Berita Nasional

Siapa Sebenarnya Datuk Shamsubahrin Ismail? Sosok yang Sebut Indonesia Negara Miskin Karena Gojek

Siapa Sebenarnya Datuk Shamsubahrin Ismail? Sosok yang Sebut Indonesia Negara Miskin Karena Gojek

Editor: Andreas Eko Prasetyo
MALAY MAIL/Miera Zulyana
Datuk Shamsubahrin Ismail, pendiri dan pemilik layanan taksi Big Blue di Malaysia. Dia meminta maaf setelah ucapannya yang menyebut Indonesia negara miskin sebagai bagian dari kampanye penolakan atas Gojek menjadi viral.(MALAY MAIL/Miera Zulyana) 

Siapa Sebenarnya Datuk Shamsubahrin Ismail? Sosok yang Sebut Indonesia Negara Miskin Karena Gojek

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA LUMPUR — Sebelumnya heboh seluruh driver atau ojek online melakukan demo terkait pernyataan satu bos taksi asal Malaysia yang menolak kehadiran Gojek di Negeri Jiran.

Pemilik taksi Big Blue Malaysia bernama Datuk Shamsubahrin Ismail, adalah sosok yang menyebutkan bahwa Indonesia sebagai negara miskin, buntut dari kehadiran Gojek di Malaysia.

Tak berselang lama dari pernyataannya itu, Datuk Shamsubahrin Ismail akhirnya meminta maaf setelah ucapannya yang menolak Gojek dengan menyebut Indonesia negara miskin menjadi viral.

Dalam konferensi pers, Shamsubahrin mengaku media sosial hingga WhatsApp-nya dibanjiri pesan bernada kemarahan dan ketidakpuasan dari orang Indonesia.

Baca: Tolak Gojek dan Sebut Indonesia Miskin, Bos Taksi Malaysia Akhirnya Minta Maaf, Karena Hal Ini

Baca: Pengusaha Taksi Menentang Gojek di Malaysia, Ini Pernyataan Pedas Mahathir Tanggapi Penolakan Gojek

Baca: Gojek Ditolak di Malaysia, Politisi Negeri Jiran Sebut Profesi Driver Lecehkan Kaum Muda

Dilansir Malay Mail Rabu (28/8/2019), dia mengaku ucapannya berdasarkan pemberitaan di media massa mengenai kondisi ekonomi yang tengah terjadi di sana.

"Indonesia ada di hati saya. Begitu juga dengan orang-orangnya," ujarnya.

Dia mengaku berada dalam grup WhatsApp berisi driver Gojek dan Grab.

Dia menuturkan ucapannya yang menyebut Indonesia negara miskin karena keberadaan Gojek.

"Jadi, saya meminta maaf atas ucapan saya berdasarkan laporan yang saya baca," katanya.

Shamsubahrin melanjutkan, seharusnya pemerintah Malaysia lebih mengenalkan merek layanan ojek lokal seperti Dego Ride daripada mengizinkan Gojek masuk.

Dikutip New Straits Times, dia menilai memberikan akses bagi industri transportasi asing bakal memberi dampak negatif, termasuk ancaman penutupan jika mereka menghadapi masalah.

Datuk Shamsubahrin Ismail, pendiri dan pemilik layanan taksi Big Blue di Malaysia. Dia meminta maaf setelah ucapannya yang menyebut Indonesia negara miskin sebagai bagian dari kampanye penolakan atas Gojek menjadi viral.(MALAY MAIL/Miera Zulyana)
Datuk Shamsubahrin Ismail, pendiri dan pemilik layanan taksi Big Blue di Malaysia. Dia meminta maaf setelah ucapannya yang menyebut Indonesia negara miskin sebagai bagian dari kampanye penolakan atas Gojek menjadi viral.(MALAY MAIL/Miera Zulyana) (MALAY MAIL/Miera Zulyana)

"Setidaknya, kami mempunyai kendali atas produk transportasi di negeri sendiri seperti Dego Ride untuk mencegah masuknya Gojek," kata Shamsubahrin.

Dalam video wawancara yang viral sebelumnya, Shamsubahrin terdengar mengatakan bahwa Malaysia adalah negara kaya.

Karena itu, pemudanya tidak susah seperti di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved