bagian barat jalan raya, terdapat gudang-gudang bekas pabrik yang tidak berfungsi menyusul dinonaktifkannya Jalur Kereta Api Kabat-Banyuwangi Lama.
Di wilayah bekas rel ini juga masih terdapat bangunan Stasiun Dadapan yang kini beralih fungsi menjadi rumah warga.
Perkampungan warga Desa Dadapan terletak pada susunan gang-gang kecil yang terhubung satu sama lain. Namun selain itu, terdapat satu jalan yang cukup besar yang digunakan untuk menuju ke Desa Pondoknongko dan Desa Sukojati. Selain itu, di perbatasan menjelang Desa Kedayunan terdapat banyak perumahan dan sebuah rest area bernama Istana Gandrung.
Buka thread cerita KKN di Desa Penari buka LINK INI
Cerita Ganjil KKN di Desa Penari Viral di Medsos, Kisah 6 Mahasiswa Mahasiswi hingga Meninggal
Fakta Cerita Horor KKN di Desa Penari yang Viral di Media Sosial! Dimana Lokasinya Jadi Perdebatan
Siapa Sebenarnya Widya? Mahasiswi dalam Thread Twitter Cerita Horor KKN di Desa Penari
Tari Seblang, Ritual Mistis di Banyuwangi yang Dikait-kaitkan Dengan Cerita Horor KKN di Desa Penari
Mengapa Bima dan Ayu Meninggal Misterius? Keganjilan di Cerita Horor KKN di Desa Penari yang Viral

Subscribe Youtube