Kerusuhan di Papua
Buntut Kerusuhan di Papua, Napi Lapas Sorong Lawan Petugas dan Bakar Lapas, Sebagian Kabur
Belum bisa dihitung jumlah orang yang melarikan diri. Sampai saat ini, kerusuhan sudah reda, tetapi Lapas masih terbakar
"Massa melakukan penyerangan dengan melempar pakai batu, meski kami sudah sudah berjaga guna mengantisipasinya,” kata Kapolres.
“Massa menghentikan aksinya setelah dihimbau secara persuasif,” tuturnya.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) membenarkan telah terjadi kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sorong Papua akibat diprovokasi massa aksi dari luar Lapas.
Kepala Bagian Humas Ditjen PAS, Ade Kusmanto mengungkapkan kerusuhan di dalam Lapas itu terjadi akibat ada provokasi dari masyarakat luar Lapas yang melempari Lapas Sorong dengan batu.

Akibatnya, para narapidana terprovokasi, kemudian terjadilah kerusuhan hingga sebagian narapidana melarikan diri.
"Memang benar, ada provokasi dari para pendemo di luar Lapas. Mereka melempari gedung Lapas dan membuat para penghuni Lapas terprovokasi," tuturnya, Senin (19/8/2019).
Dia mengatakan para narapidana tersebut juga melawan petugas yang tengah berjaga dan membakar Lapas.
Ade mengaku masih belum mendapatkan angka pasti berapa jumlah narapidana yang melarikan diri dan tetap tinggal di dalam Lapas usai kerusuhan itu terjadi.
Pun sama seperti Ade, saat dihubungi pewarta, Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama pada Unit Sekretariat Jenderal Kemenkumham Bambang Wiyono belum mendapat data terkait jumlah napi yang kabur,.
Namun, dia memastikan, bahwa ada satu petugas yang terluka karena diserang narapidana yang ingin melarikan diri.
"Belum bisa dihitung jumlah orang yang melarikan diri. Sampai saat ini, kerusuhan sudah reda, tetapi Lapas masih terbakar dan sebagian narapidana melarikan diri, sebagian tinggal di halaman Lapas," katanya.
Lapas Sorong 90 persen terbakar
Aksi anarkisme ratusan orang bukan hanya terjadi di Manokwari, Ibu Kota Provinsi Papua Barat, tapi juga merambat ke Kota Sorong.
Polsek Sorong Timur dan Lembaga Pemasarakatan juga menjadi sasaran amuk warga.

Kapolres Sorong Kota, AKBP Mario Siregar membenarkan terkait penyerangan terhadap Polsek Sorong Kota.
"Massa melakukan penyerangan dengan melempar pakai batu, meski kami sudah sudah berjaga guna mengantisipasinya,” kata Kapolres.
Namun aksi itu bisa diredam.
“Massa menghentikan aksinya setelah dihimbau secara persuasif,” tuturnya.
Sebelum menyerang Polsek Sorong Timur, massa melakukan pengrusakan bandara Domine Eduard Osok.
“Massa merusak sejumlah kendaraan yang parkir dan fasilitas bandara,” ungkap Kapolres.
Kapolres juga mengakui adanya pembakaran Lapas Sorong.
“Lapas juga diserang, tapi kami lebih fokus menjaga Polsek,” katanya.
Pendemo juga melakukan provokasi terhadap narapidana, sehingga aksi pembakaran terhadap Lembaga Permasyarakatan Sorong Kota terjadi.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Ade Kusmanto, saat dihubungi melalui selulernya menjelaskan, saat ini kondisi ruang kantor Lapas Sorong Kota hangus dilahap api.
“Hampir 90 persen kondisi bangunan Lapas Sorong Kota hangus terbakar, namun ruang tahanan tidak terkena api," ujar Ade.