Berita Nasional
Faldo Maldini Ajukan 5 Pertanyaan soal Pemindahan Ibukota, Satu Diantaranya Cara Menghadapi RCTI
Faldo Maldini Ajukan 5 Pertanyaan soal Pemindahan Ibukota, Satu Diantaranya Cara Menghadapi RCTI
"Yang ketiga tentang goverment dan politik, bagaimana dari peran Pemerintah Daerah apakah sudah ada assestment dan standarisasi Pemerintah Daerah yang terlibat di projek multi triliunan ini ?," ungkapnya.
Keempat, pria lulusan Imperial College United Kingdom ini menyoroti masalah ekonomi.
"Yang keempat adalah tentang ekonomi. Seperti apa proyeksi pertumbuhan ekonomi ibo kota yang baru dan sektor apa saja yang akan tumbuh di daerah ekonomi baru tersebut," tanya Faldo Maldini.
Baca: Ibu Kota Baru di Kaltim, Ini Tanggapan Anies Baswedan, Ahok BTP, Gembiranya Gubernur Isran Noor
"Kan salah satu faktor pemindahan ibu kota karena ekonomi," imbuhnya.

Terakhir, ia mempertanyakan bagaimana hukum dalam pemindahan ibu kota.
"Yang kelima apakah sudah ada mulai diskusi perubahan undang-undangnya dengan DPR, karena pemindahan ibu kota itu harus dengan hukum yang disetujui oleh DPR."
"Penentuan RT RW nya seperti apa di ibu kota baru."
"Dan bagaimana cara kita menghadapi RCTI (Rombongan Calo Tanah Indonesia)? Rombongan calo tanah Indonesia, para spekulan tanah itu bagaimana kita cara menghadapinya."
"Dan apakah ada Pilkada dan seperti apa ibu kota baru," papar Faldo Maldini.
Sehingga, Faldo Maldini meminta jawaban tersebut dari pemerintah.
Baca: Laga Persib Bandung Vs PSS Sleman, Asa Maung Bandung Putus Rekor 7 Laga Tanpa Kemenangan!
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah meyakinkan agar Ibu kota Indonesia yakni di DKI Jakarta harus segera dipindah.
Jokowi mengungkapkan hal ini di Pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2020 di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019), dikutip dari rilis yang diterima TribunWow.com, Jumat (16/8/2019).
Jokowi mulanya menyebutkan bahwa fokus pemerintah di tahun 2020 akan mengurangi ketimpangan antarwilayah.
Karena hal ini, pengembangan ekonomi di luar Pulau Jawa akan dimaksimalkan.
"Oleh karena itu, kita akan melanjutkan pengembangan berbagai kawasan ekonomi di luar Jawa, melanjutkan industrialisasi dalam bentuk hilirisasi hasil tambang maupun perkebunan, dan mengembangkan beberapa wilayah metropolitan di luar Jawa, supaya bisa menjadi sumber ekonomi baru," ujar Jokowi.
Baca: Profil Lengkap Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Resmi! Lokasi Ibu Kota Baru Indonesia
Menurut Jokowi, pusat ekonomi terlalu berpusat di Jakarta dan Pulau Jawa.
Sehingga Pulau Jawa menjadi sangat padat dan menciptakan ketimpangan dengan pulau-pulau di luar Jawa.