Kisah 1960-an, Murid Kopassus Mau Ikut-ikutan Aksi Sang Komandan Tapi 'Ragu-ragu', Ngeri

Dalam masa kepemimpinan itu terjadi perubahan baret prajurit RPKAD dari warna cokelat (seperti baret artileri) menjadi warna merah. Siapa sosok ...

Editor: Duanto AS
Capture/YouTube
Atraksi Kopassus 

Sintong Pandjaitan menerima 20 perintah operasi/penugasan di dalam dan luar negeri selama karier militernya. Dia pernah "tersandung" lantaran peristiwa Santa Cruz di Dili.

Pada 1969, Sintong dikutsertakan dalam upaya membujuk kepala-kepala suku di Irian Barat untuk memilih bergabung bersama Indonesia dalam Penent uan Pendapat Rakyat.

Berbagai prestasi Sintong di kesatuan khusus TNI-AD ini mengantarkannya ke kursi Komandan Kopassandha di periode 1985-1987, menggantikan Brigjen Wismoyo Arismunandar.

Sintong Panjaitan merupakan pemimpin Grup-1 Para Komando yang terjun dalam operasi pembebasan sandera saat pembajakan pesawat Garuda Indoensia DC-9 Woyla, pada 31 Maret 1981. 

Saat itu pangkatnya letnan kolonel. Walaupun terdapat dua korban jiwa (satu pilot dan satu anggota Para Komando), operasi tersebut dinilai sukses oleh pemerintah Indonesia karena selamatnya seluruh awak dan penumpang pesawat yang lain.

Sintong Panjaitan dan timnya dianugerahi Bintang Sakti dan dinaikkan pangkatnya satu tingkat. 

Baca: Anak dan Mertua Lahir dari Kopassus hingga jadi Jenderal, Aksinya Bikin Kaget Pemberontak

Baca: Kehebatan Sniper Pasukan SAS yang Kagumi Kopassus, Tembak Kepala Pengebom ISIS Dari Jarak 2,5 Km

Baca: Tubuh Pratu Suparlan Dihujani Ratusan Peluru, Kopassus Korbankan Nyawa untuk Selamatkan Tim

Baca: Verrell di sini to Obrolan Aneh Verrel Bramasta dan Natasha Wilona, Ketahuan di Belakang Panggung

Baca: Bentuk Tato di Punggung Vanessa Angel Ketahuan saat Pakai Bikini, di Bagian yang Jarang Terlihat

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved