Siapa Sebenarnya Kapten Johan Carstensz? Catatan Rahasia hingga Freeport Bisa Bercokol di Papua

Banyak yang belum mengetahui perjalanan panjang tambang emas terbesar di dunia yang ada di Papua ini dibuka. Berikut ini catatan yang berawal dari ...

Penulis: Duanto AS | Editor: Duanto AS
tokohpenemu.blogspot.com
Kapten Johan Carstensz 

Dengan kondisi ekonomi nasional yang terbatas setelah penggantian kekuasaan dari Soekarno, pemerintahan Soeharto segera mengambil langkah strategis dengan mengeluarkan Undang-undang Modal Asing (UU Nomor 1/1967).

Undang-undang yang pertama dibuat pemerintahan Soeharto inilah yang jadi pintu masuk Freeport ke Indonesia.

Pimpinan tertinggi Freeport pada masa itu yang bernama Langbourne Williams melihat peluang untuk meneruskan proyek Ertsberg.

Dia bertemu Julius Tahija yang pada zaman Presiden Soekarno memimpin perusahaan Texaco dan dilanjutkan pertemuan dengan Jenderal Ibnu Sutowo, yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Perminyakan Indonesia.

Aktivitas pekerja di tambang bawah tanah di tambang PT Freeport Indonesia di Papua.
Aktivitas pekerja di tambang bawah tanah di tambang PT Freeport Indonesia di Papua. (Freeport Indonesia)

Inti dalam pertemuan tersebut adalah permohonan agar Freeport dapat meneruskan proyek Ertsberg.

Akhirnya dari hasil pertemuan demi pertemuan yang panjang Freeport mendapatkan izin dari pemerintah untuk meneruskan proyek tersebut pada tahun 1967.

Itulah Kontrak Karya Pertama Freeport (KK-I).

Kontrak karya tersebut merupakan bahan promosi yang dibawa Julius Tahija untuk memperkenalkan Indonesia ke luar negeri dan misi pertamanya adalah mempromosikan Kebijakan Penanaman Modal Asing ke Australia.

Sebelum 1967 wilayah Timika adalah hutan belantara.

Pada awal Freeport mulai beroperasi, banyak penduduk yang pada awalnya berpencar-pencar mulai masuk ke wilayah sekitar tambang Freeport sehingga pertumbuhan penduduk di Timika meningkat.

Pada 1970, pemerintah dan Freeport secara bersama-sama membangun rumah-rumah penduduk yang layak di jalan Kamuki.

Kemudian dibangun juga perumahan penduduk di sekitar selatan Bandar Udara yang sekarang menjadi Kota Timika.

Pada 1971 Freeport membangun Bandar Udara Timika dan pusat perbekalan, kemudian juga membangun jalan-jalan utama sebagai akses ke tambang dan juga jalan-jalan di daerah terpencil sebagai akses ke desa-desa.

Pada 1972, Presiden Soeharto menamakan kota yang dibangun secara bertahap oleh Freeport tersebut dengan nama Tembagapura.

26012016_freeport
26012016_freeport (REUTERS/MUHAMMAD YAMIN)

Pada 1973 Freeport menunjuk kepala perwakilannya untuk Indonesia sekaligus sebagai presiden direktur pertama Freeport Indonesia.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved