Nasib Pengarang Lagu Genjer-genjer yang Identik Dengan PKI, Fakta Nyanyian Menyeramkan Era Orde Baru

Namun tahukah kalian, ternyata lagu Genjer-genjer sebenarnya bukan merupakan lagu yang diciptakan khusus untuk PKI

Editor: bandot
Net
20092017_film g30s/pki 

Nasib Pengarang Lagu Genjer-genjer yang Identik dengan PKI, Fakta Sebenarnya Nyanyian 'Seramka' di Orde Baru

TRIBUNJAMBI.COM -  Pernah mendengar lagu Genjer-genjer? Ya Genjer-genjer merupakan satu diantara lagu yang tak ingin kalian dengar karena terlanjur dicap sebagai lagu PKI.

Namun tahukah kalian, ternyata lagu Genjer-genjer sebenarnya bukan merupakan lagu yang diciptakan khusus untuk PKI, bahkan lagu Genjer-genjer menceritakan tentng pahitnya hidup di masa penjajahan Jepang.

Kenapa lagu Genjer-genjer bisa identik dengan PKI? berikut ulasannya Tribunjambi.com nukilkan dari Intisari.

Jika ada sebuah lagu yang lekat dengan nuansa seram dan menggidikkan, mungkin salah satunya adalah Genjer-genjer.

Dalam adegan film Pengkhianatan G 30/S PKI, terdapat sebuah adegan anggota Gerwani mengelilingi para jenderal yang ditawan.

Mereka kemudian menyileti wajah para jenderal diselingi nyanyian Genjer-genjer.

Baca: Teror Pocong Muncul di Jalanan Karawang Setiap Tengah Malam, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

Baca: Barbie Kumalasari Sebut Lagunya Bakal Dijadikan RBT dan iTunes, Sesumbar Mau Bikin Label Sendiri

Baca: HONNE Ingin Temui Gempi Pasca Lagu Location Unknown Viral, Putri Gading Marten Bawa Hoki

Sampai saat ini film Pengkhianatan G 30/S PKI masih ramai diperdebatkan apakah adegan penyiksaan oleh Gerwani tersebut nyata atau tidak.

Ada yang menganggapnya sekadar propaganda Orde Baru, namun tidak sedikit pula yang mempercayainya.

Terlepas dari benar atau tidaknya adegan tersebut, fakta yang tak terbantah adalah lagu Genjer-genjer menjelma menjadi sebuah lagu yang menyeramkan pasccagerakan G30S.

Genjer-genjer menjadi lagu yang identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Jadi, semasa Orde Baru dan bahkan hingga kini, orang yang menyanyikan lagu tersebut rentan dituduh berafiliasi dengan PKI.

Padahal lagu Genjer-genjer bukanlah lagu mars PKI dan juga bukan lagu yang diciptakan khusus untuk mereka.

Genjer-genjer sebenarnya adalah lagu populer berbahasa Osing (suku di Banyuwangi).

Diciptakan pada 1942 oleh Muhammad Arief, seorang seniman Osing sebagai gambaran kondisi warga Banyuwangi saat penjajahan Jepang.

Lagu ini menggambarkan penderitaan rakyat Indonesia selama dijajah jepang.

Sebelum penjajahan Jepang, genjer (Limnocharis flava) adalah tumbuhan untuk makanan ternak.

Ketika Jepang jadi penjajah, banyak warga kelaparan dan terpaksa memakan tumbuhan yang awalnya dianggap hama itu.

Biasanya warga memasak sayur genjer dan dimakan dengan nasi ditambahi sambal jeruk.

Tanaman Genjer
 
Tanaman Genjer

Petikan lagu Genjer-genjer adalah sebagai berikut:

Emake jebeng padha tuku nggawa welasah
Genjer-genjer saiki wis arep diolah

Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak
Setengah mateng dientas ya dienggo iwak
Sego sak piring sambel jeruk ring pelanca
Genjer-genjer dipangan musuhe sega

Artinya dalam bahasa Indonesia kira-kira sebagai berikut.

Genjer-genjer sekarang akan dimasak

Genjer-genjer masuk periuk air mendidih
Setengah matang ditiriskan untuk lauk
Nasi sepiring sambal jeruk di dipan
Genjer-genjer dimakan bersama nasi

Lagu Genjer-genjer menjadi populer setelah dinyanyikan Bing Slamet.

Karena begitu populer, PKI lantas memanfaatkan lagu ini untuk berkampanye.

Saking seringnya lagu ini dinyanyikan PKI dan simpatisannya, tak ayal Genjer-genjer jadi lekat dengan partai komunis tersebut.

Baca: Driver Online Tewas Dicekik, Jasadnya Dibuang: Akbar Dicekam Ketakutan, 2 Pelaku Sudah Divonis Mati

Baca: Kisah Pasukan Kopassus Serbu Dukun Kebal Bernama Mbah Suro di Gunung Kendheng Karena Simpatisan PKI

Baca: Video Wanita Berhijab Ada di IG Merry, Penampakannya Bikin Salfok, Calon Istri Asisten Raffi Ahmad?

Setelah G30S pecah dan PKI dinyatakan sebagai partai terlarang, Genjer-genjer juga ikut dimasukkan sebagai lagu terlarang di Indonesia oleh Orde Baru.

NESTAPA KELUARGA PENCIPTA LAGU GENJER-GENJER

Sinar Syamsi, anak pengarang lagu Genjer-genjer.
 
Sinar Syamsi, anak pengarang lagu Genjer-genjer.

Setelah pemberontakan PKI pecah pada 30 September 1965, Muhammad Arief sang pencipta lagu menghilang.

Seperti dilansir Kompas.com (30/9/2014), keluarga Arief hidup dalam penderitaan karena dicap PKI.

Sinar Syamsi , anak dari Muhammad Arief, mengisahkan, setelah rumah ayahnya di Jalan Kyai Shaleh Nomor 47, Kelurahan Temenggungan, Banyuwangi, dihancurkan oleh massa pada 30 September 1965, Muhammad Arief pamit keluar rumah.

Belakangan diketahui, ayahnya ditangkap Corps Polisi Militer (CPM).

Baca: Kisah Sniper Kopassus Terbaik Dunia, Tatang Koswara: Tembak Kepala Musuh dalam Jarak 300 Meter

Baca: Sang Komandan Geleng-geleng Lihat Kelihaian Sniper Kopassus, Bos Fretilin Tumbang dari Atas Kuda

Syamsi bersama Suyekti, ibunya, kemudian membakar buku-buku bacaan yang berbau aliran kiri milik ayahnya.

Dia bersama ibunya juga sempat menjenguk Muhammad Arief di Markas CPM.

"Bapak ditahan tentara, dan itu terakhir saya bertemu dengan dia. Sempat dengar, katanya bapak dipindah ke Kalibaru, dan dengar lagi bapak sudah dipindah ke Malang," urainya.

Terakhir, ia mengetahui bahwa Muhammad Arief ditahan di Lowokwaru, Malang.

"Teman bapak yang cerita. Sampai saat ini saya tidak tahu bapak ada di mana. Dia tidak pernah kembali," kenangnya dengan mata berkaca-kaca.

Sementara itu, ibunya, Suyekti, yang asli Jawa Tengah, memilih untuk tinggal di Banyuwangi di rumah warisan keluarga.

"Kasihan ibu saya. Stigma sebagai keluarga PKI membuat ia tertekan. Ibu meninggal pada tahun 1997," ujarnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved