Sindiran Keras Tina Toon untuk PSI 'sekalian aja jangan ngambil pin, jangan ngambil gaji'
Penyanyi cilik Tina Toon dengan keras melontarkan sindirian. Itu terkait PSI yang menolak pin emas anggota dewan.
Penyanyi cilik Tina Toon dengan keras melontarkan sindirian. Itu terkait PSI yang menolak pin emas anggota dewan.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Artis Tina Toon mulai bersuara. Kali ini sindiran dialamatkan ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Sindiran Tina Toon yang terpilih jadi anggota DPRD DKI Jakarta terpilih periode 2019-2024, berkomentar tentang pin emas.
Pin emas bagi anggota DPRD DKI terpilih itu dipersoalkan sejumlah pihak karena biaya pengadaannya mencapai Rp 1,3 miliar.
Apalagi dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pada tahun tersebut.
Penolakan itu dilakukan anggota dewan dari PSI.
Tiga Hari Lagi Luna Maya Dilamar? Menunggu Kejutan Ultah Ke-36 dari Pengusaha Malaysia
Terbongkarnya Hubungan Raffi Ahmad dan Desy Ratnasari secara Tak Sengaja, Gebet Selain Yuni Shara
Kenalan dengan Amanda Numa Nabbila (19), Gadis Jambi jadi Miss Planet Internasional Indonesia 2020
Berbekal Baju Loreng Tapi Gadungan, Pria Ini Bikin Gadis Cantik Lakukan Ini: Aku gak Bisa Ditinggal
10 Pengakuan Cewek dalam Video Viral Vina Garut, Ini Keterangan yang Tak Diketahui Orang
Terkait itu, satu dari 106 anggota DPRD DKI terpilih periode 2019-2024 asal PDI-P, Agustina Hermanto alias Tina Toon, ikutan memberi tanggapan.
Umumnya Tina tak mau mempersoalkan pemberian pin emas tersebut, karena barang itu merupakan hak bagi anggota dewan.
Terlebih pengadaannya termaktub dalam ketentuan pada Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 18/2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD.
Tapi jika ada pihak yang ogah menerima, harusnya yang bersangkutan menunjukan totalitas idealismenya itu.
"Kalau ada yang mau mengembalikan hak dari pin emas, sekalian aja jangan ngambil pin, jangan ngambil gaji. Kerja bakti, silakan," ketusnya saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).
Bagi pribadi mantan penyanyi cilik ini, ia akan tetap mengikuti aturan yang memang sudah dibuat.
Pemakaian pin emas pada saat pelantikan nanti dilihatnya hanya atribut simbolis penunjang anggota dewan.
Dengan menerimanya, berarti tugas tanggung jawab para anggota dewan bakal dipikul lebih besar lagi.
"Kalau aku prinsipnya adalah mengikuti peraturan. Karena ini kan masalah simbolis ya," ujarnya.
"Aku sekarang fokusnya, kalau pun kita dicanangkan pin emas itu, berarti beban tanggung jawab kita mesti lebih besar lagi," ungkap Tina Toon.
Ditolak PSI
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tegas menolak pemberian pin emas yang diperuntukan bagi setiap anggota DPRD DKI baru periode 2019-2024.
Kader PSI terpilih diminta untuk tidak menggunakan lencana berbahan emas itu saat pelantikan pada 26 Agustus 2019 mendatang.
Keputusan ini sendiri disebut merupakan keputusan partai yang akan dilaksanakan oleh seluruh anggota PSI terpilih periode 2019-2024. PSI berhasil mengamankan delapan kursi DPRD DKI.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) DKI Jakarta Rian Ernest.
"Kami menolak dan kami tidak akan menggunakan pin bahan emas," ucapnya, saat dihubungi, Selasa (20/8/2019).
Dia menilai, anggaran sebesar Rp1,3 miliar untuk pengadaan pin emas bagi anggota DPRD terpilih tak lain hanyalah bentuk menghambur-hamburkan uang.
Meski dianggap penting, namun dia menpertanyakan bengkaknya biaya yang dialokasikan untuk pengadaannya.
Padahal, bisa saja pin emas itu diganti dengan bahan yang lebih murah seperti replika atau tiruan bahan serupa.
"PSI menyadari bahwa pin penting sebagai identitas jabatan anggota dewan, tapi kami mempersoalkan biaya ini. Kenapa emas? Padahal sebenarnya nggak harus bahan emas. Replikan gitu kan bisa," jelas Rian.
Kata dia, uang Rp1,3 miliar seharusnya dialokasikan bagi kepentingan warga Ibu Kota. Seperti pengadaan air bersih, serta dana bantuan bagi warga yang kesulitan mengakses pendidikan.
Sosok-sosok yang duduk di kursi dewan semestinya memasang paradigma sebagai pihak pelayan. Bukan pihak yang minta dihargai.
"Kita tidak sensitif disaat warga masih banyak yang tidak bisa akses air bersih misalkan, susah akses sekolah misalnya. Justru anggota dewan itu pelayanan, bukan jadi yang dihargai," kata Ernest.
Anggaran miliaran
Diketahui, DPRD DKI Jakarta anggarkan Rp1.332.351.130 alias Rp1,3 miliar untuk pengadaan pin emas bagi anggota terpilih periode 2019-2024.
Hal itu tertuang dalam Anggaran Kebijakan Umum Perubahan APBD dan Plafon Prioritas Sementara (KUPA-PPAS) 2019 yang diunggah pada situs apbd.jakarta.go.id.
Nantinya, para anggota DPRD terpilih bakal mendapatkan dua buah pin emas dengan berat masing-masing 5 gram dan 7 gram. Jenis yang dianggarkan adalah emas 22 karat dengan harga Rp761.300 per gramnya.
Artinya, setiap anggota DPRD DKI terpilih bakal mendapat total 12 gram emas seharga Rp9.135.600
Pin emas yang sudah diterima, nantinya akan menjadi hak milik anggota dewan. Mereka bebas memperlakukan pin emas tersebut, termasuk menjualnya kembali.
Siapa sebenarnya Tina Toon?
Nama asli perempuan ini Agustina Hermanto, namun populer disebut Tina Toon.
Dia lahir di Jakarta, 20 Agustus 1993.
Tina Toon merupakan penyanyi dan artis cilik Indonesia yang terkenal dengan goyangan ngebor yang mirip dengan goyangan ngebor Inul Daratista, namun dengan gerakan leher yang khas. Lagu yang paling populer berjudul Bolo-Bolo.
Tina Toon lahir dari keluarga pebisnis.

Tina merupakan anak pertama dan pertama dari dua bersaudara pasangan Megawati dan Aan Hermanto.
Saat kecil, dia sering sakit-sakitan. Padahal orang tuanya tinggal di Pamanukan, Subang yang saat itu sulit mendapatkan dokter spesialis.
Kemudian Tina dititipkan pada nenek dan kakeknya di Kelapa Gading agar mudah berobat ke dokter spesialis.
Semenjak itu, ibunda Tina mengikuti Tina tinggal di Jakarta, meninggalkan adik laki-laki dan Ayah Tina yang mengelola bisnis pupuk dan peralatan pertanian.
Ayah Tina Toon hanya dua hari sepekan berkumpul dengannya. Oleh karena itupun, dia jarang sekali bertemu dengan keluarga besar dari pihak ayahnya.
Hingga saat ini, Tina Toon tidak pernah bertemu dengan kakak dan adik ayahnya, maupun sepupu-sepupunya dari pihak ayahnya.
Hanya adik laki-lakinya yang mengenal beberapa sepupu Tina dari pihak ayahnya saat mereka bersekolah di sekolah yang sama, yaitu SD Bunda Maria di Pamanukan tempat ayah Tina Toon tinggal.
Mengapa punya bakat menyanyi?
Ternyata bakat Tina menurun dari ibunya yang dulu pernah tergabung dalam sebuah kelompok musik di Cirebon.
Oma Tina, Ana Setiawati rajin mengajak Tina mengikuti sejumlah lomba menyanyi. Pada usia empat tahun, Tina mendapat juara dua dalam lomba menyanyi yang diadakan di Mal Kelapa Gading.
Tina pernah ikut ke sanggar Papa T Bob.
Setelah lulus tes vokal, Papa T Bob membuatkan sejumlah lagu dan membawa Tina ke dapur rekaman. Papa T. Bob pula yang memberi nama Tina Toon. Beberapa lagunya terkenal sampai saat ini.
Dia juga pernah main dalam film layar lebar.
Bukan hanya di dunia artis, Tina Tonn juga fokus pada pendidikan.
Nama asli: Agustina Hermanto
Lahir: 20 Agustus 1993
Pekerjaan: Penyanyi, artis, anggota dewan terpilih
Tahun aktif: 1999-sekarang
Orang tua: Aan Hermanto (ayah) dan Megawati (ibu)
Penyanyi Tina Toon telah lulus S-1 jurusan komputer dan S-2 Magister Hukum dari Universitas Tarumanagara pada 201, saat berusia 23 tahun.
Dikompilasi dari artikel Tribunnews.com berjudul PSI Tolak Pakai Pin Emas, Tina Toon: Sekalian Jangan Ambil Gaji, Silakan Kerja Bakti dan sumber-sumber lain Tribunjambi.com
Kenalan dengan Amanda Numa Nabbila (19), Gadis Jambi jadi Miss Planet Internasional Indonesia 2020
Terbongkarnya Hubungan Raffi Ahmad dan Desy Ratnasari secara Tak Sengaja, Gebet Selain Yuni Shara
UPDATE Lowongan Kerja di Jambi Agustus 2019, untuk Lulusan SMA, D-3 dan S-1
Bukti di Instagram Luna Maya Bakal Dilamar 26 Agustus? Ini Kisah Asmaranya sejak 20 Tahun
Tiga Hari Lagi Luna Maya Dilamar? Menunggu Kejutan Ultah Ke-36 dari Pengusaha Malaysia