Berita Nasional
Faldo Maldini Ajukan 5 Pertanyaan soal Pemindahan Ibukota, Satu Diantaranya Cara Menghadapi RCTI
Faldo Maldini Ajukan 5 Pertanyaan soal Pemindahan Ibukota, Satu Diantaranya Cara Menghadapi RCTI
Faldo Maldini Ajukan 5 Pertanyaan soal Pemindahan Ibukota, Satu Diantaranya Cara Menghadapi RCTI
TRIBUNJAMBI.COM - Sudah tersiar kabar rencana pemerintah yang tinggal direalisasikan soal pemindahan Ibukota Indonesia.
Pemerintah berencana memindahkan ibu kota ke Pulau Kalimantan.
Menanggapi itu, Politisi PAN yang pernah menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia, Faldo Maldini turut berkomentar.
Faldo Maldini lantas mengajukan lima pertanyaan sebelum ibu kota benar-benar pindah.
Hal itu diungkapkan oleh Faldo Maldini melalui tayangan video channel Youtube pribadinya, Faldo Maldini pada Minggu (25/8/2019).
"Jadi kita akan bicara tentang pemindahan ibu kota, menurut gue kebijakan pemindahan ibu kota ini merupakan kebijakan yang paling revolusioner di Indonesia, mengingat Jakarta sudah memiliki sejarah panjang bangsa kita," kata Faldo Maldini mengawali pertanyaan dikutip TribunWow.com dari channel Youtube Faldo Maldini.
Baca: Kepala BPHN RI Puji Bupati Masnah, Sebut Pengadaan Unit Layanan Paspor Sebagai Ide Brilian
Kemudian ia memulai dengan mengajukan lima pertanyaan.
Pertama, Faldo Maldini bertanya pada publik mengenai biaya pemindahan ibu kota.
"Apakah tidak membebani kas negara kita," sambungnya.
Kedua, Faldo Maldini mempertanyakan masalah lingkungan setelah pemindahan ibu kota.
"Kedua, soal lingkungan. Kita lihat enggak segi dari lingkungan pemindahan ibu kota ini?" tanya Faldo Maldini.
"Berapa lahan ibu kota yang dibutuhkan, dan berapa lahan ibu kota yang hilang jika seandainya dibentuk ibu kota?" tambah dia.
Baca: Simak Harga Ponsel Terbaik di Bulan Ini, Ada Oppo dan Xiaomi, Temukan Ponsel terbaik di Sini!
Lantas ia bertanya-tanya apakah lahan tersebut memang milik pemerintah atau melakukan pencarian terlebih dahulu.
"Selanjutnya adalah kepemilikan lahan apakah itu punya negara atau pengadaan lagi," ujar Faldo Maldini.
Kemudian, ia bertanya bagaimana jalannya politik pada pemindahan ibu kota ini
"Yang ketiga tentang goverment dan politik, bagaimana dari peran Pemerintah Daerah apakah sudah ada assestment dan standarisasi Pemerintah Daerah yang terlibat di projek multi triliunan ini ?," ungkapnya.
Keempat, pria lulusan Imperial College United Kingdom ini menyoroti masalah ekonomi.
"Yang keempat adalah tentang ekonomi. Seperti apa proyeksi pertumbuhan ekonomi ibo kota yang baru dan sektor apa saja yang akan tumbuh di daerah ekonomi baru tersebut," tanya Faldo Maldini.
Baca: Ibu Kota Baru di Kaltim, Ini Tanggapan Anies Baswedan, Ahok BTP, Gembiranya Gubernur Isran Noor
"Kan salah satu faktor pemindahan ibu kota karena ekonomi," imbuhnya.

Terakhir, ia mempertanyakan bagaimana hukum dalam pemindahan ibu kota.
"Yang kelima apakah sudah ada mulai diskusi perubahan undang-undangnya dengan DPR, karena pemindahan ibu kota itu harus dengan hukum yang disetujui oleh DPR."
"Penentuan RT RW nya seperti apa di ibu kota baru."
"Dan bagaimana cara kita menghadapi RCTI (Rombongan Calo Tanah Indonesia)? Rombongan calo tanah Indonesia, para spekulan tanah itu bagaimana kita cara menghadapinya."
"Dan apakah ada Pilkada dan seperti apa ibu kota baru," papar Faldo Maldini.
Sehingga, Faldo Maldini meminta jawaban tersebut dari pemerintah.
Baca: Laga Persib Bandung Vs PSS Sleman, Asa Maung Bandung Putus Rekor 7 Laga Tanpa Kemenangan!
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah meyakinkan agar Ibu kota Indonesia yakni di DKI Jakarta harus segera dipindah.
Jokowi mengungkapkan hal ini di Pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2020 di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019), dikutip dari rilis yang diterima TribunWow.com, Jumat (16/8/2019).
Jokowi mulanya menyebutkan bahwa fokus pemerintah di tahun 2020 akan mengurangi ketimpangan antarwilayah.
Karena hal ini, pengembangan ekonomi di luar Pulau Jawa akan dimaksimalkan.
"Oleh karena itu, kita akan melanjutkan pengembangan berbagai kawasan ekonomi di luar Jawa, melanjutkan industrialisasi dalam bentuk hilirisasi hasil tambang maupun perkebunan, dan mengembangkan beberapa wilayah metropolitan di luar Jawa, supaya bisa menjadi sumber ekonomi baru," ujar Jokowi.
Baca: Profil Lengkap Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Resmi! Lokasi Ibu Kota Baru Indonesia
Menurut Jokowi, pusat ekonomi terlalu berpusat di Jakarta dan Pulau Jawa.
Sehingga Pulau Jawa menjadi sangat padat dan menciptakan ketimpangan dengan pulau-pulau di luar Jawa.
"Apabila kita membiarkan hal ini berlanjut tanpa ada upaya yang serius, maka ketimpangan akan semakin parah," papar Jokowi.
Ia pun meyakinkan agar sesegera ibu kota yang semula di Jakarta dipindahkan ke Kalimantan.
"Untuk itu, rencana pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan diletakkan dalam konteks ini, sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru, sekaligus memacu pemerataan dan keadilan ekonomi di luar Jawa," ujarnya.
Baca: Bandingkan Nagita Slavina dan Adiknya, Marsha Tengker yang Cantik, Ini Hal yang Bikin Tanda Tanya
Diyakinkannya, ibu kota baru tidak hanya menjadi simbol identitas, namun juga kemajuan bangsa.
"Ibu kota baru dirancang bukan hanya sebagai simbol identitas, tetapi representasi kemajuan bangsa, dengan mengusung konsep modern, smart, and green city, memakai energi baru dan terbarukan, tidak bergantung kepada energi fosil."
"Dukungan pendanaan bagi pemindahan ibu kota akan sekecil mungkin menggunakan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Kita dorong partisipasi swasta, BUMN (Badan usaha milik negara), maupun skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU)," pungkasnya.

(TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ibu Kota Pindah, Faldo Maldini Tuntut Pemerintah Jawab 5 Pertanyaan: Bagaimana Kita Hadapi RCTI?
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: